وَلَقَدْ
جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ
وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92) وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ
الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا
وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا
يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (93) قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ
الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ
إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (94)
Artinya:
Dan niscaya sungguh Musa telah datang dengan membawa
keterangan-keterangan, lalu kalian mengambil (sesembahan) anak sapi, mulai dari
setelahnya. Saat itu kalian aniaya (dholim). (92)
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kalian, dan Kami
mengangkat gunung di atas kalian. “Ambillah yang telah Kami berikan pada kalian,
dengan kuat! Dan dengarkan!.”
Mereka berkata, “Kami mendengar, namun kami menentang.”
Dan karena kekufuran mereka (beriman) pada anak sapi, dicampurkan di dalam hati mereka. Katakan, “(Inilah) sejelek-jelek yang diperintahkan oleh keimanan kalian, jika saat itu kalian kaum beriman. (93)
Mereka berkata, “Kami mendengar, namun kami menentang.”
Dan karena kekufuran mereka (beriman) pada anak sapi, dicampurkan di dalam hati mereka. Katakan, “(Inilah) sejelek-jelek yang diperintahkan oleh keimanan kalian, jika saat itu kalian kaum beriman. (93)
Ibnu Katsir menulis: تفسير ابن كثير (1/ 331)
وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
مُحَمَّدٍ الطَّنَافِسِي، حَدَّثَنَا عَثَّامٌ، سَمِعْتُ الْأَعْمَشَ -قَالَ: لَا أَظُنُّهُ
إِلَّا عَنِ المِنْهال، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ-عَنِ ابن عباس، قَالَ: لَوْ تَمَنَّوُا
الْمَوْتَ لَشَرِقَ أَحَدُهُمْ بَرِيقِهِ وَهَذِهِ أَسَانِيدُ صَحِيحَةٌ إِلَى ابْنِ
عَبَّاسٍ وَقَالَ ابْنُ
جَرِيرٍ فِي تَفْسِيرِهِ: وَبَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَوْ أَنَّ الْيَهُودَ تَمَنَّوُا الْمَوْتَ
لَمَاتُوا. وَلَرَأَوْا مَقَاعِدَهُمْ مِنَ النَّارِ. وَلَوْ خَرَجَ الَّذِينَ
يُباهلون رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَرَجَعُوا لَا
يَجِدُونَ أَهْلًا وَلَا مَالًا". حَدَّثَنَا بِذَلِكَ أَبُو كُرَيْب،
حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو،
عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ..
Arti selain isnadnya:
Dari Ibnu Abbas RA, “Kalau mereka berangan-angan mati, niscaya
seorang mereka tersedak oleh air liurnya.” Isnad ini shahih hingga Ibnu Abbas
RA.
Di dalam tafsirnya, Ibnu Jarir menyatakan, “Berita sungguh Rasulallah SAW pernah bersabda ‘sungguh kalau berangan-angan mati,
niscaya kaum Yahudi telah mati, dan niscaya sama melihat tempat duduk mereka berupa neraka.
Kalau dulu telah keluar (dari tenda mereka), niscaya kaum yang bermubahalah pada Rasulallah SAW pulang tidak menjumpai lagi pada keluarga dan harta.”
Abu Kuraib menjelaskan Hadits ini pada kami, dari Zakariyya bin Adi dari Ubaidullah bin Amer dari Abdil-Karim dari Ikrimah dari Ibni Abbas dari Rasulillah SAW.”
Kalau dulu telah keluar (dari tenda mereka), niscaya kaum yang bermubahalah pada Rasulallah SAW pulang tidak menjumpai lagi pada keluarga dan harta.”
Abu Kuraib menjelaskan Hadits ini pada kami, dari Zakariyya bin Adi dari Ubaidullah bin Amer dari Abdil-Karim dari Ikrimah dari Ibni Abbas dari Rasulillah SAW.”
Bersambung
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
0 komentar:
Posting Komentar