(Bagian ke-69 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Abu Ubaidah mendekati para tawanan perang yang sama menangis. Mereka diikat, dan menangis karena keluarga mereka sama terbunuh, harta kekayaan mereka dirampas, dan kampung mereka dirusak.
Abu Ubaidah perintah pada penerjemah, “Katakan pada mereka ‘kenapa kalian menangis dan tidak segera masuk Islam untuk mendapatkan keamanan dan jaminan selamat. Dengan itulah kalian dan harta kalian aman’.”
Setelah penerjemah menjelaskan maksud Abu Ubaidah, mereka berkata dengan bahasa Roma, “Wahai pimpinan! Tempat kami jauh dari kalian. Kami telah mendengar khabar tentang kalian, namun kami tak yakin bahwa kalian akan sampai ke tempat kami. Tahu-tahu pasukan tuan telah memasuki kota untuk memerangi dan merampas harta kami. Menangkap anak-anak kami, dan mengumpulkan kami di gunung, hingga akhirnya dibawa kemari.”
Kaum tawanan berjumlah 400 orang itu terkesima menyaksikan dan mendengarkan tutur kata panglima perang Muslimiin. Walau mereka tak paham dengan bahasanya, namun ada penerjemah yang menjelaskan maksudnya pada mereka. Penerjemah mengatakan, “Maksud beliau ‘kalau mereka membebaskan kalian dan mengembalikan keluarga dan harta kekayaan kalian. Apakah kalian sanggup melaksanakan perintahnya? Membayar pajak dan menyerahkan hasil bumi?’.”
Kini mereka ricuh karena saling bertanya sebaiknya ditanggapi bagaimana. Beberapa orang berkata, “Lepaslah kami! Kami akan melaksanakan semua permintaan kalian.”
Abu Ubidah berkata di pertengahan pasukan Muslimiin, “Saya berpandangan sebaiknya mereka dibebaskan dan harta kekayaan mereka dikembalikan agar mereka menjadi bawahan kita yang bertugas mengurusi sawah ladang dan pekarangan, dan memberi kita hasil bumi dan pajak. Menurut kalian bagaimana? Terus terang saya tidak akan memutuskan rencana ini sebelum kalian semua setuju.”
Pasukan Muslimiin menjawab, “Itu akan lebih baik jika tujuannya untuk kemashlahatan kaum Muslimiin! Yang mulia.”
Abu Ubaidah mewajibkan tiap tawanan agar membayar 4 dinar. Setelah mereka sanggup, nama mereka dicatat, dilepas. Dan harta mereka dikembalikan.
Para tawanan pulang dengan bergembira. Setelah sampai rumah, mereka memberi tahu pada orang-orang yang dijumpai bahwa ‘ternyata orang-orang Arab sopan-sopan, dan memperlakukan tawanan dengan baik’. Mereka berkata, “Tadinya kami menyangka bahwa kami akan dibunuh dan anak kami akan diperbudak. Kami diperbolehkan pulang kerumah dengan syarat membayar pajak dan menyetorkan hasil bumi.”
Beberapa saat setelah itu kaum Romawi berdatangan banyak sekali untuk menememui Abu Ubaidah. Tujuan mereka mengajukan permohonan damai dengan imbalan sanggup membayar pajak dan menyerahkan sebagian hasil bumi.
0 komentar:
Posting Komentar