Artinya:
Kami
bersukur karena
Nikmat AnugrahanMu sempurna
Kau anugrahi kami yang dulu dalam gelap-gulita
Kau selamatkan kami dari hitamnya gelap
dan aniaya
Melalui Al-Hasyimi Muhammad, Kau
muliakan kami
Dan Kau singkirkan tutup kesusahan yang
menyelimuti
Maka sempurnakan yang Kau kehendaki ya
Tuhan Arsy
Segerakan
siksaan dan tindakan
Untuk kaum yang menyekutukan
Untuk kaum yang menyekutukan
Lemparkanlah mereka dengan cepat ya
Tuhan
Karena kebenaran Nabi
Sayyid-Arab-dan-Ajaman 1
Al-Waqidi
berkata :
“Ketika lari dari Khalid bin Al-Walid menuju
sahabat-sahabatnya, Jirjis kelihatan sangat ketakutan. Mereka bertanya pada
Jirjis, ‘Siapa yang mengejar kau?’.
Dia menjawab, ‘Saya dikejar oleh maut yang tak
mungkin bisa dilawan dan singa jantan yang tak mungkin ditundukkan. Dialah pimpinan kaum
tersebut. Dia telah bersumpah
akan mencari kita di manapun kita berada. Ruhku tak mungkin selamat kecuali
dengan lari cepat seperti ini.
Segeralah kalian mengajukan permohonan damai dengannya, mumpung kalian belum
dihabisi semuanya!’
Mereka menggertak,
‘Larimu yang cepat takkan bermanfaat,’ bahkan dia hampir membunuh kau.
Mereka berselisih. Tiba-tiba, lima ribu
pasukan Kalus datang menghadap ‘Azazir. Mereka protes keras2, ‘Di
sisi raja, tuan tidak lebih hebat daripada Tuan Kalus pimpinan kami.
Antara kami dan tuan telah ada kesepakatan kerja sama berperang. Kini, saatnya
tuan muncul menghadapi dan membunuh Khalid, atau tawanlah dia dan selamatkanlah
pimpinan kami. Kalau tidak mau,
kami semua akan mengerubuti tuan!3
‘Azazir yang sebetulnya sudah bekerja giat dan
melancarkan makar untuk berperang dengan cara menggerakkan bawahannya menjawab,
‘Celaka kalian! Apa
kalian pikir aku tidak muncul untuk melawan orang desa ini karena takut? Aku
santai begini justru karena menunggu agar kelemahan kalian tampak. Kalian akan
sadar bahwa pasukan kami lebih hebat ketika telah menghujani mereka dengan anak
panah.’
‘Azazir masih berjalan
kaki, belum menaiki kuda. Dia segera mengenakan baju perang, menaiki kudanya,
lalu lari kencang hingga debu-debu beterbangan. Menghadap Sayyidinna Khalid bin Al-Walid
RA, ahli berkuda gagah-berani.
‘Azazir: Hai saudara Arab,
apa yang mendorong kau
melancarkan serangan dengan pedangmu?4 Apa kau tak takut mati?
Kalau aku membunuh kau,
pasukanmu akan kehilangan pemimpin.
Khalid: Hai Musuh Allah, kau telah
menyaksikan dua sahabatku yang berperang dengan lihai. Kalau aku meninggalkan
mereka, mereka tetap akan membuat pasukanmu porak-poranda karena Pertolongan Allah. Justru pasukan
yang bersamaku, pasukan hebat. Mana
yang lebih hebat daripada para lelaki yang memandang kematian sebagai
keberuntungan besar dan memandang hidup justru sebagai tanggungan? Memang, kamu
ini siapa?
‘Azazir: Akulah pahlawan Syam
yang ahli naik kuda dan telah berperang di Romawi dan Persia. Akulah yang telah
mengancurkan pasukan Turki! Akulah yang menggunakan nama malaikat pencabut
nyawa, namaku ‘Izra’il!.” 5
Cerita berikutnya
masih dari Al-Waqidi sejawan Islam.
Khalid: (Tertawa) Hai Musuh Allah, kau
menakut-nakuti aku dengan
mempergunakan nama malikat. Dia itu justru mencari dan merindukan kau. Dia akan
melemparkan kau ke Neraka Hawiyah.
Khalid: Tangannya diikat
erat dan lehernya dibelenggu.
Khalid: Karena aku ingin
membunuh kalian semuanya!
‘Azazir: Maukah kau kuberi
1.000 Mitsqal emas, 10 pakaian dari sutra Dibaj, dan 5 komandan pasukan
berkuda? Tapi kau harus membunuh dan memotong kepala Kalus, lalu menyerahkan kepadaku, bagaimana?
‘Azazir: Kenapa tiap kali
kami menaikkan kesanggupan pajak untuk kalian, kalian justru makin menghina
kami? Sekarang bersiaplah menghadapi seranganku, aku akan melawan kau, tak peduli apa yang
akan terjadi!.
Begitu mendengar pernyataan ‘Azazir, Khalid segera menyerang dengan ganas,
bagai api yang berkobar-kobar. Batriq ‘Azazir melawan dengan tangkas. Sejak
sebelum itu, memang ‘Azazir telah waspada. ‘Azazir telah hafal tanda-tanda
orang pemberani yang serangannya sempurna membahayakan di negeri Syam.
‘Azazir: Demi kebenaran Al-Masih,
kalau aku mau bisa melukaimu, tetapi aku sengaja mengulur waktu untuk menawan kau, agar orang-orang tahu kau menjadi
tawananku. Setelah itu kau akan kubebaskan, dengan syarat kau pergi dari negeri
kami, dan kau kembalikan
semua harta kekayaan Syam yang telah kau rampas.
1Pada Perang Uhud, ia
menjadi pemimpin pasukan berkuda yang memerangi Nabi Muhammad SAW. Namun,
akhirnya ia menyadari bahwa Islam Agama
dari Allah yang harus diikuti.
2Tampaknya mereka
benar-benar ketakutan menghadapi Khalid.
3Sepertinya upaya
tersebut dilancarkan agar pimpinan yang mereka senangi selamat dan bisa
memimpin mereka lagi. Atau mungkin mereka iri karena merasa perjuangan mereka
lebih besar daripada ‘Azazir yang kelihatannya tenang-tenang saja.
4Bukhari meriwayatkan
pengakuan Khalid berperang di Muktah hingga sembilan pedangnya patah, ini
menunjukkan bahwa dia benar-benar jago main pedang.
5‘Izra’il nama lain dari ‘Azazir.
Nyanyian atau syair terkadang bisa mencairkan suasana yang
menyedihkan. Saya paling sedih jika mendengar anak kecil menangis, namun sulit
dihibur. Apa lagi jika beberapa orang gagal menghiburnya. Pernah saya bilang,
“Kalau menangis atau susah mbok jangan dihayati,” pada anak yang menangis
terus. E ternyata dia tetap juga menangis. Akhirnya saya bernyanyi:
Ojo ono kang omong “Kok bedo karo bapakmu
Bapak biyen bagos lucu nyenengake embahmu”
Ndang aduso ojo meko
Nyandang kang wis disetliko
Ojo kakehan pepeko
Rungokno bapak ngendiko
Jawaben inggih sendiko
Ben bagos koyo Janoko
Ternyata yang tersenyum
dan tertawa tidak hanya si kecil. Kakak-kakak dan ibunya juga tertawa.
0 komentar:
Posting Komentar