SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Harut dan Marut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Harut dan Marut. Tampilkan semua postingan

2014/02/18

Harut dan Marut


Image result for Harut dan Marut


Ada dua malaikat yang namanya sangat mashur, karena ditulis di dalam Al-Qur’an, yaitu Harut dan Marut. Riwayat tentang mereka ditulis di dalam Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, dan lainnya:

Telah diriwayatkan dari Ali, Ibnu Masud, Ibnu Abbas, Ibnu Umar RA, Kaeb Al-Ahbar, Assuddi, dan Al-Kalbi. Adapun maknanya, “Sungguh pada zaman Idris AS, ketika kerusakan timbul karena perbuatan cucu Adam telah banyak; para malaikat mencela mereka.
Allah berfirman ‘ingat! Sungguh kalau menjadi mereka, dan Aku beri kewajiban seperti mereka; niscaya kalian juga melakukan dosa seperti mereka’.
Mereka menjawab ‘Maha Suci Engkau. Kami tak mungkin melakukan demikian’.
Allah perintah ‘pilihlah dua malaikat pihan kalian!’.

Setelah terpilih, Harut dan Marut diturunkan ke bumi, dan memiliki syahwat. Belum sampai sebulan, mereka berdua terkena cobaan (fitnah). Yakni terpengaruh oleh wanita bernama ‘Baidakhat’, kata kaum Nabathi (Nabatieh dekat Libanon).
Kaum Persia menyebut ‘Nahil’.
Kaum Arab menyebut ‘Zuhrah’.

Awalnya wanita itu laporan, namun akhirnya dirayu oleh mereka berdua. Dia menyaggupi permitaan Bermesraan dengan Syarat, mereka berdua memasuki agamanya, minum arak, dan membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah.
Mereka berdua menyanggupi dan minum arak, bahkan telah melakukan maksiat dengan wanita tersebut. Bahkan ‘lelaki yang memergoki’ perbuatan maksiat, mereka bunuh.
Dia bertanya pada dua malaikat, tentang Asma Allah yang kalau dibaca dalam doa, maka bisa terbang.

Ternyata di atas, wanita tersebut dirubah menjadi bintang.

Salim menyampaikan ‘ucapan’ ayahnya, dari Abdillah, “Saya pernah diberi tahu oleh (seorang tabik) Kaeb Al-Haber ‘belum sampai sehari, dua malaikat tersebut turun di dunia, sudah ‘menerjang’ yang diharamkan oleh Allah’.

Dalam Hadits selain ini, dijelaskan ‘setelah disuruh memilih; adzab dunia atau adzab akhirat, mereka memilih adzab dunia. Mereka diadzab di wilayah bumi bernama Babil (Babilon).
Ada yang berkilah, “Babilon Iraq.”
Ada yang berkilah, “Babil kota Nahawand (Nahavand Persia).”

Konon menurut riwayat dari Atha, “Jika melihat dua bintang Zuhrah dan Suhail, Ibnu Umar mengumpat dan mencaci. Dan berkata ‘bintang Suhail asalnya orang Yaman yang suka memaksa agar manusia menyerahkan 1/10 harta. Dan sungguh bintang Zuhrah berasal dari ‘wanita’ penggoda Harut dan Marut.”


Kami berkata, “Semua riwayat di atas dha’if dan jauh dari kebenaran, baik riwayat dari Ibnu Umar maupun lainnya. Hadits ini tidak shahih. Penjelasan ini bertolak belakang dengan sifat para malaikat ‘Kepercayaan Allah’, atas WahyuNya. Merekalah yang diutus oleh Allah agar menyampaikan Amanat pada para RasulNya. Mereka takkan menentang perintah, bahkan melaksanakan Perintah Allah. Bahkan mereka hamba-hamba yang diistimewakan. Mereka tidak berani mendahului, bahkan pasti melaksanakan perintah. Bertasbih sepenjang malam dan siang tak pernah berhenti.
Secara akal memang bisa saja ‘malaikat berbuat maksiat’, atau melanggar aturan, atau bersyahwat. Karena di dalam Kodar Allah; semua yang tak mungkin, bisa menjadi mungkin. Kodar jelek demikian inilah yang dikhawatirkan oleh para Nabi, para Wali dan Ulama hebat. Tetapi berita ini hanya sampai pada ‘pendengaran’, dan tidak shahih. Termasuk alasan bahwa kisah ini tidak shahih:
“Sungguh Allah Taala telah membuat bintang-bintang dan planet-planet, ketika menciptakan langit. Dalam sebuah Khabar ‘sungguh ketika langit diciptakan'; tujuh planet diciptakan:
1.     Zuhal.
2.     Al-Musytari.
3.     Bahram.
4.     Utharid.
5.     Azzuhrah.
6.     Matahari.
7.     Dan Bulan.
Inilah pengertian Firman Allah ‘({كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ} [الأنبياء: 33]) Semua berenang di falak (jalan)nya’. Berdasarkan ini ‘yang shahih’ bintang Zuhrah dan Suhail telah dicipta sebelum Adam AS diciptakan." 

