SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2015/04/13

PS 106: Pembebasan Syam





Dalam waktu cepat, berita ‘Pasukan Muslimiin menaklukkan pasukan Chimsh, Rostan, dan Syaizar’, sampai pada Raja Hiraqla. Hiraqla juga mendapat laporan 'Hadiyah' yang dikirim pada Harbis, dirampas oleh pasukan Muslimiin, di tengah perjalanan. 
Di hari yang menegangkan itu, Hiraqla menunggu bala bantuan dari beberapa kerajaan yang telah disurati. Luar biasa, belum pernah ada Pasukan Berdatangan melaut 'sebanyak itu'. Ujung Pasukan berada di Antiokhia (Anthaqiyah/أَنْطَاكِيَة), ekornya berada di kota Romawi (Rumiyatul-Kubra/روميةالكبرى).

Hiraqla mengutus agar sejumlah Pasukan pergi ke kota Kaisarea (Qaisariyyah/قَيْسَارِيَّة), untuk mengamankan kota Eka (Akka/عَكَّاءَ) dan Tiberias (Thobariyyah/طَبَرِيَّة).
Sejumlah Pasukan lainnya diutus agar pergi ke Baitul-Maqdis, untuk menunggu Mahan Al-Armani (ماهان الأرمني), raja Armenia dan Pasukannya, yang akan segera datang. 
Raja Mahan Al-Armani telah mengumpulkan pasukan berjumlah jauh lebih banyak daripada pasukan Raja Hiraqla.

