SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Langit Merah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Langit Merah. Tampilkan semua postingan

2013/11/18

Husain RA Gugur




Hampir semua umat Islam yang sering mengkaji Hadits, mengenal nama Husain cucu Rasulillah SAW. Tokoh satu ini zuhudnya luar biasa. Dan kalau tanggal 10 Syura, datang ke Iraq atau Iran, mata kita akan terbelalak, atau kita akan pucat. Karena dalam rangka memperingati Husain Gugur, orang-orang melukai dirinya dengan senjata tajam. Agar darah mereka bercucuran. Berberapa orang mengatakan, “Karena hari itu adalah Hari Darah.”

Penulis menukil tulisan Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah: البداية والنهاية (8/ 171)
قَالَ الْحُصَيْنُ وَلَمَّا قُتِلَ الْحُسَيْنُ لَبِثُوا شَهْرَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً كَأَنَّمَا تُلَطَّخُ الْحَوَائِطُ بِالدِّمَاءِ ساعة تطلع الشمس حتى ترتفع.
Artinya:
Al-Chushain berkata, “Ketika Husain dibunuh; selama dua atau tiga bulan, mereka tinggal (dengan tegang). Sungguh dinding-dinding (berwarna merah) mirip diolesi darah. Berlangsung mulai matahari terbit, hingga meninggi.”
Kalau riwayat ini shahih, berarti Allah benar-benar murka pada kaum pembunuh Husain bin Ali RA; kekasih Rasulillah SAW. Dan tentunya saat itu; orang-orang ketakutan. Karena mulai pagi hingga siang; dinding-dinding berwarna merah seperti diolesi darah. Al-Qurthubi bahkan meriwayatkan, “Saat itu langit menangis. Tanda tangisannya berubah warnanya menjadi merah.” [1] (حَسْبُناَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْناَ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ).


[1] Rujukan: تفسير الطبري = جامع البيان (21/ 41)
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْأَحْمَسِيُّ قَالَ: ثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي حَمَّادٍ، عَنِ الْحَكَمِ بْنِ ظَهِيرٍ، عَنِ السُّدِّيِّ قَالَ: «لَمَّا قُتِلَ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ رِضْوَانُ اللَّهُ عَلَيْهِمَا بَكَتِ السَّمَاءُ عَلَيْهِ، وَبُكَاؤُهَا حُمْرَتُهَا».