Bedah Hadits Khurafat dan Israiliyyat
Kisah atau Hadits Khurafat dan Israiliyyat memang menarik untuk dikaji, seperti kisah ayah Ratu Bilqis, seorang raja tampan yang suka berburu. Sering-kali dia melepaskan kijang hasil buruannya karena sayang binatang. Suatu hari dia melihat jin berbentuk ular putih yang digigit hingga sakarat oleh ular hitam jahat di hutan belantara. Raja mengambil benda keras untuk dipukulkan pada ular hitam agar tewas. Lalu meletakkan ular putih di dalam air agar sadar dan sembuh.
Raja terkejut ketika tiba-tiba melihat seorang tampan memasuki kerajaannya.
“Siapakah kau?,” tanya raja.
Jawaban orang, “Saya ular yang telah kau tolong di dalam hutan itu. Sebetulnya ular hitam itu budak jahat saya yang telah membunuh sejumlah keluarga saya. Saya datang kemari untuk membalas jasa raja. Yaitu akan mengajarkan pengobatan, atau akan menyerahkan harta sebagai imbalan” yang masuk kerajaannya tanpa minta ijin itu, membuat bulu kuduknya berdiri.
Raja menjawab, “Mengenai harta saya sudah tidak membutuhkan lagi, mengenai ilmu pengobatan bagi raja sepertiku justru akan menurunkan derajat. Kalau setuju saya diambil menantu saja.”
Dia menjawab, “Mengenai itu saya setuju, namun maskawinnya berbentuk tanah pesisir mulai dari kota Yabrin hingga kota Adan. Dan jika anak perempuan saya melakukan sesuatu, jangan dimarahi. Kalau persyaratan ini dilanggar perkawinan batal, maksudnya langsung cerai.
“Siapakah kau?,” tanya raja.
Jawaban orang, “Saya ular yang telah kau tolong di dalam hutan itu. Sebetulnya ular hitam itu budak jahat saya yang telah membunuh sejumlah keluarga saya. Saya datang kemari untuk membalas jasa raja. Yaitu akan mengajarkan pengobatan, atau akan menyerahkan harta sebagai imbalan” yang masuk kerajaannya tanpa minta ijin itu, membuat bulu kuduknya berdiri.
Raja menjawab, “Mengenai harta saya sudah tidak membutuhkan lagi, mengenai ilmu pengobatan bagi raja sepertiku justru akan menurunkan derajat. Kalau setuju saya diambil menantu saja.”
Dia menjawab, “Mengenai itu saya setuju, namun maskawinnya berbentuk tanah pesisir mulai dari kota Yabrin hingga kota Adan. Dan jika anak perempuan saya melakukan sesuatu, jangan dimarahi. Kalau persyaratan ini dilanggar perkawinan batal, maksudnya langsung cerai.
Karena anak perempuan jin-ular itu cantik jelita dan memukau, maka raja menyetujui maskawin dan persyaratan itu. Perhelatan pernikahan dilakukan secara besar-besaran.
Putra pertama kali dimasukkan ke dalam api oleh permaisuri, hingga raja terkejut dan geregetan. Keinginannya menindak permaisuri diurungkan karena teringat janji yang telah diucapkan.
Kehamilan permaisuri yang kedua melahirkan bayi wanita.
Bayi dilemparkan dan ditangkap lalu dibawa pergi oleh anjing.
Raja bertambah geregetan, namun kemarahannya ditahan karena teringat janji yang telah diucapkan.
Putra pertama kali dimasukkan ke dalam api oleh permaisuri, hingga raja terkejut dan geregetan. Keinginannya menindak permaisuri diurungkan karena teringat janji yang telah diucapkan.
Kehamilan permaisuri yang kedua melahirkan bayi wanita.
Bayi dilemparkan dan ditangkap lalu dibawa pergi oleh anjing.
Raja bertambah geregetan, namun kemarahannya ditahan karena teringat janji yang telah diucapkan.
Sebagian punggawa ada yang berani melawan kebijakan raja.
Raja mengumpulkan pasukan untuk menyerang punggawa yang berani menentang itu.