Beberapa hari kemudian Mahan datang, untuk menemui Raja Hiraqla di kerajaan. Ketika telah mendekat pada Hirqla, Mahan dan pasukannya turun dari kuda untuk berjalan kaki, dan mengamalkan amalan kufur. Di depan Hiraqla, mereka menangis sambil melaporkan kota-kota besar yang direbut oleh kaum Muslimiin. 
Hiraqla berkata, “Hai pemeluk agama Nashrani dan Putra Air Amudiyah! [1] Sejak dulu kalian sudah saya suruh agar waspada terhadap kekuatan kaum Arab yang mengancam! Namun saat itu kalian tidak menerima Anjuran saya! Demi kebenaran Al-Masih dan Injil yang shahih, dan orang yang menjadi sembelihan kurban! Dan tempat penyembelihan yang bernama Al-Makmadan (المعمدان)! Pasukan Arab pasti akan merebut singgasana yang saya duduki ini! Yang pantas menangis saat ini hanyalah kaum Wanita! Di dunia! Hari ini jumlah kumpulan Pasukan pendukung kalian, tidak ada yang membandingi! Saya sendiri telah mengorbankan kekayaan dan Pasukan saya, untuk membela kalian! Agama kalian! Dan Harem kalian! Kini bertobatlah! Agar Al-Masih mengampuni dosa kalian! Dan berniat baiklah untuk rakyat kalian! Jangan berbuat aniaya! Tabahlah di dalam berperang! Jangan berselisih! Jangan merasa hebat maupun dengki! Karena pelakunya justru akan hina! Saya ingin kalian menjawab pertanyaan saya.”
Para Pejabat Tinggi menjawab, “Bertanyalah! Akan kami jawab.”  
Hiraqla berkata, “Kalian semua jumlahnya sangat banyak! Dan kekuatan kalian sangat dahsyat! Namun kenapa kalian saat ini telah dihinakan oleh kaum Arab?! Padahal kaum Persia, Turki, dan Jaramiqah yang dahsyat, ‘ketakutan’ pada kalian. [2] Mereka semua telah berkali-kali menyerang kalian! Namun serangan mereka kalian patahkan, hingga mereka pulang dengan menderita kekalahan! Kini justru Kaum Arab yang lemah, berbusana compang-camping! Berperut lapar! Berpedang sederhana! Mengalahkan kalian! Sehingga mereka merebut Bosra (Bushro/بصرى)! Horan (Chauran/حوران)! Ajnadin (أَجْنَادِين)! Damaskus (Dimasqa/دِمَشْقَ)! Balbek (Balabak/بَعْلَبَكَّ)! Dan Homs (Chimsh/حمص)?!.”
Semua Raja di hadapan Hiraqla diam tidak bisa menjawab. Seorang qisis (alim) besar dalam bidang agama Nashrani, berdiri untuk berkata, “Yang mulia tidak tahu kenapa kaum Arab mengalahkan kaum kita?.”
Hiraqla menjawab, “Demi kebenaran Al-Masih saya tidak tahu.”
Dia berkata, “Yang mulia! Karena kaum kita merubah agama dan menentang Ajakan Al-Masih Isa bin Maryam AS! Banyak orang kita yang tidak peduli kaumnya berbuat aniaya! Tidak ada yang beramar makruf nahi munkar! Keadilan dan Ichsan (احسان) tidak ditegakkan! Tidak melakukan ketaatan, dan menyia-nyiakan waktu shalat! Makan riba! Suka berzina! Dan berbuat maksiat! Sementara kaum Arab ‘sangat taat’ pada Tuhan mereka! Memurnikan agama! Menjadi rahib (shalat) di malam hari! Berpuasa di siang hari! Selalu menyebut Tuhan mereka dan mendoakan sholawat untuk nabi mereka! Di Kalangan mereka tidak ada ‘penganiayaan maupun permusuhan!’ Tidak ada yang sombong! Busana luar mereka kebenaran dan busana dalam mereka ibadah! Kalau mereka menyerang kita! Pasti menang! Kalau kita menyerang mereka! Mereka takkan mundur! Karena mereka tahu bahwa dunia akan fana! Akhirat akan baka!.”  
Hiraqla dan beberapa orang berkata, “Demi kebenaran Al-Masih kau benar! Ini semua yang menyebabkan kaum Arab ‘mengalahkan’ kaum kita! Kalau kaum kita melakukan yang mereka lakukan, pasti juga akan menang.”
Hiraqla berkata, “Kalau begitu tak ada gunanya saya berjuang! Semua bala bantuan yang datang kemari, akan saya persilahkan pulang! Saya dan keluarga saya akan meninggalkan kota Syria (Suriyah/سورية) menuju Asbuk! Yakni Constantinople (Qusthanthiniyah/الْقُسْطَنْطِينِيَّةُ)! Agar di sana saya merasa aman dari serangan Bangsa Arab!.”
Pasukan berjumlah banyak sekali itu, sangat khawatir jika Hirqla melaksanakan ucapannya. Sebagaian mereka bergerak cepat untuk mendekat dan berkata, “Tuan yang mulia! Jangan! Jangan tuan biarkan agama Al-Masih dihina oleh manusia! Karena Al-Masih pasti akan menuntut tuan di hari kiamat nanti! Selain itu para raja akan mencerca tuan yang mulia! Akan menila tuan bodoh! Ada lagi tuan! Musuh-Musuh kita akan bersuka-ria, jika tuan meninggalkan surga kota Syam, yang akan segera diduduki oleh mereka! Selain pasukan yang jumlahnya banyak bagaikan lautan ini! Ada lagi pasukan yang akan membantu tuan! Yang pasti, sepanjang sejarah, belum pernah ada pasukan berjumlah sebanyak ini! Kami berjanji ‘akan berperang dengan penuh’ semangat melawan kaum Arab! Dan berdoa semoga Al-Masih menolong kita mengalahkan mereka! Angkatlah panglima perang yang tuan inginkan! Kami akan mentaati untuk memerangi kaum Arab! Apapun yang terjadi!.”





In syaa Allah bersambung.



[1] Kaum Romawi meyakini ‘air Amudiyah’ suci dan barokah. Dan mereka menamakan diri keturunan air Amudiyah.
[2] Jamariqah ‘kaum non Arab’ yang tinggal di Mousul.  


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

0 komentar:

Posting Komentar