SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

2016/05/12

Hadits


Image result for ‫تعريف الحافظ والحجة‬‎





Sebagian Ulama ada yang menggolongkan ucapan dan perbuatan para Sahabat Nabi SAW, dan para Tabiin, sebagai Hadits. Semoga pengertian ini lebih berhak diterima sebagai kebenaran pasti. Bukti kebenaran dari pengertian ini, perbuatan Jumhur Muhadditsiin (Ahli Hadits). Sungguh di dalam sejumlah kitab, mereka telah mengumpulkan :

2.     Ucapan, para Sahabat nabi SAW, dan para Tabiin. [1]
Tidak lama lagi akan segera datang penjelasan pemerkuat dan pemerkokoh pengertian ini, di Ta’rif Hafizh dan Hujjah. [2]





[2] ومن العلماء من يُدخِل في تعريف الحديث أقوالَ الصحابة والتابعين وأفعالهم، ولعل هذا أَوْلى بالقَبُول وأجدر؛ ويشهد له صنيع جمهور المحدِّثين؛ فقد جمعوا في كتبهم بين أقوال النبي صلى الله عليه وسلم وأفعاله وتقريراته؛ وأقوال الصحابة والتابعين وأفعالهم، ويأتي قريبًا ما يُعزِّز هذا القول ويؤكِّده في تعريف الحافظ والحجة.




2016/05/09

Perbedaan Syarah dan Tafsir







Al-Ustadz bertanya, “Syarah dengan tafsir, apa bedanya pak yai ? Saya baca kok, ada kalimat ‘syarah’ jzkhro.”
(Aamiiin ya Allah). Menurut Lisanul-‘Arob yang lebih berbobot daripada kamus Munjid : لسان العرب (2/ 497)

والشَّرْحُ: الكَشْفُ؛ يُقَالُ: شَرَحَ فُلَانٌ أَمره أَي أَوضحه، وشَرَح مسأَلة مُشْكِلَةً: بَيَّنها، وشَرَح الشيءَ يَشْرَحُه شَرْحاً، وشَرَّحَه: فَتَحَهُ وبَيَّنَه وكَشَفه.

Artinya :
Assyarhu : Singkap ; dikatakan, “Fulan (syaraha amrahuu) menyarahkan urusannya” maksudnya ‘menjelaskan’.
Menyarah masalah musykilah : menjelaskan dia.
(وشَرَح الشيءَ يَشْرَحُه شَرْحاً، وشَرَّحَه: فَتَحَهُ وبَيَّنَه وكَشَفه) Telah menyarahkan sesuatu, sedang (atau akan) menyarahkan dia, dengan benar-benar menyarahkan. 
(Syarrahassyaia, dengan Syin ditasydid), telah menyarahkan dia : membuka dia menjelaskan dia, dan menyingkapkan dia.

فسر: الفَسْرُ: الْبَيَانُ. فَسَر الشيءَ يفسِرُه، بالكَسر، ويفْسُرُه، بِالضَّمِّ، فَسْراً وفَسَّرَهُ: أَبانه، والتَّفْسيرُ مِثْلُهُ. ابْنُ الأَعرابي: التَّفْسيرُ والتأْويل وَالْمَعْنَى وَاحِدٌ. وَقَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ: {وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا} [الفرقان: 33] ؛ الفَسْرُ: كَشْفُ المُغَطّى، والتَّفْسير كَشف المُراد عَنِ اللَّفْظِ المُشْكل

Artinya :
Fasara : Al-Fasru : Penjelasan. (فَسَر الشيءَ يفسِرُه، بالكَسر) Fasarassyaia yafsiruhuu  (dengan kasrah Siin), telah menjelaskan sesuatu, sedang (atau akan) menjelaskan dia.
(ويفْسُرُه، بِالضَّمِّ / dengan dhommah Siin), sedang (atau akan) menafsirkan dia, dengan benar-benar menafsirkan. 
Fassarahuu, menafsirkan dia : Menjelaskan dia. (pengertian Tasfir) juga seperti itu.