Adapun pernyataan para malaikat, “Kami tak akan menjauh dariMu. ‘Kau tak akan mampu menimpakan fitnah atas kami’ adalah amalan kufur. Kami berlidung pada Allah dari ‘kekufuran’ tersebut, dan dari Penilaian Allah atas para malaikat AS, mengenai 'amalan kufur' tersebut. Sungguh kami menganggap para malaikat ‘suci’, jauh dari kemanqulan Mufassiriin (ahli tafsir) tersebut. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Kedahsyatan, jauh dari yang mereka jelaskan.” [1]


Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia



وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَابْنِ عُمَرَ وَكَعْبِ الْأَحْبَارِ وَالسُّدِّيِّ وَالْكَلْبِيِّ مَا مَعْنَاهُ: أَنَّهُ لَمَّا كَثُرَ الْفَسَادُ مِنْ أَوْلَادِ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ- وَذَلِكَ فِي زَمَنِ إِدْرِيسَ عَلَيْهِ السَّلَامُ- عَيَّرَتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ كُنْتُمْ مَكَانَهُمْ، وَرَكَّبْتُ فِيكُمْ مَا رَكَّبْتُ فِيهِمْ لَعَمِلْتُمْ مِثْلَ أَعْمَالِهِمْ، فَقَالُوا: سُبْحَانَكَ! مَا كَانَ يَنْبَغِي لَنَا ذَلِكَ، قَالَ: فَاخْتَارُوا مَلَكَيْنِ مِنْ خِيَارِكُمْ، فَاخْتَارُوا هَارُوتَ وَمَارُوتَ، فَأَنْزَلَهُمَا إِلَى الْأَرْضِ فَرَكَّبَ فِيهِمَا الشَّهْوَةَ، فَمَا مَرَّ بِهِمَا شَهْرٌ حَتَّى فُتِنَا بِامْرَأَةٍ اسْمُهَا بِالنِّبْطِيَّةِ" بيدخت" وَبِالْفَارِسِيَّةِ" ناهيل «5» " وَبِالْعَرَبِيَّةِ" الزُّهَرَةُ" اخْتَصَمَتْ إِلَيْهِمَا، وَرَاوَدَاهَا عَنْ نَفْسِهَا فَأَبَتْ إِلَّا أَنْ يَدْخُلَا فِي دِينِهَا وَيَشْرَبَا الْخَمْرَ وَيَقْتُلَا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ، فَأَجَابَاهَا وَشَرِبَا الْخَمْرَ وَأَلَمَّا بِهَا، فَرَآهُمَا رَجُلٌ فَقَتَلَاهُ، وَسَأَلَتْهُمَا عَنِ الِاسْمِ الَّذِي يَصْعَدَانِ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ فَعَلَّمَاهَا فتكلمت به فَعَرَجَتْ فَمُسِخَتْ كَوْكَبًا. وَقَالَ سَالِمٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ: فَحَدَّثَنِي كَعْبٌ الْحَبْرُ أَنَّهُمَا لَمْ يَسْتَكْمِلَا يَوْمَهُمَا حَتَّى عَمِلَا بِمَا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا. وَفِي غَيْرِ هَذَا الْحَدِيثِ: فَخُيِّرَا بَيْنَ عَذَابِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ فَاخْتَارَا عَذَابَ الدُّنْيَا، فَهُمَا يُعَذَّبَانِ بِبَابِلَ فِي سَرَبٍ مِنَ الْأَرْضِ. قِيلَ: بَابِلُ الْعِرَاقِ. وَقِيلَ: بَابِلُ نَهَاوَنْدَ، وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ فِيمَا يُرْوَى عَنْ عَطَاءٍ أَنَّهُ كَانَ إِذَا رَأَى الزُّهَرَةَ وَسُهَيْلًا سَبَّهُمَا وَشَتَمَهُمَا، وَيَقُولُ: إِنَّ سُهَيْلًا كَانَ عَشَّارًا بِالْيَمَنِ يَظْلِمُ النَّاسَ، وَإِنَّ الزُّهَرَةَ كَانَتْ صَاحِبَةَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ. قُلْنَا: هَذَا كُلُّهُ ضَعِيفٌ وَبَعِيدُ عَنِ ابن عمر وغيره، لا يصح منه شي، فَإِنَّهُ قَوْلٌ تَدْفَعُهُ الْأُصُولُ فِي الْمَلَائِكَةِ الَّذِينَ هُمْ أُمَنَاءُ اللَّهِ عَلَى وَحْيِهِ، وَسُفَرَاؤُهُ إِلَى رُسُلِهِ" لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ "." بَلْ عِبادٌ مُكْرَمُونَ. لَا يَسْبِقُونَهُ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِأَمْرِهِ يَعْمَلُونَ "." يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهارَ لَا يَفْتُرُونَ ". وَأَمَّا الْعَقْلُ فَلَا يُنْكِرُ وُقُوعَ الْمَعْصِيَةِ مِنَ الْمَلَائِكَةِ وَيُوجَدُ مِنْهُمْ خِلَافُ مَا كُلِّفُوهُ، وَيَخْلُقُ فِيهِمُ الشَّهَوَاتِ، إِذْ فِي قُدْرَةِ اللَّهِ تَعَالَى كُلُّ مَوْهُومٍ، وَمِنْ هَذَا خَوْفُ الأنبياء والأولياء الفضلاء العلماء، ولكن وُقُوعُ هَذَا الْجَائِزِ لَا يُدْرَكُ إِلَّا بِالسَّمْعِ وَلَمْ يَصِحَّ. وَمِمَّا يَدُلُّ عَلَى عَدَمِ صِحَّتِهِ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَ النُّجُومَ وَهَذِهِ الْكَوَاكِبَ حِينَ خَلَقَ السَّمَاءَ، فَفِي الْخَبَرِ: (أَنَّ السَّمَاءَ لَمَّا خُلِقَتْ خُلِقَ فِيهَا سَبْعَةُ دَوَّارَةٍ زُحَلُ وَالْمُشْتَرِي وَبَهْرَامُ وَعُطَارِدُ وَالزُّهَرَةُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ". وَهَذَا مَعْنَى قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى:" وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ ". فَثَبَتَ بِهَذَا أَنَّ الزُّهَرَةَ وَسُهَيْلًا قَدْ كَانَا قَبْلَ خَلْقِ آدَمَ، ثُمَّ إِنَّ قَوْلَ الْمَلَائِكَةِ:" مَا كانَ يَنْبَغِي لَنا" عَوْرَةٌ : لَا تَقْدِرُ عَلَى فِتْنَتِنَا، وَهَذَا كُفْرٌ نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْهُ وَمِنْ نِسْبَتِهِ إِلَى الْمَلَائِكَةِ الْكِرَامِ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِينَ، وَقَدْ نَزَّهْنَاهُمْ وَهُمُ الْمُنَزَّهُونَ عَنْ كُلِّ مَا ذَكَرَهُ وَنَقَلَهُ الْمُفَسِّرُونَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ.

