Kisah
dari Ustadz Malik adik Ustadz Hambali, yang sampai saat ini masih melekat di
hati adalah Berita Fasiq Bersarang di Hati:
Seorang pincang lari kencang sambil
berteriak, “Jangan!” Karena dikejar dan dilempar batu oleh seorang yang
mengamuk. Pengejar yang mengamuk itu telah tersingung dan marah, karena meyakini
orang yang lari dengan pincang tersebut hanya berpura-pura pincang, untuk
menghina dirinya yang juga pincang.
Ini
sebagai contoh bahwa persangkaan yang diyakini tidak selamanya benar. Bahkan
sebagai orang pintar seharusnya meninggalkan prasangka-jelek, dan mementingkan
bukti-nyata, atau mengecek keadaan dengan sabar, teliti, dan arif.
Berkali-kali
Allah mengajarkan pada kita melalui Al-Qur’an, bahwa kita harus arif; jangan sembrono.
Allah berfiman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ
فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى
مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ [الحجرات/6].
Artinya:
Hai
khususnya orang-orang yang telah beriman! Jika orang fasiq datang membawa
berita pada kalian! Maka ceklah! Agar kalian tidak menimpa kaum dengan bodoh!
Maka kalian menjadi menyesal karena yang telah kalian lakukan.
Imam Achmad meriwayatkan Hadits
mengenai sababunnuzul (penyebab turun)nya ayat tersebut, di dalam
Musnadnya: مسند أحمد - (ج 37 / ص 415)
17731 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا أَبِي أَنَّهُ سَمِعَ الْحَارِثَ بْنَ
أَبِي ضِرَارٍ الْخُزَاعِيِّ قَالَ قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَانِي إِلَى الْإِسْلَامِ فَدَخَلْتُ فِيهِ وَأَقْرَرْتُ
بِهِ فَدَعَانِي إِلَى الزَّكَاةِ فَأَقْرَرْتُ بِهَا وَقُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَرْجِعُ إِلَى قَوْمِي فَأَدْعُوهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَدَاءِ
الزَّكَاةِ فَمَنْ اسْتَجَابَ لِي جَمَعْتُ زَكَاتَهُ فَيُرْسِلُ إِلَيَّ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا لِإِبَّانِ كَذَا وَكَذَا
لِيَأْتِيَكَ مَا جَمَعْتُ مِنْ الزَّكَاةِ فَلَمَّا جَمَعَ الْحَارِثُ الزَّكَاةَ
مِمَّنْ اسْتَجَابَ لَهُ وَبَلَغَ الْإِبَّانَ الَّذِي أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُبْعَثَ إِلَيْهِ احْتَبَسَ عَلَيْهِ
الرَّسُولُ فَلَمْ يَأْتِهِ فَظَنَّ الْحَارِثُ أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ فِيهِ
سَخْطَةٌ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولِهِ فَدَعَا بِسَرَوَاتِ قَوْمِهِ
فَقَالَ لَهُمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
وَقَّتَ لِي وَقْتًا يُرْسِلُ إِلَيَّ رَسُولَهُ لِيَقْبِضَ مَا كَانَ عِنْدِي
مِنْ الزَّكَاةِ وَلَيْسَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْخُلْفُ وَلَا أَرَى حَبْسَ رَسُولِهِ إِلَّا مِنْ سَخْطَةٍ كَانَتْ فَانْطَلِقُوا
فَنَأْتِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَعَثَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ إِلَى
الْحَارِثِ لِيَقْبِضَ مَا كَانَ عِنْدَهُ مِمَّا جَمَعَ مِنْ الزَّكَاةِ فَلَمَّا
أَنْ سَارَ الْوَلِيدُ حَتَّى بَلَغَ بَعْضَ الطَّرِيقِ فَرِقَ فَرَجَعَ فَأَتَى
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
إِنَّ الْحَارِثَ مَنَعَنِي الزَّكَاةَ وَأَرَادَ قَتْلِي فَضَرَبَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَعْثَ إِلَى الْحَارِثِ فَأَقْبَلَ
الْحَارِثُ بِأَصْحَابِهِ إِذْ اسْتَقْبَلَ الْبَعْثَ وَفَصَلَ مِنْ الْمَدِينَةِ
لَقِيَهُمْ الْحَارِثُ فَقَالُوا هَذَا الْحَارِثُ فَلَمَّا غَشِيَهُمْ قَالَ
لَهُمْ إِلَى مَنْ بُعِثْتُمْ قَالُوا إِلَيْكَ قَالَ وَلِمَ قَالُوا إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَعَثَ إِلَيْكَ
الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ فَزَعَمَ أَنَّكَ مَنَعْتَهُ الزَّكَاةَ وَأَرَدْتَ
قَتْلَهُ قَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَ مُحَمَّدًا بِالْحَقِّ مَا رَأَيْتُهُ
بَتَّةً وَلَا أَتَانِي فَلَمَّا دَخَلَ الْحَارِثُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنَعْتَ الزَّكَاةَ وَأَرَدْتَ قَتْلَ رَسُولِي
قَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا رَأَيْتُهُ وَلَا أَتَانِي وَمَا
أَقْبَلْتُ إِلَّا حِينَ احْتَبَسَ عَلَيَّ رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَشِيتُ أَنْ تَكُونَ كَانَتْ سَخْطَةً مِنْ اللَّهِ
عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولِهِ قَالَ فَنَزَلَتْ الْحُجُرَاتُ { يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا
بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ } إِلَى هَذَا
الْمَكَانِ { فَضْلًا مِنْ اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ }.
