SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Aisyah dan Ali RA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aisyah dan Ali RA. Tampilkan semua postingan

2015/01/19

Aisyah dan Ali RA





Ibnu Batthal (penyarah Hadits Bukhari) mendapat kemanqulan dari Al-Muhallab, “Sungguh zhahirnya Hadits ini, Abi Bakrah ‘menyalahkan pendapat Aisyah RA’ yang telah melakukan Perang Jamal. Padahal sebetulnya tidak demikian. Sungguh pandangan Abi Bakrah yang diketahui ‘samadengan pandangan Aisyah RA’. Karena tujuan pasukan Jamal, menegakkan perdamaian antar Muslimiin. Tujuan mereka ‘bukan berperang’. Hanya ketika peperangan berkobar, masing-masing kubu melancarkan serangan. Abi Bakrah tidak menarik pandangannya yang seperti pandangan Aisya RA. Hanya sungguh saat itu, akhirnya dia berfirasat ‘pasukan Jamal’ akan kalah, karena dibawah pimpinan Aisyah. Karena Abi Bakrah pernah mendengar Hadits tentang raja Persia.
Tak seorang pun mendapatkan kemanqulan bahwa, Aisyah RA dan pasukannya ‘mencabut baiat’ dari Khalifah Ali RA. Dan tak ada yang mengatakan bahwa, ada orang ‘yang akan diangkat’ sebagai Khalifah pengganti Ali RA. Sebetulnya yang dibenci oleh Aisyah dan pasukannya ‘Ali RA tidak segera membunuh para pembunuh Utsman RA. Dia tidak segera menegakkan kisos. Walau sebetulnya Ali menunggu laporan dan tuntutan keluarga Utsman. Jika telah dipastikan siapa ‘pembunuhnya’, dipastikan segera dikisos.” [1]



[1] فتح الباري لابن حجر (13/ 56)
وَنقل بن بَطَّالٍ عَنِ الْمُهَلَّبِ أَنَّ ظَاهِرَ حَدِيثِ أَبِي بَكْرَةَ يُوهِمُ تَوْهِينَ رَأْيِ عَائِشَةَ فِيمَا فَعَلَتْ وَلَيْسَ كَذَلِكَ لِأَنَّ الْمَعْرُوفَ مِنْ مَذْهَبِ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّهُ كَانَ عَلَى رَأْيِ عَائِشَةَ فِي طَلَبِ الْإِصْلَاحِ بَيْنَ النَّاسِ وَلَمْ يَكُنْ قَصْدُهُمُ الْقِتَالَ لَكِنْ لَمَّا انْتَشَبَتِ الْحَرْبُ لَمْ يَكُنْ لِمَنْ مَعَهَا بُدٌّ مِنَ الْمُقَاتَلَةِ وَلَمْ يَرْجِعْ أَبُو بَكْرَةَ عَنْ رَأْيِ عَائِشَةَ وَإِنَّمَا تَفَرَّسَ بِأَنَّهُمْ يُغْلَبُونَ لَمَّا رَأَى الَّذِينَ مَعَ عَائِشَةَ تَحْتَ أَمْرِهَا لِمَا سَمِعَ فِي أَمْرِ فَارِسٍ قَالَ وَيَدُلُّ لِذَلِكَ أَنَّ أَحَدًا لَمْ يَنْقُلْ أَنَّ عَائِشَةَ وَمَنْ مَعَهَا نَازَعُوا عَلِيًّا فِي الْخِلَافَةِ وَلَا دَعَوْا إِلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ لِيُوَلُّوهُ الْخِلَافَةَ وَإِنَّمَا أَنْكَرَتْ هِيَ وَمَنْ مَعَهَا عَلَى عَلِيٍّ مَنْعَهُ مِنْ قَتْلِ قَتَلَةِ عُثْمَانَ وَتَرْكِ الِاقْتِصَاصِ مِنْهُمْ وَكَانَ عَلِيٌّ يَنْتَظِرُ مِنْ أَوْلِيَاءِ عُثْمَانَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَيْهِ فَإِذَا ثَبَتَ عَلَى أَحَدٍ بِعَيْنِهِ أَنَّهُ مِمَّنْ قَتَلَ عُثْمَانَ اقْتَصَّ مِنْهُ.