Sesuai dengan judulnya, Fununul-Ajaib (فنون العجائب) adalah Hadits berisi mengenai Kisah-Kisah Ajaib atau menakjubkan. Hadits yang disusun oleh Abu Said Annaqasy (أبو سعيد النقاش) ini, banyak diminati oleh Muslimiin karena kisah-kisahnya. Hanya harus hati-hati, karena banyak Hadits Israiliyat yang terkadang terdapat sisi negatifnya. Kisah Dzul-Kaff yang artinya Si Telapak Tangan, termasuk di antara sekian contoh bahwa mengkaji Hadits Israiliyat, harus hati-hati. Sering terdapat di dalamnya, berita yang tidak masuk akal: فنون العجائب لأبي سعيد النقاش - (ج 1 / ص 149)
Setelah mengamati dengan terkesima, putri raja itu perintah pada pelayan perempuannya, agar memanggil si penjualkeranjang.
‘Saya tak tahan melihat dia! Bawa kemari orang tampan itu!’ Perintah sang putri.
Dia menjawab ‘betul’.
Si pelayan segera mengantar lelaki itu, memasuki istana.
Semua pintu yang dimasuki segera dikunci agar lelaki itu tidak bisa keluar.
Namun lelaki itu bersikeras tidak mau menuruti permintaan sang putri, ditiduri.
Dia menjawab ‘kalau begitu sediakan air bersih untuk saya, di atas sotoh (balkon). Saya akan mandi dulu’.
Lelaki itu berwudhu lalu shalat dua rakaat. Lalu berjalan mengitari istana melalui balkon, mencari tempat terjun. Dia menemukan tempat yang diyakini paling rendah. Dia membaca ‘bismillah (بِسْمِ اللَّهِ)’ lalu terjun.
Sontak Jibril AS bergerak cepat, menangkap dia dengan sayapnya, untuk diletakkan di atas tanah.
Istri menyambut dengan marah ‘mana uang hasil jualan keranjangmu?!’.
Istri membentak-bentak dan kalap.
Lelaki itu akan marah karena sakit hati, namun bersabar.
Ketika caci-makian istrinya telah berakhir, dia berkata ‘pergilah ke tungkumu! Untuk memasak!’.
Sambil menunggu masakanya matang, istri ngobrol dengan suami.
Sebagaian tetangga datang untuk bertanya ‘apa kau memiliki api?’.
Istri menjawab ‘punya! Silahkan ambil sendiri!’.
Ketika mendekati api tungku, tetangga terkejut saat melihat wajan di atas api, penuh roti matang beraroma sangat sedap. Si tetangga bergegas laporan ‘hai! Terlalu asik ngobrol dengan suami! Hingga rotimu telah masak! Hampir hangus!’.
Istri bertanya pada suami ‘kenapa bisa begini?’.
Suami menjelaskan kejadian yang dialami di istana-raja.
Istri berkata ‘berarti saya tidak tahu bahwa kau mendapat kedudukan penting di sisi Tuhanmu. Berdoalah agar Allah melapangkan Rizqi untuk kita, hingga masa tua kita!’.
Dia menjawab ‘berdoalah selain itu! Rizqi sudah ditentukan oleh Tuhan!’.
Tiba-tiba atap rumahnya terbuka, untuk muncul telapak-tangan membawa dua mutiara indah yang belum pernah dilihat oleh manusia. Mutiara gemerlapan tergolek di depannya.
Si istri menjawab ‘semalam saya juga bermimpi ada mimbar (kursi-unik) ditabur intan dan mutiara, indah sekali’.
Saya bertanya ‘kenapa dua mutiara dari mimbar ini lepas?’.
Mereka menjawab ‘ini karena ulahmu; kau minta agar suamimu diberi dua mutiara di dunia. Dua mutiara yang diminta itu, (asalnya dari sini)’.
Si suami berdoa lagi pada Allah.
Telapak tangan muncul dari atap untuk mengambil lagi mutiara tersebut.”