SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2015/07/16

Angkat Gunung





Cerita ini diangkat dari Firman Allah, “Dan ketika Kami (nataq) mengangkat gunung di atas mereka. (Kaannahuu zhullah) Sungguh dia mirip naungan. Mereka yakin gunung akan menimpa mereka. Kami berfirman ‘ambil yang telah Kami berikan pada kalian, dengan kuat! Ingatlah yang di dalamnya! Agar kalian bertaqwa’.” [Qs Surat Al-A’raf 171.

Abu Ubaidah berkata:

Asli arti ‘nataq’ mencabut dan melemparkan sesuatu dari tempatnya. ‘Nataqa’ yang di dalam jirab (wadah). (Artinya) ‘dia melemparkan dan menuangkan (yang di dalamnya)’. 
Wanita natiq dan mintaq, yaitu apabila anak dia  banyak. Karena dia melahirkan anak-anaknya dengan nyata. Berarti arti ‘(نَتَقْنَا الْجَبَلَ) nataqlnaa al-jabala’  Kami mencabut (gunung) dari asalnya, kami jadikan di atas mereka.


FirmanNya, “Kaannahuu zhullah (Sungguh gunung mirip seperti naungan).” Arti, menurut Ibnu Abbas RA:

‘Sungguh seperti atap’. Zhullah ialah semua yang menaungi kau, berupa atap rumah, mendung, atau atap dinding. Bentuk jamaknya ‘zhulal’ atau ‘zhilal’.
Kisah (Pengangkatan Gunung) ini dijelaskan di dalam Surat Al-Baqarah.”

“(وَظَنُّوا أَنَّهُ واقِعٌ بِهِمْ / Wazhonnuu annahuu waaqi’un bihim) - Dan mereka menyangka sungguh (gunung) akan jatuh menimpa mereka.”
Para ahli Tafsir menjelaskan ‘(maksudnya) mereka tahu dan yakin (bahwa gunung benar-benar akan (jatuh) menimpa mereka).
Para ahli Ma’ani (Arti) berkata, “(Keyakinan) bahwa gunung benar-benar akan jatuh menimpa, bila mereka menyelisihi (Allah).” Pengertian ini yang paling banyak disampaikan di dalam mengartikan ‘zhonnuu’. Penjelasan arti ini telah dibahas, di dalam Tafsir FirmanNya (الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُوا رَبِّهِمْ [الْبَقَرَةِ: 46]).

Diriwayatkan:

Sungguh (kaum Yahudi) telah menolak hukum-hukum Taurat, karena berat dan rumit. Maka Allah mengangkat gunung yang menaungi barisan laskar mereka, yang panjangnya satu farsakh (tiga mil), lebarnya juga satu farsakh (tiga mil).
Mereka diancam, “Kalau kalian menerima Taurat dan hukum yang di dalamnya, ya sudah. Namun jika tidak mau menerima, maka gunung ini, benar-benar akan jatuh menimpa kalian!.”

Begitu melihat gunung di atas mereka, semuanya bersujud dengan kening kiri. Mata kanan mereka melirik, karena takut tergilas gunung jatuh.
Oleh karena itu, kau tak melihat kaum Yahudi bersujud, kecuali pasti dengan kening kiri. Mata kanannya untuk melihat. Mereka berkata, “Ini model sujud yang kaum kami zaman dulu, dibebaskan dari Siksaaan (Hempasan Gunung).” [1]


Semoga Cerita berikutnya lebih bermanfaat. Alloohumma aamiiiin.