2011/11/05

Bedah Al-Qur’an




وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ (101) وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (102) وَلَوْ أَنَّهُمْ آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَمَثُوبَةٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ خَيْرٌ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (103) [البقرة


Artinya:
Dan ketika Rasul dari sisi Allah mencocoki (Kitab) yang menyertai mereka, ‘telah datang’, sebagian dari orang-orang yang telah diberi Kitab, justru membuang Kitab Allah di belakang punggung mereka. Mereka mirip sekali tidak tahu (101).

Mereka justru mengikuti yang dibaca oleh para Syaitan di kerajaan Sulaiman AS. Sulaiman belum pernah kafir, tetapi para Syaitan kafir mengajarkan sihir pada manusia. (Mereka juga mengikuti) yang diturunkan (oleh Allah) pada dua Malaikat: Harut dan Marut, di Babilon. Padahal mereka berdua tak mengajar seorang pun sehingga berkata, “Sungguh kami ini Fitnah, maka jangan kafir!.” 
Namun mereka mempelajari yang membahayakan, tidak bermanfaat pada mereka. Padahal niscaya sungguh mereka telah tahu bahwa orang yang benar-benar telah membeli (ilmu sihir), di akhirat tiada bagian sedikitpun untuknya. Dan niscaya jelek yang telah mereka tukarkan pada diri mereka, kalau mereka tahu (102).

