SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Ayat 66 - 80 Surat Maryam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ayat 66 - 80 Surat Maryam. Tampilkan semua postingan

2011/10/19

Bedah Qaulillah (Firman Allah)


Ketika Ubay bin Khalaf (أُبَيّ بْنُ خَلَف), Al-Walid bin Mughirah (الْوَلِيد بْن الْمُغِيرَةِ), Al-Ash bin Wail Assahmi (الْعَاص بْنُ وَائِلٍ السَّهْمِيُّ), dan orang kafir lainnya berkata, “Masyak jika saya telah mati akan dikeluarkan lagi dari kubur, dalam keadaan hidup lagi?.”[1] Allah terkejut karena kekufuran mereka yang terlalu itu. Mereka mengkufuri Kekuasaan yang Maha Besar sebagai Anugrah Allah pada mereka yang terlalu banyak. Dengan Rahmat-Nya, Allah menganugrahkan Pelajaran yang dikemas dalam pertanyaan, “Masyak insan itu tidak ingat bahwa sungguh Kami lah yang telah mencipta dia sebelumnya, padahal dulunya dia bukanlah sesuatu (yang berarti).”
Allah juga bersumpah, “Demi Tuhamu (Muhammad), niscaya mereka dan para syaitan, benar-benar akan Kami kumpulkan, lalu akan Kami hadirkan sungguh, pada sekeliling neraka Jahannam, dengan bersimpuh. Lalu Kami akan menarik dari tiap-tiap golongan secara nyata, mana mereka yang lebih sangat menentang Rohman. Lalu niscaya Kami lebih tahu orang-orang yang lebih berhak memasukinya. Tak seorang pun dari kalian, kecuali pasti akan mendatangi Jahannam. Itu sudah menjadi Ketetapan yang diputuskan atas Tuhanmu. Lalu Kami akan menyelamatkan orang-orang yang telah bertaqwa, dan membiarkan orang-orang lalim bersimpuh di dalamnya. Ketika Ayat-Ayat Kami dibacakan atas mereka dengan jelas, orang-orang kafir berkata ‘mana dua golongan yang lebih baik kedudukan dan lebih elok golongannya?’. Padahal Kami telah merusak banyak golongan sebelum mereka, yang harta dan pandangannya lebih elok. Berdoalah hai Muhammad ‘barang siapa telah di dalam kesesatan, semoga Rohman memanjangkan kesesatan untuknya dengan benar-benar memanjangkan. Hingga ketika telah menyaksikan yang dijanjikan: mungkin siksaan atau mungkin kiamat, maka mereka akan tahu siapakah yang tempatnya lebih jelek dan pasukannya lebih lemah’. Dan Allah akan menambahi Petunjuk pada orang-orang yang mencari petunjuk. Sedang keabadaian yang disebut baqiyatusshalihat pahalanya lebih baik, dan dampaknya lebih baik menurut Tuhanmu. Bukankah kau telah mengerti orang yang mengkufuri Ayat-Ayat Kami? Dan menyatakan ‘sungguh niscaya saya akan diberi harta dan anak? Apa dia telah menengok keghaiban? Ataukah telah berpegangan pada Janji Rohman? Ingat! Kami mengutib yang dia katakana, dan akan memanjangkan Siksaan dengan benar-benar panjang, untuknya. Dan akan mewaris yang dia katakana. Dan dia akan datang pada Kami dengan sendirian. Firman ini berada di dalam Surat Maryam Ayat 66 - 80:

وَيَقُولُ الْإِنْسَانُ أَئِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا (66) أَوَلَا يَذْكُرُ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا (67) فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا (68) ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا (69) ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِالَّذِينَ هُمْ أَوْلَى بِهَا صِلِيًّا (70) وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا (73) وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا (74) قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا (75) وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا (76) أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآَيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا (77) أَطَّلَعَ الْغَيْبَ أَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا (78) كَلَّا سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ لَهُ مِنَ الْعَذَابِ مَدًّا (79) وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا (80)

Secara menyeluruh, Ayat-Ayat ini semua menunjukkan Maha Asih Allah luasnya tak terlukiskan. Hanya saja:
1.     Firman, “Wanaritsuhhu maa yaquulu waya’tinaa fardan (وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا)” Yang artinya: Dan Kami akan mewaris yang dia katakan, dan dia akan datang pada Kami dengan sendirian, lebih menunjukkan bahwa Allah Maha Sayang. Karena berdasarkan Ayat itu, tersimpul pengertian bahwa sebetulnya setiap orang telah dipersiapkan surga. Hanya jika dia kufur, maka akan diwaris oleh Allah, selanjutnya diberikan pada orang-orang Iman.[2]

2.     Lafal Rohman (الرَّحْمَنِ) diulangi hingga tiga kali, menambah pelajaran bahwa Sifat Rohman atau Maha Asih pada Hamba-Nya tak terlukiskan luasnya.


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

[1] Menur Al-Baghawi "Dia dari keluarga besar Al-Jumachi": تفسير البغوي - (ج 5 / ص 245)
أبي بن خلف الجمحي
[2] Al-Qurthubi menjelaskan demikian tentang pengertian ayat itu: تفسير القرطبي - (ج 11 / ص 148)
قيل: نحرمه ما تمناه في الآخرة من مال وولد ونجعله لغيره من المسلمين