Ibnul-A’rabi menjelaskan, “Tafsir, Ta’wil, dan Makna, adalah sama. FirmanNya azza wajalla, ‘Dan lebih elok tafsirnya’. [Qs Al-Furqan 33] Al-Fasru, membuka yang tertutup. Tafsir, menjelaskan maksud lafal yang misykil.


2016/05/08

Bukhari Ajarkan Fiqih








Bab Nabi SAWMelarang (Umatnya) Mengharamkan” Kecuali yang telah diketahui hukum Mubah (Boleh)nya (agar diketahui bahwa larangan bukan haram). Demikian pula mengenai, “Perintah Beliau SAW.” Contoh Sabda Beliau, “Gauli, sebagian wanita (istri) !” Ketika orang-orang tahalul (lukar dari ihram).
Jabir berkata, “Beliau tidak menegaskan (wajib menggauli istri), tetapi menghalalkan untuk mereka.” Al-Makna yang tidak menggauli istri, hukumnya tidak haram.
Umu Athiah berkata, “Kami telah dilarang mengikuti jenazah, namun tidak ditegaskan (haram) atas kami.”

Dalam Ta’liq Mushthofa Bagha dijelaskan, “Maksudnya Beliau SAW tidak menegaskan larangan. Menunjukkan bahwa amalan (mengikuti jenazah) ini dibenci, bukan diharamkan.” [1]





بَابُ نَهْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى التَّحْرِيمِ إِلَّا مَا تُعْرَفُ إِبَاحَتُهُ، وَكَذَلِكَ أَمْرُهُ نَحْوَ قَوْلِهِ حِينَ أَحَلُّوا: «أَصِيبُوا مِنَ النِّسَاءِ» وَقَالَ جَابِرٌ: «وَلَمْ يَعْزِمْ عَلَيْهِمْ، وَلَكِنْ أَحَلَّهُنَّ لَهُمْ» وَقَالَتْ أُمُّ عَطِيَّةَ: «نُهِينَا عَنِ اتِّبَاعِ الجَنَازَةِ، وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا»
__________

[تعليق مصطفى البغا]
 [ش (ما تعرف إباحته) بقرينة أو بقيام دليل على ذلك. (وكذلك أمره) أي يجب امتثاله وتحرم مخالفته ما لم تدل قرينة أو يقم دليل على إرادة الندب ونحوه. (ولم يعزم. .) أي لم يشدد علينا في النهي فدل على أنه للكراهة لا للتحريم]
[ر 6933]

2016/05/07

Sambut Kedatangan Utusan Tuhan









Datang berarak-arak
“Mukimlah di desa kami, ya Tuan”
Semuanya permohonan dikabulkan
Rasul berhenti di depan
Rumah sahabat, Abu Ayub Al-Anshori
Tersenyum berseri-seri
Berlinang air matanya
Karena Baginda di depan rumahnya
Pada ibunya yang buta, dia berkata
“Baginda bukakan pintu.”
Setelah buka pintu
Berkata, “Andainya aku, melihat Baginda.”
Yakni Orang Pilihan SAW
Dia tenggelam di Laut Keajaiban
Berlinang airmata, terlalu bahagia
Laa Ilaaha illaa Alloohu MuhammadunRasulullooh


Ponpes Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia 

Amalno Sunnah Nabimu !






 Joko Bodo lain dengan Ki Joko Bodo
Yang dibisiki, "Rabi iku loro" Joko Bodo [1]
Yang akan bergabung dengan kita, Ki Joko Bodo
Dia pandai tapi mengaku bodo

Itu namanya merendah
Aamiiiin, ya Robbal 'Izzah



Ponpes Mulya Abadi Mulungan  


[1] Mbah Joko Bodo mlayu nangis wedi rabi
Dioyak Lettu arep diepek mantu
Jare Kang Sastro, “Rabi iku loro.”
Joko Bodo kowe kapusan
Rabi iku penak tenan
Tor maneh dadi amalan
Kanggone uwong kang iman