Lafal “Dunia” berasal dari ‘adna’ (bahasa
Arab), yang ditaknits (digolongkan perempuan), sehingga
menjadi ‘dunia’. Artinya ‘lebih rendah’ atau ‘lebih hina’ atau
‘lebih pendek’. Allah mengistilahkan demikian, karena ada bandingannya, akhirat
yang jauh lebih indah atau lebih panjang.
Allah berfirman tentang Dunia Hina:
“Kalau manusia takkan berakibat menjadi umat satu (kafir semua);
niscaya Kami telah membuatkan ‘rumah-rumah’ yang dilengkapi dengan:
1.
Atap-atap
dari perak.
2.
Tangga-tangga
yang mereka gunakan naik.
3.
Pintu-pintu
dan kursi-kursi yang diduduki.
4.
Dan
perhiasan.
Khusus untuk orang yang mengkufuri Rohman. Namun
semua itu tiada lain kecuali hanya kesenangan kehidupan lebih rendah. Sedangkan
akhirat di sisi Tuhanmu, khusus untuk kaum bertaqwa.” [1]
Menurut Mustaurid bin Syadad, seorang sahabat yang ketika masih
muda, pernah ikut rombongan nabi SAW:
“Saya pernah bersama rombongan nabi SAW, yang berhenti pada bangkai
anak kambing. Nabi SAW bersabda ‘apakah kalian pernah berpikir’ ketika pemilik
bangkai ini membuang?’. Karena menurut mereka ‘hina?’.
Mereka menjawab ‘karena hina, maka mereka membuang! Ya
Rasulallah!’.
Saat itu Mustaurid bin Syadad masih
muda. [2]
Jabir dan Ibnu Umar juga pernah membahas bab ini. Hadits
Mustaurid ‘hasan’. Albani menghukumi Hadits ini shahih. [3]
Semoga Cerita Islami
berikutnya lebih bermanfaat. Alloohumma aamiiiin.
[1] {وَلَوْلَا أَنْ يَكُونَ
النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ بِالرَّحْمَنِ
لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ وَلِبُيُوتِهِمْ
أَبْوَابًا وَسُرُرًا عَلَيْهَا يَتَّكِئُونَ وَزُخْرُفًا وَإِنْ كُلُّ ذَلِكَ لَمَّا
مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِينَ (33-35) } [الزخرف].
ولما قبض النَّبِيّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ غلاما، قاله الواقدي.
2321 - حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ:
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ المُبَارَكِ، عَنْ مُجَالِدٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ
أَبِي حَازِمٍ، عَنْ المُسْتَوْرِدِ بْنِ شَدَّادٍ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ الرَّكْبِ
الَّذِينَ وَقَفُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
السَّخْلَةِ المَيِّتَةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: «أَتَرَوْنَ هَذِهِ هَانَتْ عَلَى أَهْلِهَا حِينَ أَلْقَوْهَا» ،
قَالُوا: مِنْ هَوَانِهَا أَلْقَوْهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «فَالدُّنْيَا
أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ عَلَى أَهْلِهَا» وَفِي البَاب عَنْ جَابِرٍ،
وَابْنِ عُمَرَ: «حَدِيثُ المُسْتَوْرِدِ حَدِيثٌ حَسَنٌ»
__________
[حكم
الألباني] : صحيح.
0 komentar:
Posting Komentar