SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Al-Baqarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Al-Baqarah. Tampilkan semua postingan

2015/05/12

Yang Seharusnya Disantuni



Kajian Bersambung
Surat Al-Baqarah 273 – 274

Yang Seharusnya Disantuni

{لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ (273) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (274) } [البقرة: 273، 274].

Artinya:
Untuk kaum Faqir yang ditahan di Jalan Allah, yang tak mampu bekerja di bumi, disangka ‘aghniak (kaya)’ oleh kaum Bodoh, karena terjaga. Kau mengenal dengan tanda mereka, tidak minta dengan memaksa pada manusia. Yang kalian infaqkan berupa kebaikan, maka Allah tahu padanya. (273)
Melaui Ayat ini, Allah mengajar pada kita bahwa, “Ada kaum di Jalan Allah, yang dikodar tidak bisa bekerja.” Kalau zaman dulu kaum Muhajirin yang datang ke Madinah. Ayat ini diturunkan agar:
1.     Mereka atau yang seperti mereka diperhatikan (disantuni).
2.     Yang tidak memiliki agar jangan mudah minta pada orang. Lebih baik bekerja. [1]

Kaum yang menginfaqkan harta mereka di malam dan siang, dengan samar dan terang-terangan, berhak mendapatkan pahala di sisi Tuhan mereka. Tiada khawatir atas mereka, dan mereka tidak susah. (274)
Diriwayatkan, “Ayat ini menjelaskan pahala kaum yang mengurusi kuda di Jalan Allah. Siang dan malam mereka memberi pakan kuda.” [2]



[1] تفسير ابن كثير (1/ 704)
وَقَوْلُهُ: {لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ} يَعْنِي: الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ قَدِ انْقَطَعُوا إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ، وَسَكَنُوا الْمَدِينَةَ وَلَيْسَ لَهُمْ سَبَبٌ يَرُدُّونَ بِهِ عَلَى أَنْفُسِهِمْ مَا يُغْنِيهِمْ وَ {لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الأرْض} يَعْنِي: سَفَرًا لِلتَّسَبُّبِ فِي طَلَبِ الْمَعَاشِ. وَالضَّرْبُ فِي الْأَرْضِ: هُوَ السَّفَرُ؛ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الأرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلاةِ} [النِّسَاءِ: 101] ، وَقَالَ تَعَالَى: {عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الأرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّه} الْآيَةَ [الْمُزَّمِّلِ: 20] .
وَقَوْلُهُ: {يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ} أَيِ: الجاهلُ بأمْرهم وَحَالِهِمْ يَحْسَبُهُمْ أَغْنِيَاءَ، مِنْ تَعَفُّفِهِمْ فِي لِبَاسِهِمْ وَحَالِهِمْ وَمَقَالِهِمْ. وَفِي هَذَا الْمَعْنَى الْحَدِيثُ الْمُتَّفِقُ عَلَى صِحَّتِهِ، عن أبي هريرة قال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "ليس المسكين بهذا الطواف الذي ترده التمرة وَالتَّمْرَتَانِ، وَاللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ، وَالْأُكْلَةُ وَالْأُكْلَتَانِ، وَلَكِنَّ الْمِسْكِينَ الَّذِي لَا يَجِدُ غِنًى يُغْنِيهِ، وَلَا يُفْطَنُ لَهُ فَيُتَصَدقَ عَلَيْهِ، وَلَا يَسْأَلُ النَّاسُ شَيْئًا" . وَقَدْ رَوَاهُ أَحْمَدُ، مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ أَيْضًا.
[2] تفسير ابن كثير (1/ 707)
وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبُو زُرْعَة، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ شُعَيْبٍ، قَالَ: سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ يَسَارٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرَيْبٍ الْمَلِيكِيَّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ [وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُون] } في أصحاب الخيل" وَقَالَ حَنَشٌ الصَّنْعَانِيُّ: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي هَذِهِ الْآيَةِ، قَالَ: هُمُ الَّذِينَ يَعْلِفُونَ الْخَيْلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ. رَوَاهُ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ، ثُمَّ قَالَ: وَكَذَا رُوِيَ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، وَسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، وَمَكْحُولٍ.) .

2015/05/05

Allah Membimbing Orang



Surat Al-Baqarah 270 – 272

Allah Membimbing Orang

{وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ () إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ () لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ 272)} [البقرة: 270 - 272].

