SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Luqman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Luqman. Tampilkan semua postingan

2013/09/14

Lisanul-Arab




Lisanul-Arab kamus bahasa Arab sohor di kalangan ulama lughot. Kamus ini lebih berbobot daripada Al-Munjid, karena isinya lebih banyak. Melalui kamus ini kita bisa membaca: لسان العرب (3/ 385)
والمُلَبِّدُ مِنَ الْمَطَرِ: الرَّشُّ؛ وَقَدْ لَبَّد الأَرضَ تَلْبِيدًا. ولُبَدٌ: اسْمُ آخَرِ نُسُورِ لُقْمَانَ بْنِ عادٍ، سَمَّاهُ بِذَلِكَ لأَنه لَبِدَ فَبَقِيَ لَا يَذْهَبُ وَلَا يَمُوتُ كاللَّبِدِ مِنَ الرِّجَالِ اللَّازِمِ لِرَحْلِهِ لَا يُفَارِقُهُ؛ ولُبَدٌ يَنْصَرِفُ لأَنه لَيْسَ بِمَعْدُولٍ، وَتَزْعُمُ الْعَرَبُ أَن لُقْمَانَ هُوَ الَّذِي بَعَثَتْهُ عَادٌ فِي وَفْدِهَا إِلى الْحَرَمِ يَسْتَسْقِي لَهَا، فَلَمَّا أُهْلِكُوا خُيِّر لُقْمَانُ بَيْنَ بَقَاءِ سَبْعِ بَعْرات سُمْر مِنْ أَظْبٍ عُفْر فِي جَبَلٍ وَعْر لَا يَمَسُّها القَطْرُ، أَو بَقَاءِ سَبْعَةِ أَنْسُرٍ كُلَّمَا أُهْلِكَ نَسْرٌ خلَف بَعْدَهُ نَسْرٌ، فَاخْتَارَ النُّسُور فَكَانَ آخِرُ نُسُورِهِ يُسَمَّى لُبَداً.

Artinya:
Al-Mulabbid (Becek lengket) dari hujan, artinya ‘guyuran’ (hujan). Sungguh hujan telah membuat tanah lengket secara nyata.
Lubad nama akhir burung Nasr (milik) Luqman bin Ad. Luqman menamakan burung tersebut Lubad, karena burung itu lengket dan menetap. Tidak bisa pergi dan tidak mati. Seperti kaum lelaki yang lengket pada rumah mereka; tidak bisa keluar dari rumah. Lafal ‘Lubad’ bisa ditashrif karena bukan ma’dul (dibelokkan).
Kaum Arab yakin bahwa Luqman inilah yang pernah diutus oleh Ad (kaum Nabi Hud AS), untuk berkunjung ke Tanah Haram, untuk beristisqa’ (memohon hujan pada Allah), untuk kaumnya.
Ketika mereka telah dibinasakan oleh Allah (dengan hujan dan angin); Luqman disuruh memilih akan hidup:
1.    Sepanjang umur tujuh unta liar, yakni kawanan kijang berwarna terang, di gunung Wa’r kering, yang tak tersentuh air hujan.
2.    Atau seumur tujuh burung Nasr. Tiap seekor burung mati; diteruskan lagi dengan burung Nasr lainnya. Luqman memilih beberapa burung Nasr (untuk dipelihara). Burung yang terakhir dinamakan Lubad.

Catatan “Luqman ini” bukan yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an yang diberi hikmah oleh Allah.


Ponpes Mulya Abadi Mulungan