Tidak
berlebihan jika mengenai Khalid bin Al-Walid, Rasulullah SAW
bersabda, “Saifun min Suyufillah (سَيْفٌ مِنْ
سُيُوفِ اللهِ).” Artinya ‘dia termasuk Pedang
Allah’. Ketangkasan
dan keberanian dia di dalam berperang, benar-benar sempurna. Karena :
1. Telah mendapatkan doa dari nabi SAW.
2. Di pecinya terselib jambul Rasulillah SAW yang barokah.
3. Dan ingin menebus dosa dan kesalahannya
sewaktu masih kafir, dengan cara membela Allah, melalui Perang Sabilillah. Ambisinya ingin mati-syahid
benar-benar telah bulat, sehingga keberaniannya di hadapan lawan, sempurna.
Gambaran
kemasyhuran nama Khalid di kalangan kaum Romawi:
Sekitar akhir tahun 17 Hijiyah, kaum
Romawi berduyun-duyun memenuhi medan perang sangat luas, menonton
pertempuran sengit tokoh besar mereka, bernama Nastharus bin Rubil melawan Addhochak yang
wajah, suara, busana, dan kudanya, mirip yang dimiliki oleh Khalid bin
Al-Walid.
Nama Khalid sangat sohor di negeri
Anthakiyah wilayah Romawi Timur, tempat peperangan tersebut. Hingga kaum yang berjubel
menonton perkelahian, makin melaut. Bahkan pasukan
berkuda Anthakiyah terhalang oleh penonton yang makin banyak.
Tali-tali panggung kehormatan Nastharus sama putus, oleh arus
lautan penonton. Bahkan kursi kehormatan Nastarus juga rusak, karena terinjak-injak oleh penonton
yang tidak bisa dikendalikan. Panggung tinggi itu hampir runtuh, yang pasti akan menewaskan penonton. Perhatian mereka tertuju pada Addhachak dan
Nastarus yang berkelahi dengan pedang.
Mereka berharap Nastarus menaklukkan Addhachak yang dikira Khalid.
Panggung tinggi besar runtuh oleh penonton berjumlah ribuan, yang memanjat atap. Dan menewaskan kaum berjumlah sangat banyak.
Sejak
sebelum itu nama Khalid telah masyhur, sehingga Umar justru menurunkan dari
jabatan Panglima-Besar. Karena takut jika suatu saat nanti, Khalid dikultuskan
oleh manusia.
Semoga
Cerita Islami berikutnya dipastikan “Paling bermanfaat” oleh
Allah. Allaahumma aamiiiin.
0 komentar:
Posting Komentar