Artinya:
Apa yang kalian ingaqkan suatu nafqah, atau kalian bernadzar suatu nadzar, maka sungguh Allah tahu. Dan tiada penolong untuk kaum aniaya. (270)

Jika kalian menampakkan shodaqoh maka dia baik. Jika kalian merahasiakan dan memberikan pada kaum faqir, maka baik untuk kalian. Allah akan melebur untuk kalian, kesalahan-kesalahan kalian. Allah Maha Meliput yang kalian amalkan. (271)

Hidayah mereka bukan urusan kalian, namun sungguh Allah membimbing orang yang Dia kehendaki. Apa yang kalian infaqkan berupa kebaikan, maka untuk kalian. Kalian tidak infaq kecuali mencari Wajah (Perhatian) Allah. Apa yang kalian infaqkan berupa kebaikan, akan dibalas untuk kalian, kalian takkan dianiaya. (272)

Ibnu Katsir menukil riwayat dari nabi SAW:
“Sungguh dia telah perintah agar shodaqoh hanya untuk umat Islam. Hingga turun ini ayat ‘laisa alaika hudaahum walaakinna Allaha yahdii man yasyaau wamaa tunfiquu min khoirin falianfusikum wamaa tunfiauuna illaa btighooa Wajhillaahi wamaa tunfiquu min khoirin yuwaffa ilaikum wa antum laa tuzhlamuuun (hidayah mereka bukan urusan kalian, namun sungguh Allah membimbing orang yang Dia kehendaki. Apa yang kalian infaqkan berupa kebaikan, maka untuk kalian. Kalian tidak infaq kecuali mencari Wajah (Perhatian) Allah. Apa yang kalian infaqkan berupa kebaikan, akan dibalas untuk kalian, kalian takkan dianiaya)’. Maka setelah itu, dia SAW perintah agar shodaqoh pada pemeluk agama apapun. In syaa Allah, pembahasan ini akan diulang pada ulasan, “{لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُم} الْآيَةَ [الْمُمْتَحِنَةِ:8].” [1]



[1] تفسير ابن كثير (1/ 704)
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ بِأَلَّا يتصَدق إِلَّا عَلَى أَهْلِ الْإِسْلَامِ، حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: {لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ} إِلَى آخِرِهَا، فَأَمَرَ بِالصَّدَقَةِ بَعْدَهَا عَلَى كُلِّ مَنْ سَأَلَكَ مِنْ كُلِّ دِينٍ . وَسَيَأْتِي عِنْدَ قَوْلِهِ تَعَالَى: {لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُم} الْآيَةَ [الْمُمْتَحِنَةِ:8] حَدِيثَ أَسْمَاءَ بِنْتِ الصَّدِيقِ فِي ذَلِكَ [إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى].

2015/04/15

Yang Membatalkan Infaq



Surat Al-Baqarah 262264


{ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (262) قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ (263) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا لَا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ (264) } [البقرة: 262 - 264].

Artinya:
Orang-orang yang menginfakkan harta-harta mereka di Jalan Allah, lalu tidak meneruskan ungkitan dan cemoohan pada yang telah mereka infakkan, berhak mendapatkan pahala mereka, di sisi Tuhan mereka. Tiada takut atas mereka, dan mereka takkan susah. (262).

Ucapan baik dan ampunan, lebih baik daripada shodaqoh yang diikuti oleh cemoohan. Allah Maha Kaya Maha Bijak. (263)

Hai orang-orang iman secara khusus, jangan membatalkan shodaqoh kalian dengan mengungkit-ungkit dan cemoohan! Seperti orang yang menginfakkan hartanya dengan pamer manusia. Dan tidak beriman pada Allah dan hari akhir. Gambarannyaseperti batu bersih yang di atasnya ada debu, lalu tertimpa oleh hujan lebat, hingga ditinggalkan dengan bersih. Mereka tidak mampu atas sesuatu dari yang telah mereka kerjakan. Dan Allah takkan membimbing kaum Kafir. (264)    


Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

2014/02/10

Kajian Al-Baqarah 187-188




{أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ () وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ()} [البقرة: 187، 188].


