Ketika Ubay bin Khalaf (أُبَيّ
بْنُ خَلَف),
Al-Walid bin Mughirah (الْوَلِيد بْن
الْمُغِيرَةِ),
Al-Ash bin Wail Assahmi (الْعَاص بْنُ
وَائِلٍ السَّهْمِيُّ), dan orang kafir lainnya berkata, “Masyak jika saya telah mati
akan dikeluarkan lagi dari kubur, dalam keadaan hidup lagi?.”[1] Allah terkejut karena kekufuran mereka yang terlalu itu. Mereka mengkufuri Kekuasaan yang Maha
Besar sebagai Anugrah Allah pada mereka
yang terlalu banyak. Dengan Rahmat-Nya,
Allah menganugrahkan Pelajaran
yang dikemas dalam pertanyaan, “Masyak insan itu tidak ingat bahwa sungguh Kami
lah yang telah mencipta dia sebelumnya, padahal dulunya dia bukanlah sesuatu (yang berarti).”
Allah juga bersumpah, “Demi Tuhamu (Muhammad), niscaya mereka dan para syaitan, benar-benar akan Kami kumpulkan, lalu akan Kami hadirkan sungguh, pada sekeliling neraka Jahannam, dengan bersimpuh. Lalu Kami akan menarik
dari tiap-tiap golongan secara nyata, mana mereka yang lebih sangat menentang Rohman. Lalu niscaya Kami lebih tahu orang-orang yang lebih berhak
memasukinya. Tak seorang pun dari kalian,
kecuali pasti akan mendatangi Jahannam. Itu sudah menjadi Ketetapan yang
diputuskan atas Tuhanmu. Lalu Kami akan menyelamatkan orang-orang yang telah
bertaqwa, dan membiarkan orang-orang lalim bersimpuh di dalamnya. Ketika Ayat-Ayat Kami dibacakan
atas mereka dengan jelas, orang-orang kafir berkata ‘mana dua golongan yang lebih baik kedudukan dan lebih elok golongannya?’. Padahal Kami telah merusak
banyak golongan sebelum mereka,
yang harta dan pandangannya lebih elok. Berdoalah hai Muhammad ‘barang
siapa telah di dalam kesesatan, semoga Rohman memanjangkan kesesatan untuknya
dengan benar-benar memanjangkan. Hingga ketika telah menyaksikan yang
dijanjikan: mungkin siksaan atau mungkin kiamat, maka mereka akan tahu siapakah
yang tempatnya lebih jelek dan pasukannya lebih lemah’. Dan Allah akan
menambahi Petunjuk pada
orang-orang yang mencari petunjuk. Sedang
keabadaian yang disebut ‘baqiyatusshalihat’
pahalanya lebih baik,
dan dampaknya lebih baik menurut Tuhanmu. Bukankah kau telah mengerti orang
yang mengkufuri Ayat-Ayat Kami? Dan menyatakan ‘sungguh
niscaya saya akan diberi harta dan anak?’ Apa dia telah menengok
keghaiban? Ataukah telah berpegangan pada Janji Rohman? Ingat! Kami mengutib yang
dia katakana, dan akan memanjangkan
Siksaan dengan
benar-benar panjang, untuknya. Dan akan mewaris yang dia katakana. Dan dia akan datang
pada Kami dengan sendirian. Firman ini berada di dalam Surat Maryam Ayat 66 - 80:
وَيَقُولُ
الْإِنْسَانُ أَئِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا (66) أَوَلَا يَذْكُرُ
الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا (67)
فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيَاطِينَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ
جَهَنَّمَ جِثِيًّا (68) ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ
أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا (69) ثُمَّ لَنَحْنُ أَعْلَمُ بِالَّذِينَ
هُمْ أَوْلَى بِهَا صِلِيًّا (70) وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى
رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ
الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُنَا
بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آَمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ
خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا (73) وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ
هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا (74) قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلَالَةِ
فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَنُ مَدًّا حَتَّى إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا
الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا
وَأَضْعَفُ جُنْدًا (75) وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى
وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا
(76) أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآَيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا
وَوَلَدًا (77) أَطَّلَعَ الْغَيْبَ أَمِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمَنِ عَهْدًا
(78) كَلَّا سَنَكْتُبُ مَا يَقُولُ وَنَمُدُّ لَهُ مِنَ الْعَذَابِ مَدًّا (79)
وَنَرِثُهُ مَا يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا (80)
Secara menyeluruh, Ayat-Ayat ini semua
menunjukkan Maha Asih Allah luasnya tak terlukiskan. Hanya saja:
1.
Firman, “Wanaritsuhhu maa yaquulu
waya’tinaa fardan (وَنَرِثُهُ مَا
يَقُولُ وَيَأْتِينَا فَرْدًا)” Yang artinya: Dan Kami akan mewaris yang dia
katakan, dan dia akan datang pada Kami dengan sendirian, lebih menunjukkan
bahwa Allah Maha Sayang. Karena berdasarkan Ayat itu, tersimpul pengertian bahwa
sebetulnya setiap orang telah dipersiapkan surga. Hanya jika dia kufur, maka
akan diwaris oleh Allah, selanjutnya diberikan pada orang-orang Iman.[2]
2. Lafal Rohman (الرَّحْمَنِ) diulangi hingga tiga kali, menambah pelajaran bahwa Sifat Rohman
atau Maha Asih pada Hamba-Nya tak terlukiskan luasnya.
0 komentar:
Posting Komentar