SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

Tampilkan postingan dengan label Mubahalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mubahalah. Tampilkan semua postingan

2016/02/20

Ali Imran 57 - 61






{وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (57) ذَلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ (58) إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (59) الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْمُمْتَرِينَ (60) فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ (61) } [آل عمران: 57 - 61].

Artinya:
Adapun orang-orang yang telah beriman dan beramal shalih, maka (Allah) balas pahala-pahala mereka. Allah tidak senang kaum Aniaya. [57].
Itu, Kami bacakan atas kau, berupa Ayat-Ayat dan peringatan bijaksana. [58].
Sungguh gambaran Isa di sisi Allah, bagaikan gambaran Adam AS. (Allah) cipta dari tanah, lalu berfirman, “Jadilah !” maka jadi. [59].
Kebenaran ini dari Tuhanmu, maka jangan tergolong kaum Ragu !. [60].
Maka barangsiapa membantah kau, setelah ilmu datang padamu, katakan, “Ayo kita ajak :
1.     Anak-anak kami ; anak-anak kalian.
2.     Wanita-wanita kami ; wanita-wanita kalian.
3.     Diri-diri kami ; diri-diri kalian !
Lalu kita Ibtihal (Berdoa dengan serius) ! Kita pastikan Laknat Allah atas kaum Bohong !.” [61].  

Ibnu Katsir menjelaskan, “Konon penyebab turun Ayat Mubahalah ini, dan sebelumnya, (Ayat awal hingga ini), karena tamu utusan Najran. Ketika itu, mereka datang untuk berdebat mengenai Isa AS. Mereka ada yang meyakini dia nabi AS, ada yang meyakini dia Tuhan. Maka Allah menurunkan pertengahan Surat ini, untuk membantah mereka. Sebagaimana penjelasan Muhammad bin Ishaq bin Yasar dan lainnya.
Di dalam kitab Sirahnya yang mashur, Ibnu Ishaq dan lainnya berkata, “Tamu utusan dari Najran yang datang pada Rasulillah berjumlah 60 orang, berkendaraan. Pengurus mereka berjumlah 14 orang, di antaranya:
1.     Al-Aqib, namanya Abdul-Masih.
2.     Assayid Al-Aiham.
3.     Abu Haritsah bin Alqamah, saudara Bakr bin Wail.
4.     Uwais Al-Harits.
5.     Zaid.
6.     Qais.
7.     Yazid.
8.     Nabih.
9.     Khuwailid.
10. Amer.
11. Khalid.
12. Abdullah.
13. Dan Yohanes.” [1]

In syaa Allah bersambung.



وَكَانَ سَبَبُ نُزُولِ هَذِهِ الْمُبَاهَلَةِ وَمَا قَبْلَهَا مِنْ أَوَّلِ السُّورَةِ إِلَى هُنَا فِي وفد نجران، أن النصارى حين قَدِمُوا فَجَعَلُوا يُحَاجّون فِي عِيسَى، وَيَزْعُمُونَ فِيهِ مَا يَزْعُمُونَ مِنَ الْبُنُوَّةِ وَالْإِلَهِيَّةِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ صَدْرَ هَذِهِ السُّورَةِ رَدا عَلَيْهِمْ، كَمَا ذَكَرَهُ الْإِمَامُ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ يَسَار وَغَيْرُهُ. قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ فِي سِيرَتِهِ الْمَشْهُورَةِ وَغَيْرُهُ: وقَدم عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفْدُ نَصَارَى نَجْران، سِتُّونَ رَاكِبًا، فِيهِمْ أربعة عَشرَ رجلا من أشرافهم يؤول إِلَيْهِمْ أَمْرُهُمْ، وَهُمْ: الْعَاقِبُ، وَاسْمُهُ عَبْدُ الْمَسِيحِ، وَالسَّيِّدُ، وَهُوَ الأيْهَم، وَأَبُو حَارِثَةَ بْنُ عَلْقَمَةَ أخو بكر بن وائل، وأويس الْحَارِثِ وَزَيْدٌ، وَقَيْسٌ، وَيَزِيدُ، وَنَبِيهٌ، وَخُوَيْلِدٌ، وَعَمْرٌو، وخالد، وعبد الله، وَيُحَنَّس.