Dalam kitabnya, Al-Qurthubi menulis: تفسير
القرطبي (11/ 196)
وَرُوِيَ أَنَّهُمْ حِينَ الْتَقَطُوا
التَّابُوتَ عَالَجُوا فَتْحَهُ فَلَمْ يَقْدِرُوا عَلَيْهِ، وَعَالَجُوا كَسْرَهُ
فَأَعْيَاهُمْ، فَدَنَتْ آسِيَةُ فَرَأَتْ فِي جَوْفِ التَّابُوتِ نُورًا
فَعَالَجَتْهُ فَفَتَحَتْهُ، فَإِذَا صَبِيٌّ نُورُهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَهُوَ
يَمُصُّ إِبْهَامَهُ لَبَنًا فَأَحَبُّوهُ. وَكَانَتْ لِفِرْعَوْنَ بِنْتٌ
بَرْصَاءُ، وَقَالَ لَهُ الْأَطِبَّاءُ: لَا تَبْرَأُ إِلَّا مِنْ قِبَلِ
الْبَحْرِ يُوجَدُ فِيهِ شَبَهُ إِنْسَانٍ دَوَاؤُهَا رِيقُهُ، فَلَطَّخَتِ
الْبَرْصَاءُ بَرَصَهَا بِرِيقِهِ فَبَرِئَتْ. وَقِيلَ: لَمَّا نَظَرَتْ إِلَى
وَجْهِهِ بَرِئَتْ. وَاللَّهُ أَعْلَمُ. وَقِيلَ: وَجَدَتْهُ جَوَارٍ لِامْرَأَةِ
فِرْعَوْنَ، فَلَمَّا نَظَرَ إِلَيْهِ فِرْعَوْنُ فَرَأَى صَبِيًّا من أصبح الناس
وجها، فأحبه فرعون. فذلك قوله تعالى: (وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي).
Artinya:
Telah diriwayatkan, “Sungguh ketika peti ditemukan, mereka
berupaya membuka, namun tidak mampu. Mereka berusaha membelah peti, namun
kesulitan. Asiyah mendekat dan melihat sinar di dalam peti tersebut. Dia
berupaya membuka peti, dan berhasil. Ternyata di dalamnya, bayi yang di
antara dua matanya, ada sinar. Dari ibujarinya, bayi menghisap susu.
Mereka cinta bayi (lucu tersebut).
Fir’aun memiliki putri bekulit belang. Para tabib menjelaskan
pada Fir’aun ‘penyakit kulit ini takkan sembuh, kecuali jika diobati dengan
obat dari laut. Obatnya berasal dari makhluq mirip manusia; maksud mereka
‘ludahnya’.
Belang sang putri yang oleh para tabib, diolesi ludah bayi Musa,
tiba-tiba sembuh.”
Ada yang menjelaskan, “Ketika mengamati wajah bayi Musa, belang yang
menyerang kulit sang putri, sembuh.” Allah yang lebih tahu.
Ada yang menjelaskan, “Yang menemukan peti, dayang-dayang putri
Fir’an. Ketika menyaksikan bayi; Fir’aun langsung mencintai. Karena itulah,
Allah berfirman ‘وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي’ yang artinya; Dari
Aku, Aku telah meletakkan rasa cinta untuk kau.”
Ponpes Mulya Abadi
0 komentar:
Posting Komentar