Ponpes Mulya Abadi Mulungan

[1] تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير (15/ 397)
وَإِذْ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّوا أَنَّهُ واقِعٌ بِهِمْ خُذُوا مَا آتَيْناكُمْ بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُوا مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (171)
قَالَ أَبُو عُبَيْدَةَ: أَصْلُ النَّتْقِ قَلْعُ الشَّيْءِ مِنْ مَوْضِعِهِ، وَالرَّمْيُ بِهِ. يُقَالُ: نَتَقَ مَا فِي الْجِرَابِ إِذَا رَمَى بِهِ وَصَبَّهُ وَامْرَأَةٌ نَاتِقٌ وَمِنْتَاقٌ إِذَا كَثُرَ وَلَدُهَا لِأَنَّهَا تَرْمِي بِأَوْلَادِهَا رَمْيًا فَمَعْنَى نَتَقْنَا الْجَبَلَ أَيْ قَلَعْنَاهُ مِنْ أَصْلِهِ وَجَعَلْنَاهُ فَوْقَهُمْ وَقَوْلُهُ: كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: كَأَنَّهُ سَقِيفَةٌ وَالظُّلَّةُ كُلُّ مَا أَظَلَّكَ مِنْ سَقْفِ بَيْتٍ أَوْ سَحَابَةٍ أَوْ جَنَاحِ حَائِطٍ، وَالْجَمْعُ ظُلَلٌ وَظِلَالٌ، وَهَذِهِ الْقِصَّةُ مَذْكُورَةٌ فِي سُورَةِ الْبَقَرَةِ وَظَنُّوا أَنَّهُ واقِعٌ بِهِمْ قَالَ الْمُفَسِّرُونَ: عَلِمُوا وَأَيْقَنُوا. وَقَالَ أَهْلُ الْمَعَانِي: قَوِيَ فِي نُفُوسِهِمْ أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ إِنْ خَالَفُوهُ، وَهَذَا هُوَ الْأَظْهَرُ فِي مَعْنَى الظَّنِّ، وَمَضَى الْكَلَامُ فِيهِ عِنْدَ قَوْلِهِ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُوا رَبِّهِمْ [الْبَقَرَةِ: 46] رُوِيَ أَنَّهُمْ أَبَوْا أَنْ يَقْبَلُوا أَحْكَامَ التَّوْرَاةِ لِغِلَظِهَا وَثِقَلِهَا، فَرَفَعَ اللَّه الطُّورَ على رؤوسهم مِقْدَارَ عَسْكَرِهِمْ، وَكَانَ فَرْسَخًا فِي فَرْسَخٍ، وَقِيلَ لَهُمْ: إِنْ قَبِلْتُمُوهَا بِمَا فِيهَا وَإِلَّا لَيَقَعَنَّ عَلَيْكُمْ، فَلَمَّا نَظَرُوا إِلَى الْجَبَلِ خَرَّ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ سَاجِدًا عَلَى حَاجِبِهِ الْأَيْسَرِ، وَهُوَ يَنْظُرُ بِعَيْنِهِ الْيُمْنَى خَوْفًا مِنْ سُقُوطِهِ، فَلِذَلِكَ لَا تَرَى يَهُودِيًّا يَسْجُدُ إِلَّا عَلَى حَاجِبِهِ الْأَيْسَرِ وَهُوَ يَنْظُرُ بِعَيْنِهِ الْيُمْنَى، وَيَقُولُونَ هِيَ السَّجْدَةُ الَّتِي رُفِعَتْ عَنَّا بِهَا الْعُقُوبَةُ.

Related Posts:

  • Terjemah Al-Imam Al-Bukhari RA Terjemah Al-Imam Al-Bukhari RA Ketahuilah bahwa sungguh Bukhari dilahirkan di Bukhara, pada hari Jumah atau Malam Jumah, tanggal 13 … Read More
  • Rekayasa Rekayasa بَابٌ فِي الهِبَةِ وَالشُّفْعَةِ Bab Hibah dan Syufah Pernyataan seorang tabik Imam mazhab, yakni Imam Hanafi, … Read More
  • Perbedaan Syarah dan Tafsir Perbedaan Syarah dan Tafsir Al-Ustadz bertanya, “Syarah dengan tafsir, apa bedanya pak yai ? Saya baca kok, ada kalimat ‘syara… Read More
  • Bukhari Ajarkan Fiqih Bukhari Ajarkan Fiqih Bab Nabi SAW “Melarang (Umatnya) Mengharamkan” Kecuali yang telah diketahui hukum Mubah (Boleh)nya (aga… Read More
  • BI 11: Bedah Ibnu Katsir BI 11: Bedah Ibnu Katsir يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ا… Read More

0 komentar:

Posting Komentar