Arti (selain isnad)nya:
Al-Charits bin Abi Dhirar Al-Khuzai (الْحَارِثَ بْنَ أَبِي ضِرَارٍ الْخُزَاعِيِّ) berkata, “Saya pernah datang pada
Rasulillah SAW. Beliau SAW mengajak saya masuk Islam. Saya taat dan menyatakan
Islam. Beliau SAW mengajak saya menunaikan zakat; saya taat. Saya berkata ‘ya
Rasulallah! Saya akan pulang untuk mengajak masuk Islam pada kaum saya, agar
mereka menunaikan zakat. Orang yang mengabulkan ajakan saya, zakatnya akan saya
kumpulkan’.
Rasulullah SAW mengutus Ibban agar mengambil zakat
yang akan saya tarik dan saya kumpulkan.”
Ketika Al-Charits telah mengumpulkan zakat dari orang
yang mau Islam dan mau menunaikan zakat, dan keinginan nabi SAW sudah
disampaikan pada Ibban; Ibban terlambat datang pada Al-Charits. Al-Charits
menyangka dirinya dimurkai oleh Allah azza wajalla dan RasulNya SAW. Dia
memanggil tokoh-tokoh kaumnya untuk berkata, “Sesungguhnya Rasulallah SAW telah
membatasu waktu pada (tugas) saya. Beliau mengutus utusan agar mengambil zakat
yang saya kumpulkan. Rasulullah SAW tidak mungkin menyelisihi janji. Saya yakin
utusan beliau tidak datang, karena beliau murka. Ayo kita pergi kehadirat
Rasulallah SAW!.”
Rasulullah mengutus Al-Walid bin Uqbah (الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ) agar mengambil zakat yang dikumpulkan
oleh Al-Charits. Ketika Al-Walid sampai pertengahan jalan, takut dan pulang. Al-Walid
datang pada nabi SAW untuk melaporkan, “Ya Rasulallah! Sungguh Al-Charits
menolak zakat dan akan membunuh saya.”
Rasulullah SAW segera mengutus sekelompok pasukan
menuju Al-Charits. Al-Charits datang membawa para sahabatnya. Ketika pasukan
telah keluar dari Madinah; Al-Charits dan rombongannya berpapasan dengan
mereka. Mereka berkata, “Inilah Al-Charits!” Sambil mengepung.
Al-Charits bertanya, “Kalian diutus pada siapa?.”
Mereka menjawab, “Agar menangkap kau!.”
Dia bertanya, “Kenapa?.”
Mereka menjawab, “Sungguh Rasulullah SAW telah
mengutus Al-Walid bin Uqbah (الْوَلِيدَ
بْنَ عُقْبَةَ) agar datang padamu.
Walid telah yakin bahwa kau menolak zakat, dan ingin membunuh dia!.”
Al-Charits menjawab, “Tidak! Demi yang telah mengutus
Muhammad dengan hak! Saya mutlak belum pernah menolak zakat maupun ingin
membunuh dia! Bahkan dia belum pernah datang pada saya!.”
Ketika Al-Charits datang pada Rasulallah SAW, ditanya,
“Kau menolak zakat? Dan akan membunuh utusan saya?.”
Al-Charits menjawab, “Tidak! Demi yang mengutus
baginda dengan hak! Saya belum pernah melihat dia! Dan dia belum pernah datang
pada saya! Bahkan saya datang kemari justru karena utusan tersebut terlambat
datang pada saya! Saya takut kalau-kalau ini karena Allah azza wajalla
murka.”
Lalu (ayat-ayat) surat Al-Chujurat turun:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ
فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (6) وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ
اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ
حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ
الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ (7) فَضْلًا مِنَ
اللَّهِ وَنِعْمَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (8) [الحجرات/6-8].
Artinya:
Ya khususnya orang-orang yang telah beriman! Jika
orang fasiq datang membawa cerita pada kalian, maka ceklah! Agar kalian tidak
menyakiti orang dengan bodoh! Maka kalian menyesal karena yang telah kalian
lakukan! Ketahuilah bahwa sungguh di kalangan kalian ada Rasulullah! Kalau dia
mentaati kalian dalam kebanyakan perkara; niscaya kalian rusak! Tapi sungguh
Allah telah membuat kalian cinta iman, dan telah menghias-hiaskan iman di dalam
hati kalian. Dan Dia telah membuat kalian benci kekufuran, kefasikan, dan
kemaksiatan. Mereka itu orang-orang yang benar. Keutamaan dan nikmat dari Allah.
Allah Maha Alim Maha memiliki hikmah.
0 komentar:
Posting Komentar