SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Tatakerama Istri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tatakerama Istri. Tampilkan semua postingan

2014/10/03

Tatakerama Istri




Dari Rasulillah SAW, “Tidak halal bagi wanita yang beriman pada Allah dan hari Akhir:
1.     Memberi ‘ijin masuk rumah’ (pada orang) yang dibenci oleh suami.
2.     Keluar (rumah) dalam keadaan dibenci oleh suami.
3.     Mentaati seorang (menyusahkan suami).
4.     Membuat dada suami menebal (benci).
5.     Memisahi tempat tidur (suami).
6.     Memukul (suami).
7.     Jika suami menganiaya, hendaklah didatangi untuk dibuat ridho. Jika suami ridho ya sudah, berarti wanita tersebut beruntung. Berarti Allah memaklumi dia. Berarti Allah membuat hujjahnya menguntungkan. Suami tidak berdosa. Jika suami tidak ridho padanya, wanita tersebut telah menyampaikan alasan yang benar pada Allah.”

Isnad Hadits ini shohih, namun tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim. Dalam Ta’liq dari Takhlish Adzzahabi, dijelaskan, “Bahkan yang benar, Hadits ini Munkar dan Isnadnya Munqathik.”  [1]



2770 - حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، وَأَبُو عَبْدِ اللَّهِ عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَكيِمِيُّ قَالَا: ثنا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ، ثنا بِشْرُ بْنُ عُمَرَ الزَّهْرَانِيُّ، ثنا شُعَيْبُ بْنُ رُزَيْقٍ الطَّائِفِيُّ، ثنا عَطَاءٌ الْخُرَاسَانِيُّ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يَخَامِرَ السَّكْسَكِيِّ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، أَنْ تَأْذَنَ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهُوَ كَارِهٌ، وَلَا تَخْرُجَ وَهُوَ كَارِهٌ، وَلَا تُطِيعَ فِيهِ أَحَدًا، وَلَا تَخْشَنَ بِصَدْرِهِ، وَلَا تَعْتَزِلَ فِرَاشَهُ، وَلَا تَضْرِبَهُ، فَإِنْ كَانَ هُوَ أَظْلَمَ، فَلْتَأْتِهِ حَتَّى تُرْضِيَهُ، فَإِنْ كَانَ هُوَ قَبِلَ، فَبِهَا وَنِعْمَتْ، وَقَبِلَ اللَّهُ عُذْرَهَا، وَأَفْلَحَ حُجَّتَهَا، وَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ، وَإِنْ هُوَ أَبِي بِرِضَاهَا عَنْهَا، فَقَدْ أَبَلَغَتْ عِنْدَ اللَّهِ عُذْرَهَا» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "
[التعليق - من تلخيص الذهبي] 2770 - بل منكر وإسناده منقطع.

2012/09/18

Istri Cerdik Mengurangi Kesusahan Suami


Semua wanita pada zaman Rasulillah SAW cerdik, karena belajar dari nabi dan orang-orang dekatnya SAW. Di antara wanita cerdik yang sangat dekat nabi SAW bernama Ummu Sulaim, istri Abu Thalchah RA. Dia sangat menghormat suaminya. Bukhari meriwayatkan: صحيح البخاري - (ج 5 / ص 53)
1218 - حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ اشْتَكَى ابْنٌ لِأَبِي طَلْحَةَ قَالَ فَمَاتَ وَأَبُو طَلْحَةَ خَارِجٌ فَلَمَّا رَأَتْ امْرَأَتُهُ أَنَّهُ قَدْ مَاتَ هَيَّأَتْ شَيْئًا وَنَحَّتْهُ فِي جَانِبِ الْبَيْتِ فَلَمَّا جَاءَ أَبُو طَلْحَةَ قَالَ كَيْفَ الْغُلَامُ قَالَتْ قَدْ هَدَأَتْ نَفْسُهُ وَأَرْجُو أَنْ يَكُونَ قَدْ اسْتَرَاحَ وَظَنَّ أَبُو طَلْحَةَ أَنَّهَا صَادِقَةٌ قَالَ فَبَاتَ فَلَمَّا أَصْبَحَ اغْتَسَلَ فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ أَعْلَمَتْهُ أَنَّهُ قَدْ مَاتَ فَصَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ أَخْبَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَا كَانَ مِنْهُمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُبَارِكَ لَكُمَا فِي لَيْلَتِكُمَا قَالَ سُفْيَانُ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَرَأَيْتُ لَهُمَا تِسْعَةَ أَوْلَادٍ كُلُّهُمْ قَدْ قَرَأَ الْقُرْآنَ.
Arti (selain isnad)nya:
Anas bin Malik berkata, “Putra milik Abu Thalchah sakit hingga wafat; Abu Thalchah sedang keluar (ke tempat nabi SAW). Ketika tahu anak-kecil tersebut meninggal, istri Abu Thalchah mempersiapkan sesuatu. Dan memindahkan mayat tersebut di sisi rumah. Ketika telah datang, Abu Thalchah bertanya, “Bagaimana anak kecil tersebut?.”
Istrinya menjawab, “Diri anak tersebut telah tenang. Saya yakin dia sungguh telah istirahat.”
Abu Thalchah yakin bahwa istrinya jujur. Maka dia bermalam (dengan nyaman). Ketika pagi-pagian, dia mandi (besar). Ketika dia akan keluar rumah, istri memberi tahu bahwa anak tersebut telah wafat.
Abu Thalchah sholat bersama nabi SAW. Lalu memberi khabar nabi SAW mengenai yang telah terjadi di antara mereka berdua. Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah memberi barokah pada kalian berdua, mengenai malam kalian berdua.”
Sufyan bin Uyainah berkata: Seorang lelaki dari Anshar berkata, “Saya telah menyaksikan mereka berdua (Abu Thalchah dan Ummu Sulaim) memiliki sembilan anak yang semuanya telah bisa membacaAl-Qur’an.”

Di antara hikmah yang terkandung dalam Hadits yang mulia ini: Seharusnya wanita Muslimah cerdik dalam membuat rumah-tangga damai. Jangan memberitakan pada suami sebelum titik-waktunya tepat. Membuat hati suami tenang dan bahagia, termasuk amalan mulia. Anak harus dididik agar bisa membaca Al-Qur’an.