Di pertengahan kawasan yang sangat luas itu raja terkejut karena semua berbekalan tahu-tahu sudah bercampur dengan tanah. Bahkan semua minuman di dalam gereba-gereba kecil maupun besar yang disebut mazawid (المزاود) telah ditumpahkan ke tanah. Berdasarkan kenyatan itu raja dan pasukannya berfirasat bahwa peperangan pasti akan kalah, dan pasti itu ulah para jin yang diperintah oleh sang permaisuri.
Raja sedih dan makin geregetan. Dia mendekati permaisuri dan menunjuk tanah sambil menyindir, “Hai bumi, saya telah bersabar padamu atas kekejamanmu membakar anak laki-lakiku, dan memberikan anak perempuanku agar dimakan oleh anjing. Namun kenapa kau masih juga membuat saya bersedih dengan cara menyampurkan tanah pada perbekalan kami? Padahal kami sudah terlalu capek hingga hampir saja mati kelaparan dan kehausan?.”
Permaisuri menjawab, “Kalau kau bersabar dan tabah pasti semua itu berakibat baik untukmu. Saya beri tahu ‘musuh yang akan kau serang telah berhasil merayu, agar patihmu menaruh racun pada semua makanan dan minuman, agar kau dan pasukanmu meninggal dunia semuanya. Kalau nggak percaya, perintahlah agar patihmu minum dan makan sisa-sisa makanan dan minuman ini!'.”
Raja mengumpulkan pasukan untuk menyerang punggawa yang berani menentang itu.
Di pertengahan kawasan yang sangat luas itu raja terkejut karena semua berbekalan tahu-tahu sudah bercampur dengan tanah. Bahkan semua minuman di dalam gereba-gereba kecil maupun besar yang disebut mazawid (المزاود) telah ditumpahkan ke tanah. Berdasarkan kenyatan itu raja dan pasukannya berfirasat bahwa peperangan pasti akan kalah, dan pasti itu ulah para jin yang diperintah oleh sang permaisuri.
Raja sedih dan makin geregetan. Dia mendekati permaisuri dan menunjuk tanah sambil menyindir, “Hai bumi, saya telah bersabar padamu atas kekejamanmu membakar anak laki-lakiku, dan memberikan anak perempuanku agar dimakan oleh anjing. Namun kenapa kau masih juga membuat saya bersedih dengan cara menyampurkan tanah pada perbekalan kami? Padahal kami sudah terlalu capek hingga hampir saja mati kelaparan dan kehausan?.”
Permaisuri menjawab, “Kalau kau bersabar dan tabah pasti semua itu berakibat baik untukmu. Saya beri tahu ‘musuh yang akan kau serang telah berhasil merayu, agar patihmu menaruh racun pada semua makanan dan minuman, agar kau dan pasukanmu meninggal dunia semuanya. Kalau nggak percaya, perintahlah agar patihmu minum dan makan sisa-sisa makanan dan minuman ini!'.”
Wakil raja menolak makan dan minum. Dia pun dibunuh oleh raja.
Permaisuri menunjukkan air bersih dan pasar yang menyediakan bahan makan yang dekat.
Permaisuri menjelaskan, “Sebetulnya putra laki-lakimu yang saya masukkan ke dalam api itu, saya serahkan pada jin pengasuhnya bebentuk api, namun dia telah meninggal dunia. Adapun putrimu yang saya serahkan pada jin berbentuk anjing itu masih hidup.”
Permaisuri menunjukkan air bersih dan pasar yang menyediakan bahan makan yang dekat.
Permaisuri menjelaskan, “Sebetulnya putra laki-lakimu yang saya masukkan ke dalam api itu, saya serahkan pada jin pengasuhnya bebentuk api, namun dia telah meninggal dunia. Adapun putrimu yang saya serahkan pada jin berbentuk anjing itu masih hidup.”
Raja terkejut oleh munculnya putrinya dari dalam tanah.
Putri itulah yang akhirnya menjadi ratu bernama Bilqis. Ayah dan ibu Bilqis bercerai.
Ayah Bilqis menyerang untuk menaklukkan punggawanya yang menentang.
Ibnul-Atsir menyatakan, “Hadits-Hadits yang sumbernya tidak ada semacam itu adalah Khurafat dan belum pernah ada kejadian semacam itu.”
