SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Arti Fathonah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Arti Fathonah. Tampilkan semua postingan

2013/09/10

Kajian Lughot (Bahasa)




Arti Fathonah paling tepat ‘cerdas dalam bidang perdamaian’. Oleh karena itu Fathonah sering dijadikan istilah untuk perbuatan orang yang pandai membawa diri. Bukhari meriwayatkan Hadits mempergunakan lafal Fathonah, yang sudah dirubah menjadi fiil madhi, yakni fathintu; صحيح البخاري (6/ 156)
4910 - وَقَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ، وَأَبُو النُّعْمَانِ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ مُحَمَّدٍ، قَالَ: كُنْتُ فِي حَلْقَةٍ فِيهَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى، وَكَانَ أَصْحَابُهُ يُعَظِّمُونَهُ، فَذَكَرُوا لَهُ فَذَكَرَ آخِرَ الأَجَلَيْنِ، فَحَدَّثْتُ بِحَدِيثِ سُبَيْعَةَ بِنْتِ الحَارِثِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، قَالَ: فَضَمَّزَ لِي بَعْضُ أَصْحَابِهِ، قَالَ مُحَمَّدٌ: فَفَطِنْتُ لَهُ فَقُلْتُ: إِنِّي إِذًا لَجَرِيءٌ إِنْ كَذَبْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ وَهُوَ فِي نَاحِيَةِ الكُوفَةِ، فَاسْتَحْيَا وَقَالَ: لَكِنْ عَمُّهُ لَمْ يَقُلْ ذَاكَ، فَلَقِيتُ أَبَا عَطِيَّةَ مَالِكَ بْنَ عَامِرٍ فَسَأَلْتُهُ فَذَهَبَ يُحَدِّثُنِي حَدِيثَ سُبَيْعَةَ، فَقُلْتُ: هَلْ سَمِعْتَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فِيهَا شَيْئًا؟ فَقَالَ: كُنَّا عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ فَقَالَ: أَتَجْعَلُونَ عَلَيْهَا التَّغْلِيظَ، وَلاَ تَجْعَلُونَ عَلَيْهَا الرُّخْصَةَ، لَنَزَلَتْ سُورَةُ النِّسَاءِ القُصْرَى بَعْدَ الطُّولَى {وَأُولاَتُ الأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ} [الطلاق: 4]

Arti (selain isnad)nya:
Dari Muhammad, “Saya dulu pernah berada di dalam pengajian yang di dalamnya ada Abdur Rohman bin Abi Laila (seorang tabik sohor). Saat itu murid-murid beliau sangat mengagungkan pada beliau. Mereka berbicara pada beliau; beliau berbicara tentang akhir dua tempo (untuk wanita hamil bersuami wafat).
Maka saya menjelaskan Hadits Subaiah binti Al-Charits, dari Abdillah bin Utbah.
Sontak sebagian murid-murid beliau mengatubkan bibir pada saya, (sebagai isarah agar saya diam).
Sontak saya ber-fathonah (melakukan perbuatan agar damai, yakni agar tidak menimbulkan kemarahan) pada beliau. Saya berkata ‘sungguh jika begitu, niscaya saya lancang pada Abdullah bin Utbah (guru); jika saya bohong atas nama beliau, padahal beliau berada di kawasan Kufah!’.
Sontak Abdur Rohman malu (grogi), dan berkata ‘tetapi paman Abdullah bin Utbah (bernama Abdullah bin Mas’ud) tidak berkata demikian!’.

Saya menjumpai Aba Athiyah Malik bin Amir, untuk bertanya. Ternyata dia juga menceritakan pada saya Hadits Subaiah (rujukan hukum tersebut). Saya bertanya ‘apakah kau pernah mendengar sesuatu dari Abdillah (bin Mas’ud)?’.
Dia menjawab ‘kami dulu pernah di sisi Abdillah bin Mas’ud’. Beliau berkata ‘masyak kalian memperberat pada wanita tersebut? Tidak mempermudahkan dia? Niscaya (Ayat) Surat Annisa lebih pendek ({وَأُولاَتُ الأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ} [الطلاق: 4]), turun setelah yang lebih pajang ({وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا} [البقرة: 234])!’.”

Kesimpulan:
1.     Arti Fathonah pandai membawa diri, atau memperindah ucapan agar tidak membuat orang marah.

2.     Seorang tabik yang sangat hebat, pernah juga melakukan kesalahan.