SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Bedah Tajul-Urus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bedah Tajul-Urus. Tampilkan semua postingan

2012/02/07

Bedah Tajul-Urus


Burung Naser

Tajul-Urus termasuk kamus bahasa Arab yang lengkap. Kitab Tajul-Urus juga membahas Burung Naser (jamaknya nusur atau anser) yang usianya panjang:
تاج العروس - (ج 1 / ص 2248)
فلما هَلَكُوا خُيِّرَ لُقْمَانُ أَي قال له اللهُ تَعالى اخْتَرْ ولا سَبِيلَ إِلى الخُلُود بَيْنَ بَقَاءِ سَبْعِ بَعَرَاتٍ سُمْرٍ عُفْرٍ أَو بَقَاءَ سَبْعَةِ أَنْسُرٍ وسيأْتي للمُصنّف أَنها ثَمَانِية وعَدَّ منها فُرْزُعَ وقال : هو أَحدُ الأَنسارِ الثمانِيَة وهو غَلطٌ كما سيأْتي كُلَّمَا هَلَكَ نَسْرٌ خَلْفَ بَعْدَه نَسْرٌ فاختار لُقْمَانُ النُّسُورَ فكَانَ يأْخُذُ الفَرْخَ حِينَ يَخْرُج مِن البَيْضَة حتى إِذا ماتَ أَخذَ غيرَه وكان يَعيِشُ كلُّ نَسْرٍ ثمانينَ سنَةً وكان آخِرُها لُبَداً فلما ماتَ ماتَ لُقْمَانُ وذلك في عَصْرِ الحارث الرائِش أَحدِ مُلوكِ اليَمن.
Artinya:
Maka ketika kaum Ad telah binasa; Luqman disuruh memilih oleh Allah: “Pilihlah! Kau akan hidup selama tujuh umur kijang atau selama tujuh umur burung nusur! Kau tak memiliki jalan kekal dalam kehidupan ini!.”[1]
Menurut Mushannif, “(Luqman diberi umur) sepanjang umur delapan burung nusur. Awal burung-burung itu diberi nama Furzu’.” Namun penjelasan Mushannif keliru, sebagaimana penjelasan yang akan datang. Setiap seekor burung naser mati, maka diteruskan hitungannya oleh burung lainnya.
Luqman memelihara burung yang baru menetas dari telornya. Jika telah mati, dia memelihara burung naser lagi. Ternyata setiap burung berumur 80 tahun. Burung terakhir diberi nama Lubad. Ketika Lubad mati; Luqman juga wafat. Itu bertepatan dengan masa kekuasaan Raja Al-Charits Arra’isy (الحارث الرائِش), raja dari Yaman.

Luqman dalam kisah ini bukan yang namanya disebutkan di dalam Al-Qur’an, tetapi yang hidup jauh sebelum itu, yaitu kaumnya Nabi Shalih AS.


[1] Kaum Ad adalah kaum Nabi Hud AS.