Sungguh kalau mereka telah beriman dan bertaqwa, niscaya Pahala dari sisi Allah lebih baik, kalau mereka telah tahu (103). 

Tiga Ayat di atas, diturunkan pada awal Nabi SAW memasuki kota Madinah yang sebagian penghuninya, kaum Yahudi atau kaum yang sering berhubungan dengan kaum Yahudi. Secara garis besar Ayat-Ayat itu sebagai Pernyataan Allah Ingkar pada:
1.     Kaum Yahudi yang mengkufuri nabi terakhir Muhammad SAW, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab mereka.
2.     Sebagian Yahudi (ahli kitab) justru membuang Kitab Allah di belakang punggung mereka dan berbuat seakan-akan tidak tahu.
3.     Mereka justru menyenangi kitab kesaktian yang pernah dibacakan oleh para syaitan di kerajaan Sulaiman.
4.     Mereka menuduh Sulaiman telah kafir.

Ilmu kesaktian yang menjadikan manusia kafir, memang pernah dimiliki oleh dua malaikat bernama Harut dan Marut. Tuduhan kaum Yahudi, “Yang mengajarkan sihir pada Sulaiman Bin Dawud adalah Jibril dan Mikail AS” Salah.
Setiap dimintai ilmu oleh kaum, pasti Harut dan Marut AS membantah, “Sungguh kami berdua fitnah! Jangan kufur!.”
Tetapi mereka bersikeras minta diajar ilmu kesaktian untuk memisahkan suami istri, agar seorang benci pasangan hidupnya, dan agar tergila-gila pada mereka.
Ibnu Katsir menukil Hadits marfu dari Ibnu Umar: تفسير ابن كثير - (ج 1 / ص 353)

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh ketika Allah telah menurunkan Adam AS ke bumi, para malaikat AS berkata ‘ya Rabbi, masyak Kau akan membuat orang yang akan membuat kerusakan dan mengalirkan darah di dalamnya? Padahal kami akan selalu bertasbih dengan memuji dan mengkuduskan Kau?’.
Allah berfirman ‘sungguh Aku tahu yang tidak kalian ketahui’.
Mereka berkata ‘Rabbanaa, kami lebih taat daripada anak-cucu Adam (nanti)’.
Allah berfirman ‘bawalah kemari dua malaikat! Akan Kami turunkan ke bumi, agar Kami lihat bagaimana mereka berdua beramal!’.
Mereka berdoa ‘ya Tuhan, inilah Harut dan Marut’.
Setelah diturunkan ke bumi, Harut dan Marut didekati oleh wanita cantik jelita. Harut dan Marut merayu agar wanita itu melayani.
‘Saya takkan melayani, kecuali jika kalian mau mengucapkan kalimat syirik’ katanya.
Mereka berdua menjawab ‘kami takkan mensyirikkan pada Allah’.
Wanita itu datang membawa bayi, dirayu agar mau melayani mereka berdua.
‘Demi Allah saya takkan mau, kecuali jika kalian mau membunuh bayi ini’ jawabnya.
Mereka berdua menjawab ‘demi Allah kami takkan membunuh dia hingga kapanpun’.
Wanita jelita itu datang membawa arak, dirayu agar mau melayani mereka berdua.
‘Demi Allah saya takkan mau, kecuali jika kalian mau minum arak ini’  jawabnya.
Mereka berdua minum arak hingga mabuk, dan mencoitus wanita jelita, lalu membunuh bayi itu. Setelah sadar, mereka berdua terkejut.
‘Demi Allah permintaan saya telah kalian lakukan semuanya, ketika kalian mabuk’ kata wanita itu.
Mereka berdua disuruh memilih siksaan dunia atau akhirat. Namun mereka memilih disiksa di dunia.”
Ibnu Abi Chatim menjelaskan kisah ini di dalam Kitab Al-Jarchu wa At-Tadil (كتاب الجرح والتعديل) dengan tidak ragu-ragu.


Kesimpulan:
1.     Mempelajari Kesaktian justru membahayakan dirinya sendiri.
2.     Nabi SAW juga pernah disihir hingga sakit keras, oleh Labid.
3.     Ketika Asma mengandung Abdullah bin Azzubair, juga disihir oleh kaum Yahudi, agar tidak bisa melahirkan. Allah menghilangkan penyakit Rasulillah dan membuat Asma melahirkan bayinya, dan menurunkan Ayat-Ayat di atas, sebagai Pelajaran bahwa ‘Mempelajari Kitab Allah’ jauh lebih utama daripada mempelajari Kitab Kesaktian.


Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia