SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Mutiara Nasehat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mutiara Nasehat. Tampilkan semua postingan

2015/02/20

Nasehat Memikat




Kaum Hawa mengedumal, “Maa syaa Allah, mestinya nasehat ‘menyejukkan perasaan’. Sehingga menjadi hiburan.”
Setelah diurus, ternyata penasehatnya keceplosan, “Ibu-ibu yang menolak ‘poligami’, berarti ngongso (bahasa Jawa).”
Kaum Jawa mengistilahkan, “Sepele dadi gawe (Kecil Berdampak Besar).

Sepanjang yang kami ketahui, “Allah belum pernah berfirman yang menyakitkan perasaan. Meskipun sedang murka, atau pada orang yang dimurkai. Maksudnya ‘di dunia’. Dan Nabi kita SAW, juga belum pernah bersabda ‘jelek’, meskipun pada orang yang dibenci.
Dan oleh karena Sabdanya SAW selalu indah, “Semua musuhnya, berbalik menjadi pengikut yang sangat mencintai. Kecuali yang tewas sebelum Fathu Makkah. Bahkan di antara mereka ada, yang karena terlalu malu dengan tindakannya, sejak Fathu Makkah, tidak berani melihat wajah nabi SAW, hingga wafat. Kebanyakan mereka, lalu menjadi kaum yang membela mati-matian padanya SAW.”

Memang ‘Berbicara Indah Saat Marah’ tidak mudah. Sepertinya sang penasehat sedang marah, dan tidak mampu mengendalikan diri.



سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوبُ إِلَيْكَ