Melaui surat, Abu Ubaidah mengusulkan pada Umar, agar Abdul-Malik diangkat sebagai penguasa kota Bushra.”
Beberapa orang membawa dia menghadap Khalid.
Di depan Khalid, perempuan itu berkata, “Saya ingin membicarakan perceraian saya dengan Rumas.”
Beliau mengajarkan dua surat Al-Qur’an pada saya.”
Penerjemah menyampaikan semua yang dijelaskan, pada Khalid, yang segera perintah, “Katakan padanya ‘bacalah dua surat tersebut!’.”
Dia berkata, “Tuan! Jika Rumas mau Islam, pernikahan saya dengan dia akan saya teruskan. Namun jika dia tidak Islam, saya akan minta cerai. Saya ingin hidup di kalangan kaum Muslimiin.”
Oleh Khalid, para pejabat Bushra didatangkan untuk diperintah agar membayar pajak. Yang diangkat sebagai penguasa kota Bushra selanjutnya, orang pilihan Khalid.
Di kalimat akhirnya berbunyi, “Ya sahabat Rasulillah SAW! Kami telah pergi menuju Dimasyqa (Damaskus)! Jumpai kami di sana!.”
Surat lainnya dikirimkan pada Abu Bakr Asshiddiq RA. Isinya tentang ‘Keberangkatannya Menuju Damaskus’. Dalam kalimat-akhir, “Doakan agar kami mendapatkan kemenangan. Assalamu alaika waman maaka warahmatullahi wabarakatuh.” [1]