Artinya:
Pada malam puasa, ‘berporno’ terhadap perempuan-perempuan kalian, telah dihalalkan. Mereka busana untuk kalian; kalian busa untuk mereka. Allah telah tahu bahwa sungguh kalian telah khianat pada diri kalian, namun (Allah) telah memberi tobat dan telah mengampuni atas kalian. Maka sekarang tidurilah mereka! Dan carilah yang telah ditulis (oleh) Allah untuk kalian. Makan dan minumlah! Hingga benang putih dan benang hitam berupa fajar, jelas untuk kalian! Lalu sempurnakan puasa hingga malam! Jangan kalian tiduri mereka ketika kalian i’tikaf di beberapa Masjid! Demikian itu Batas-Batas Allah, jangan kalian dekati! Demikian itu Allah menjelaskan Ayat-AyatNya pada manusia, agar mereka bertaqwa. [187].

Yang terjadi (di awal diwajbkan berpuasa) pada para sahabat Rasulillah SAW; yang tidur di waktu berbuka, maka malam itu hingga siang, dia tidak boleh makan, hingga sore-sorean (maghrib berikutnya). Sungguh Qais bin Shirmah Al-Anshari telah berpuasa. Ketika waktu berbuka tiba, dia mendatangi istrinya, untuk berkata, “Ada makanan di sisimu?.”
Istri menjawab, “Tidak ada. Tapi saya akan pergi untuk mencarikan kau.”
Padahal siangnya, Qais bekerja keras. Sehingga dia dikalahkan oleh dua matanya, yakni tertidur. Ketika istrinya datang; dia tidur. Istri berkata, “Rugi kau.”
Puasa di hari setelahnya, dia pingsan; ketika petengahan siang. Kejadian tersebut dilaporkan pada nabi SAW. Maka Ayat ini turun;
Pada malam puasa, ‘berporno’ terhadap perempuan-perempuan kalian, telah dihalalkan. Mereka busana untuk kaian; kalian busa untuk mereka. Allah telah tahu bahwa sungguh kalian telah khianat pada diri kalian. Namun (Allah) telah memberi tobat dan telah mengampuni atas kalian. Maka sekarang tidurilah mereka! Dan carilah yang telah ditulis oleh Allah untuk kalian.
Maka mereka sangat bahagia. Ayat ini juga diturunkan:
Makan dan minumlah! Hingga benang putih dan benang hitam berupa fajar, jelas untuk kalian! Lalu sempurnakan puasa hingga malam! Jangan kalian tiduri mereka ketika kalian i’tikaf di beberapa Masjid! Demikian itu Batas-Batas Allah, jangan kalian dekati! Demikian itu Allah menjelaskan Ayat-AyatNya pada manusia, agar mereka bertaqwa. [1]


Dan jangan makan harta-harta kalian antar kalian dengan batil! (Jangan pula) menarik (harta-harta kalian) pada para hakim! Untuk memakan sebagian harta manusia dengan dosa! Sedangkan kalian sama tahu. [188].

[1] صحيح البخاري (3/ 28)
1915 - حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ إِسْرَائِيلَ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ البَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: " كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا، فَحَضَرَ الإِفْطَارُ، فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلاَ يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الأَنْصَارِيَّ كَانَ صَائِمًا، فَلَمَّا حَضَرَ الإِفْطَارُ أَتَى امْرَأَتَهُ، فَقَالَ لَهَا: أَعِنْدَكِ طَعَامٌ؟ قَالَتْ: لاَ وَلَكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ، وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ، فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ، فَجَاءَتْهُ امْرَأَتُهُ، فَلَمَّا رَأَتْهُ قَالَتْ: خَيْبَةً لَكَ، فَلَمَّا انْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: {أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ} [البقرة: 187] فَفَرِحُوا بِهَا فَرَحًا شَدِيدًا، وَنَزَلَتْ: {وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الخَيْطِ الأَسْوَدِ} [البقرة: 187]
__________

[تعليق مصطفى البغا]
1816 (2/676) -[ش (كان أصحاب محمد) أي وهو معهم أول ما افترض الله تعالى الصيام. (فغلبته عيناه) كناية عن النوم. (خيبة لك) حرمانا لك يقال خاب الرجل إذا لم ينل ما طلبه. (غشي عليه) من الغشيان وهو تعطيل القوى المحركة والأوردة الحساسة لضعف القلب بسبب وجع شديد أو برد أو جوع مفرط وهو نوع من الإغماء. (ونزلت) أي تتمة الآية. (الخيط الأبيض) بياض الصبح الصادق أول ما يبدو معترضا في الأفق كالخيط المدود و (الخيط الأسود) ما يمتد معه من غبش الليل وسواده]
[4238].