SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/05/10

KW 49: Mimpi yang Membuat Saya Susah

(Bagian ke-49 dari seri tulisan Khalid bin Walid) 

Kota besar yang tadinya sangat ramai itu kini sepi karena ditinggalkan oleh penduduk. Yunus Ad-Dimaski berkata pada Khalid: “Wahai pimpinan, saya telah bertekat mencari dua tokoh yang menjadi mata-mata, yaitu Tuma dan Harbis. Saya ingin menyita barang yang dibawa oleh istri saya.”
Khalid menjawab, “Ya, silahkan.”
Dia bertanya, “Apa yang membuat kau tenang-tenang tidak segera mengejar mereka?.”
Khalid menjawab, “Jarak antara kita dan mereka adalah perjalanan empat hari empat malam. Mereka berjalan dengan cepat karena ketakutan. Kita tidak mungkin bisa mengejar mereka.”
Dia berkata, “Kalau kau tidak mengejar mereka hanya karena jarak mereka sudah terlalu jauh. Saya tahu keadaan kota-kota di sini. Saya sanggup mengantar kau menyusul mereka in syaa Allah Ta’ala, tetapi sebaiknya kau dan semua rombongan mengenakan busana kaum Lakhm dan Judzam.[1] Yaitu kaum Arab yang beragama Nashrani. Siapkanlah berbekalan dan ayo kita berangkat.” 
Khalid mengumpulkan 4.000 pasukan berkuda untuk diajak mencari rombongan Tuma dan Harbis. Rombongan telah diperintah oleh Khalid agar membawa perbekalan sedikit saja. Penunjuk jalan mereka adalah Yunus.
Arak-arakan berjalan terus menyusuri jalan panjang mencari di mana Tuma dan rombongannya singgah. Abu Ubaidah menuruti pesan Khalid, agar tinggal di kota Damaskus bersama Muslimiin yang lain. Barang bawaan rombongan Tuma yang tertinggal di jalan menjadi jarahan mereka. Penduduk Syam yang dilewati tidak curiga karena menyangka rombongan Khalid sebagai orang-orang Nashrani Lakhm dan Judzam.
Mereka telah sampai pada pantai. Mereka terkejut oleh sekelompok orang yang datang dari arah Anthokiyah. Kaum itu memberi tahu bahwa tidak boleh masuk kota Anthokiyah karena dilarang keras oleh raja. Yunus bingung karena rombongannya tidak boleh masuk Anthokiyah. Yunus mengajak rombongan memasuki perkampungan untuk mencari berita. Dengan sedih, orang-orang kampung memberitakan tentang Tuma dan Harbis telah menyerahkan negri Damaskus yang agung pada orang-orang Arab. Mereka juga menjelaskan bahwa berita menyedihkan ini telah dilaporkan pada Raja Hiraqla.
Hiraqla murka sehingga Tuma dan Harbis tidak boleh menghadap. Hiraqla telah mempersiapkan pasukan berjumlah banyak sekali ke kota Yarmuk. Dia khawatir jika pasukannya yang telah dipersiapkan tahu tentang keberanian dan kehebatan kaum Arab di dalam berperang. Oleh karena itu dia perintah agar rombongan Tuma segera pergi ke Konstantinopel (Qusthonthiniyyah/ القسطنطينية).
Yunus kesal karena gagal menemukan rombongan Tuma yang telah pergi jauh ke arah Konstantinopel. Dan perjalanan kaum yang ketakutan itu tentu sangat cepat sekali. Yunus pergi sebentar; Khalid mengimami sholat pada kaum Muslimiin.
Tiba-tiba Yunus muncul untuk menyampaikan laporan pada Khalid: “Sungguh saya telah gagal menunjukkan kalian. Saya telah berusaha sekuat tenaga.”
Khalid menjawab, “Lalu sebaiknya bagaimana?.”
Dia menjawab, “Wahai pimpinan, sebetulnya di sekitar inilah saya berharap bisa mengejar mereka. Tetapi raja menyuruh mereka pergi ke Konstantinopel, agar tidak membocorkan berita yang bisa membuat pasukan yang telah dipersiapkan ketakutan menghadapi pasukan kita. Kita dan mereka terhalang oleh gunung Hiraqla yang sangat besar dan tinggi ini. Raja sekarang sedang menggalang pasukan untuk menyerang kita. Saya khawatir jika kita mengejar rombongan Tuma, justru diserang dari belakang hingga kita keropotan menghadapi. Yang pasti kebijakan selanjutnya saya serahkan kau. Apapun yang kau perintah akan saya laksanakan.”
Wajah Khalid menjadi merah, mungkin karena marah dan kecewa. Dhirar berkata pada Khalid, “Wahai pimpinan, kenapa kau kelihatan muram?.”
Khalid menjawab, “Ya Dhirar, demi Allah saya bukannya takut mati terbunuh. Saya mengkhawatirkan pasukan yang kita tinggal di Damaskus, selain itu terus terang, sebelum Damaskus kita rebut saya telah bermimpi yang membuat saya susah.”  


[1] Lakhm dan Judzam nama dua suku atau kabilah.

0 komentar:

Posting Komentar