SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Faidhul-Qadir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Faidhul-Qadir. Tampilkan semua postingan

2014/12/06

Sholat Timbangan




Rasulullah SAW bersabda, “Sholat adalah timbangan. Barangsiapa mengamalkan dengan tepat, maka mendapat pahala sempurna.” [1]
Bahasa Arabnya, “Assholaatu miizaanun man aufaa istaufaa (الصَّلاةُ مِيزَانٌ مَنْ أَوْفَى اسْتَوْفَى ).”

Menurut Al-Bani, kedudukan Hadits ini, dhoif. Tapi karena memperjelas maksud Hadits lainnya, maka boleh dijadikan rujukan. Hadits ini juga ditulis di dalam kitab Assayuthi, yaitu tokoh ulama Hadits yang kalau dirunut, sebagai gurunya gurunya KH Nurhasan.
Mengenai maksud Hadits tersebut, Al-Munawi menjelaskan:
“Maksud ‘timbangan’ di sini, timbangan iman. ‘Barangsiapa mengamalkan dengan tepat’, maksunya kewajiban-kewajiban dan anjuran-anjuran yang berhubungan dengan sholat tersebut, diamalkan dengan tepat. Maka maka mendapat pahala sempurna, berbentuk kebahagiaan. Yang pertama berupa kampung pahala, yang kedua berupa selamat dari beratnya siksaan.

Sholat timbangan iman insan, karena merupakan 'bisik-bisik' pada Rohman, yang tanpa tabir penghalang. Dengan sholat, diketahui cinta dia pada Rohman. Karena bagi orang yang mencintai kekasih, maka tidak ada yang lebih nikmat daripada berduaan dengan kekasih. Karena harapannya terwujud.

Assahrudi berkata, “Musstaq (Lahirnya istilah) sholat, dari Assholyu (الصلى) yang artinya api dan kayu bengkok. Jika mereka ingin meluruskan, maka kayu tersebut didekatkan pada api. Di sini, hamba diibaratkan sebagai kayu bengkok, karena cenderung melakukan kejelekan. Sedangkan Tabir Sinar Wajah Allah yang Maha Mulia 'jika dibuka', membakar semua yang terkena SinarNya. Yakni sebagian Cahaya Tuhan yang Maha Dahsat 'mengenai orang' yang sholat. Hamba selamanya cenderung bengkok. Maka yang melakukan sholat, seperti orang yang meluruskan kayu dengan panasnya api sholat. Barangsiapa meluruskan dirinya dengan api sholat, maka takkan masuk neraka, kecuali sekedar sebagai Pelaksanaan Sumpah Tuhan.” [2]



[1] (حديث مرفوع) أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي الْحَسَنِ ، ثنا مَكِّيُّ بْنُ عَبْدَانَ ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَخْلَدٍ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَارِثِ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ ، ثنا يَحْيَى بْنُ مُنَبِّهٍ ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ ، عَنْ كُرَيْبٍ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قال : قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " الصَّلاةُ مِيزَانٌ مَنْ أَوْفَى اسْتَوْفَى " .
[2] فيض القدير (4/ 249)
[ص:249] 5188 - (الصلاة ميزان) أي هي ميزان الإيمان (فمن أوفى) بأن حافظ عليها بواجباتها ومندوباتها (استوفى) ما وعد به من الفوز بدار الثواب والنجاة من أليم العقاب وبالصلاة يوزن إيمان الإنسان لأنها محل مناجاة الرحمن لا واسطة فيها بين المصلي وربه وبها تظهر أثر المحبة لأنه لا شيء ألذ عند المحب من الخلوة بمحبوبه ليفوز بمطلوبه <تنبيه> قال السهروردي: اشتقاق الصلاة من الصلى وهو النار والخشبة المعوجة إذا أرادوا تقويمها تعرض على النار وفي العبد اعوجاج لوجود نفسه الأمارة بالسوء وسبحات وجه الله الكريم لو كشف حجابها أحرقت من أدركته يصيب بها المصلي من وهج السطوة الإلهية والعظمة الربانية ما يزول به اعوجاجه بل يتحقق معراجه فالمصلي كالمصلي بالنار ومن اصطلى بنار الصلاة وزال بها اعوجاجه لا يعرض على النار إلا تحلة القسم.