SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2013/11/27

Semua Telah Diqodar



Allah berfirman, “Sungguh pada segala sesuatu, Kami telah menciptakan dengan qadar." [1] Rasulullah SAW bersabda, "Allah telah menentukan qadar-qadar, limapuluh ribu tahun, sebelum mencipta beberapa langit dan bumi’.” [2]
Karena segala sesuatu sampai hari Kiamat nanti telah diqadar, maka nabi SAW bisa menjelaskan yang akan terjadi. Karena mendapat Wahyu atau Bisikan dari Allah. Bagaimana keadaan dunia setelah NabiIsa AS nanti turun? Nabi SAW bisa menjelaskan:

Di saat mereka dalam keadaan seperti itu; tiba-tiba Allah mengutus Al-Masih bin Maryam AS. Dia akan turun di sisi menara Baidha, timur Damaskus. Berbusana dua Mahrudah (seperti kain ihram disomba dengan parfum). Dua telapak tangannya diletakkan di atas sayap dua malaikat. Ketika menunduk, rambutnya menetes. Ketika menengadah, titik-titik air bagai mutiara, berhamburan dari rambutnya.
Orang kafir yang tersentuh nafasnya, tidak dihalalkan kecuali untuk mati. Hembusan nafasnya mencapai jarak matanya memandang.
Dia akan mencari terus hingga berhasil menangkap Dajjal, di pintu gerbang Ludd, untuk dibunuh. [3]


[1] Rujukan: {إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ } [القمر: 49].
[2] Rujukan: سنن الترمذي  (4/ 458)
2156 - حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ المُنْذِرِ البَاهِلِيُّ الصَّنْعَانِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ المُقْرِئُ قَالَ: حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ قَالَ: حَدَّثَنِي أَبُو هَانِئٍ الخَوْلَانِيُّ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الحُبُلِيَّ يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «قَدَّرَ اللَّهُ المَقَادِيرَ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ» : هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
__________

[حكم الألباني] : صحيح.


[3] Rujukan: صحيح مسلم (4/ 2253)
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ، فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ، بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ، وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ، وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ، فَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ، وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ، فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ، فَيَقْتُلُهُ.   




Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

0 komentar:

Posting Komentar