(Bagian ke-24 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Ucapan Sa’id bin Malik pengikut perang tersebut, yang dicatat oleh Al-Waqidi sejarawan Islam yang masyhur:
Ketika surat-surat Khalid telah sampai ketangan Syurachbil bin Chasanah (شرحبيل بن حسنة) yang dulu pernah bertugas menulis wahyu Rasulillah SAW, Yazid bin Abi Sufyan (يزيد بن أبي سفيان) dan Amer bin Al-Ash (عمرو بن العاص), segera dibaca. Para panglima itu segera bergerak cepat menggiring pasukannya masing-masing menuju Ajnadin untuk menolong pasukan Khalid yang telah bergabung dengan pasukan Abu Ubaidah.
Safinah mantan budak Rasulillah SAW berkata, “Saat itu saya bergabung sebagai pasukan yang dikomando Mu’adz bin Jabal. Kami sampai kota Ajnadin berarak-arak panjang sekali. Itu terjadi pada bulan Safar tahun 12 Hijriyyah[1]. Setelah kami bertemu pasukan Khalid dan Abu Ubaidah yang telah bergabung, kami mengucapkan salam dan bersalaman. Setelah kami menyaksikan pasukan Romawi; ternyata sangat banyak tak terhitung bagaikan lautan. Ketika kaum Romawi melihat kedatangan kami segera memamerkan perhiasan dan jumlah pasukan. Pasukan berkuda berbaris-baris panjang sekali. Pasukan berjalan kaki berbaris panjang dan lama sekali. Barisan yang banyak sekali itu berjumlah 60 barisan. Tiap barisan terdiri dari 1.000 pasukan berkuda. Sampai-sampai Ad-Dhohak bin Urwah (الضحاك بن عروة) yang pernah ikut Perang Persia berkata ‘demi Allah saya telah mengikuti penyerbuan Irak. Di sana saya menyaksikan pasukan Raja Kisra, ternyata jumlah pasukan Romawi jauh lebih banyak. Pedang kaum Romawi juga banyak sekali’.
Kami sengaja mencari tempat di dekat mereka.
Di pagi hari yang mendebarkan sejumlah pasukan Romawi mendekati kami. Semakin pasukan itu mendekat; kami semakin waspada. Khalid berlari dengan kudanya kedepan membelah kumpulan pasukan Muslimiin. Dia berkata, “Ketahuilah bahwa kalian takkan lagi melihat pasukan Romawi yang banyaknya seperti hari ini. Jika Allah menolong kalian membuat mereka porak-poranda, maka takkan ada lagi pasukan Romawi yang seperti itu untuk selamanya. Semangatlah dalam berjihad. Tolonglah agama kalian. Jangan sekali-kali kabur karena Allah akan menghukum kalian dengan neraka. Semua pasukan agar bersatu-padu. Jangan ragu-ragu jika menebaskan senjata!. Ingat!, jangan menyerang sebelum kuperintah!. Ada lagi, kobarkan semangat kalian!.”
[1] Catatan Maktabatus Syamilah yang dari Futuchus Syam yang saya terjemahkan: فتوح الشام - (1 / 50)
وذلك في شهر صفر سنة 20 من الهجرة salah.
Yang benar catatan Maktabatus Syamilah yang dari Al-Bidayah wa An-Nihayah: البداية والنهاية - (6 / 376)
سنة ثنتي عشرة من الهجرة النبوية استهلت هذه السنة وجيوش الصديق وأمراؤه الذين بعثهم لقتال أهل الردة
Maksud saya yang benar tahun 12 Hijriyyah.
0 komentar:
Posting Komentar