Khalid bin Al-Walid berkata, “Sebetulnya hati mereka ketakutan! Ayo kita serang!”
Peperangan berlangsung tidak lebih satu jam itu, berakhir dengan kemenangan besar di pihak Islam. Tentara musuh yang masih hidup, lari terbirit-birit masuk ke kota. Mayat-mayat berdarah berserakan di sepanjang dusun, hingga Pintu Gerbang Timur.
Penduduk Damaskus ketakutan di dalam benteng, karena telah dikepung dari dua sisi. Khalid mendatangkan dua tokoh besar kaum Romawi, yaitu Bathriq Kalus dan Bathriq Azazir, penguasa Damaskus. Dua tokoh tersebut sengaja diikat, dipertontonkan di depan umum.
Karena menolak, Dhirar bin Al-Azwar diperintah agar memotong kepala mereka berdua.
Dhirar bergerak cepat melaksanakan perintah.
Melihat kejadian mengerikan tersebut, kaum Damaskus marah. Mereka menulis surat untuk raja mereka. Di antara isinya:
Mereka mengutus seseorang agar mengantar surat tersebut pada Raja Hiraqla, dengan imbalan tinggi. Sedemikian rupa rahasia diatur, agar tentara Islam tidak mengetahui bahwa mereka telah mengirim surat pada Hiraqla.