Hadits Khurafat Israiliyyat yang berkisah tentang ayah Bilqis ini juga tidak ada isnadnya: الكامل في التاريخ - (ج 1 / ص 76)
Putri itulah yang akhirnya menjadi ratu bernama Bilqis. Ayah dan ibu Bilqis bercerai.
Ayah Bilqis menyerang untuk menaklukkan punggawanya yang menentang.
Ibnul-Atsir menyatakan, “Hadits-Hadits yang sumbernya tidak ada semacam itu adalah Khurafat dan belum pernah ada kejadian semacam itu.”
Hadits Khurafat Israiliyyat yang berkisah tentang ayah Bilqis ini juga tidak ada isnadnya: الكامل في التاريخ - (ج 1 / ص 76)
قال كثير من الرواة: إنّ أمّها جنّيّة ابنة ملك الجنّ واسمها رواحة بنت السكر، وقيل: اسم أمّها يلقمة بنت عمرو بن عمير الجنّيّ، وإنّما نكح أبوها إلى الجنّ لأنّه قال: ليس في الإنس لي كفوة، فخطب إلى الجنّ فزوّجوه واختلفوا في سبب وصوله إلى الجنّ حتى خطب إليهم فقيل: إنّه كان لهجاً بالصيد، فربّما اصطاد الجنّ على صور الظباء فيخلّي عنهنّ، فظهر له ملك الجنّ وشكره علي ذلك واتخذه صديقاً، فخطب ابنته فأنكحه على أن يعطيه ساحل البحر ما بين يبرين إلى عدن؛ وقيل: إنّ أباها خرج يوماً متصيّداً فرأي حديتين تقتتلان بيضاء وسوداء وقد ظهرت السوداء علي البيضاء فزمر بقتل السوداء وحمل البيضاء وصبّ عليها ماء، فأفاقت، فأطلقها وعاد إلى داره وجلس منفرداً، وإذا معه شابّ جميل، فذعر منه، فقال له: لا تخف أنا الحيّة التي أنجيتني، والأسود الذي قتلته غلامٌ لنا تمرّد علينا وقتل عدّة من أهل بيتي؛ وعرض عليه المال وعلم الطبّ، فقال: أمّا المال فلا حاجة لي به، وأمّا الطبّ فهو قبيح بالملك، ولكن إن كان لك بنت فزوّجنيها، فزوّجه على شرط أن لا يغيّر عليها شيئاً تعمله ومتى غيّر عليها فارقته، فأجابه إلى ذلك، فحملت منه فولدت له غلاماً فألقته في النّار، فجزع لذلك وسكت للشرط، ثمّ حملت منه فولدت جارية فألقتها إلى كلبة فأخذتها، فعظم ذلك عليه وصبر للشرط، ثمّ إنّه عصي عليه بعضُ أصحابه فجمع عسكره فسار إليه ليقاتله وهي معه، فانتهى إلي مفازة، فلمّا توسّطها رأى جميع ما معهم من الزاد يخلط بالتراب، وإذا الماء يُصبّ من القرب والمزاود، فأيقنوا بالهلاك وعلموا أنّه من فعال الجنّ عن أمر زوجته، فضاق ذرعاً عن حمل ذلك، فأتاها وجلس وأومأ إلى الأرض وقال: يا أرض صبرتُ لكِ على إحراق ابني وإطعام الكلبة إبنتي ثمّ أنتِ الآن قد فجعتنا بالزاد والماء وقد أشرفنا على الهلاك فقالت المرأة: لو صبرت لكان خيراً لك، وسأخبرك: إنّ عدوّك خدع وزيرك فجعل السمّ في الأزواد والمياه ليقتلك وأصحابك، فمر وزيرك ليشرب ما بقي من الماء ويأكل من الزاد، فأمره فامتنع، فقتله، ودلّتهم على الماء والميرة من قريب وقالت: أما ابنك فدفعته إلى حاضنة تربيّه وقد مات، وأمّا ابنتك فهي باقية، وإذا بجويرية قد خرجت من الأرض، وهي بلقيس، وفارقته امرأته وسار إلى عدوّ فظفر به وقيل في سبب نكاحه إليهم غير ذلك، والجميع حديث خرافة لا أصل له ولا حقيقة
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi
0 komentar:
Posting Komentar