SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Doa Dahsyat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa Dahsyat. Tampilkan semua postingan

2013/08/03

Doa Dahsyat





Kalimat doa mana yang telah berdampak umat Muhammad SAW memiliki ‘kerajaan terhebat’ sepanjang sejarah? Berkat doa itu pula anak atau cucu kita akan diberi lagi yang jauh lebih besar daripada itu?.
Ini pertanyaan yang sulit dijawab. Bisanya hanya kita perkirakan berdasarkan dalil. Kalau ditinjau dari Sababunuzul (penyebab dari turun)nya Ayat 26 dari Surat Ali Imran ({قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [آل عمران: 26]), dan seterusnya dan akibatnya; maka jawabannya ‘doa yang terkandung’ dalam Ayat tersebut. [1]

Seorang Ustadz berkata, “Yang benar untaian doa itu, dibaca agar kita bisa melunasi hutang yang banyak, berdasarkan dalil dalam Hadits Thabarani.” [2]
Saya menjawab, “Memang nabi SAW pernah mengajarkan doa itu pada Muadz, yang keberatan hutang, atas seorang Yahudi. Tetapi maksud nabi SAW; agar Muadz dan lainnya tahu bahwa ‘doa itu juga bisa dibaca, agar hutang segera bisa dilunasi’.”
Doa tersebut:
اللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكِ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ، وتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ، وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، تُعْطِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُمَا، وتَمْنَعُ مَنْ تَشَاءُ، ارْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِيني بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ.

Artinya:
Ya Allah Raja segala kerajaan! Kau memberikan kerajaan pada orang yang Kau kehendaki, melepaskan kerajaan dari orang yang Kau kehendaki, memuliakan orang yang Kau kehendaki, dan merendahkan orang yang Kau kehendaki! Di TanganMu segala kebaikan! Sunguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kau masukkan malam di dalam siang, dan Kau masukkan siang di dalam malam. Dan Kau memberi rizqi pada orang yang Kau kehendaki dengan tanpa hitungan. Ya yang Maha pengasih di dunia dan akhirat! Dan Maha penyayang pada duanya! Kau berikan sebagian dari duanya, pada orang yang Kau kehendaki, dan Kau menghalang-halangi (dari duanya) pada orang yang Kau kehendaki! Rahmatilah hamba yang dengannya, Kau 'buat hamba kaya', jauh dari rahmat (kasih-sayang) orang selainMu!.


[1] Rujukan dari sababunuzul di atas: تفسير البغوي - طيبة (2/ 23)
قَالَ قَتَادَةُ ذُكِرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَ رَبَّهُ أَنْ يَجْعَلَ مُلْكَ فَارِسَ وَالرُّومِ فِي أُمَّتِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى هَذِهِ الْآيَةَ. وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا وَأَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَمَّا افْتَتَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ وَعَدَ أُمَّتَهُ مُلْكَ فَارِسَ وَالرُّومِ قَالَ الْمُنَافِقُونَ وَالْيَهُودُ: هَيْهَاتَ هَيْهَاتَ مِنْ أَيْنَ لِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُلْكُ فَارِسَ وَالرُّومِ؟ وَهُمْ أَعَزُّ وَأَمْنَعُ مِنْ ذَلِكَ أَلَمْ يَكْفِ مُحَمَّدًا مَكَّةُ وَالْمَدِينَةُ حَتَّى طَمِعَ فِي مُلْكِ فَارِسَ وَالرُّومِ؟ فَأَنْزَلَ اللَّهُ هَذِهِ الْآيَةَ {قُلِ اللَّهُمَّ}.

Artinya:
Qatadah berkata, “Telah dituturkan bahwa ‘sungguh nabi SAW memohon’ pada Tuhannya agar kerajaan ‘Persia dan Romawi’ dijadikan di dalam umatnya. Maka Allah Taala menurunkan ayat ini.”
Ibnu Abbas dan Anas bin Malik RA berkata, “Ketika Rasulullah SAW menaklukkan Makkah; menjanjikan kerajaan Persia dan Romawi pada umatnya SAW. Kaum munafiq dan Yahudi berkata ‘tak mungkin! Tak mungkin! Mana jalan Muhammad SAW untuk menguasai Persia dan Romawi? (Serangan) mereka lebih dahsyat dan pertahanan mereka lebih kuat! Masyak Muhammad belum puas dengan kekuasaannya atas Makkah dan Madinah? Hingga berambisi menguasai Persia dan Romawi?’. Maka Allah menurunkan ayat (berisi untaian doa) ini (قُلِ اللَّهُمَّ) (dan seterusnya).”
[2] Hadits yang dimaksud: المعجم الكبير للطبراني (20/ 154)
323 - حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ يَعْقُوبُ بْنُ إِسْحَاقَ النَّيْسَابُورِيُّ، ثنا نَصْرُ بْنُ مَرْزُوقٍ الْعُمَرِيُّ، ثنا أَبُو زُرْعَةَ وَهْبُ اللهِ بْنُ رَاشِدٍ ثنا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ، حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ الزُّهْرِيُّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْتَقَدَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى مُعَاذًا فَقَالَ لَهُ: «يَا مُعَاذُ، مَا لِي لَمْ أَرَكَ؟» قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ لِيَهُودِيٍّ عَلَيَّ أُوقِيَّةٌ مِنْ تِبْرٍ فَخَرَجْتُ إِلَيْكَ فَحَبَسَنِي عَنْكَ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " يَا مُعَاذُ، أَلَا أُعَلِّمُكَ دُعَاءً تَدْعُو بِهِ؟ فَلَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِنَ الدِّينِ مِثْلُ جَبَلِ صَبِرٍ أَدَّاهُ اللهُ عَنْكَ - وَصَبِرٌ جَبَلٌ بِالْيَمَنِ - فَادْعُ بِهِ يَا مُعَاذُ قُلِ: اللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكِ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ، وتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ، وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ رَحْمَنَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَرَحِيمَهُمَا، تُعْطِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُمَا، وتَمْنَعُ مَنْ تَشَاءُ، ارْحَمْنِي رَحْمَةً تُغْنِيني بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ ". 

Hadits ini telah diartikan di sini.