SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2015/02/24

PS 76: Pembebasan Syam





Pada Khalid yang dihormat, Abu Ubaidah berkata, “Hai ayah Sulaiman! Bantulah saudara-saudaramu! Semoga Allah memberi kau rahmat.”

Khalid bergerak cepat menakutkan, bagai singa jantan yang marah. Baju perang bekas milik Musailamah Al-Kadzdzab (مُسَيْلِمَةُ الْكَذَّابُ) penguasa Yamamah, dan helm perang, telah dikenakan. Tak ketinggalan chusam-nya digenggam dengan tangannya. [1] Dia telah duduk tegak di atas kuda, beralas pelana.
Pada pasukan andalan (Jaisyuz-Zahf/جيش الزحف), dia menyeru, “Ayo menyerang pasukan berpedang itu!.”
Sontak pasukan  berdatangan mendekat cepat, bagai kawanan burung garuda. Semua membawa senjata, mendatangi Panggilan Tuhan.
Khalid mengibarkan panji di udara.
Mereka berlarian mengelilingi dari segala penjuru.
Ada pesan yang disampaikan, sebelum berangkat.

Arak-arakan pasukan berkuda berangkat, dengan penunjuk jalan, Abdullah bin Unais. Tokoh penting bernama Rafi’ bin Umairoh, ikut dalam rombongan.
Mereka berlari cepat dengan kuda. Allah mempercepat lari mereka.
Derap kaki arak-arakan mengusir sepi; debu-debu beterbangan.
Matahari tenggelam; mereka sampai tujuan.

Pasukan Romawi bagai kawanan semut, banyak sekali.
Abdullah dan pasukan berjumlah 5.00 tidak tampak, karena di pertengahan kepungan lautan lawan.
Dengan terengah-engah, Khalid bertanya, “Hai putra Unais! Di mana saya harus mencari ‘putra paman Rasulillah?’.”
Abdullah bin Unais menjawab, “Kata dia ‘tempat kumpul mereka’ di bawah rumah kediaman rahib, atau di surga.”
Setelah mengamati dengan teliti, Khalid melihat ‘panji Islam’ berkibar, di sudut jauh.
Abdullah dan pasukannya sangat lelah. Harapan hidup mereka telah menipis. Telah yakin bahwa hidup akan segera berakhir. Ketika luka makin banyak, mereka yakin sepenuhnya bahwa ‘akan segera tewas’, menuju alam baka.

Abdullah perintah, “Lawan dan bertahan! Ketahuilah bahwa ‘Allah telah melihat kita’!” Lalu membaca, “Kam min fiatin qaliilatin ghalabat fiatan katsiiratan bi Idznillaaahi wa Allahu ma’asshaabiriin.
Artinya: Banyak golongan sangat sedikit, telah mengalahkan golongan sangat banyak, karena Idzin Allah. Allah menyertai kaum sabar.
Mereka bergetar saat mendengar Ayat Allah dibaca dengan suara merdu. Khalid dan pasukannya bergerak cepat menyeberangi lautan lawan, mengikuti Abdullah bin Unais dan kawan-kawannya. Dan terkejut, saat melihat Abdullah bin Unais dan kawan-kawannya berdarah, luka parah, oleh goresan senjata tajam. Lalu perintah, “Tumpahkanlah darah kaum jahat ini! Untuk mencoba pedang kalian! Berbahagialah hai kaum yang rajin mendatangi panggilan sholat!.” [2]

Di saat Abdullah bin Ja’far dan teman-temannya telah lemas dan putus harapan, Khalid dan pasukan berkudanya telah semakin dekat. Derap kaki kuda dan hiruk-pikuk mereka menyeruak. 
Awalnya, Abdullah dan kawan-kawan justru menyangka ‘yang datang mendekat’ bala-bantun lawan. Sehingga mata mereka terbelalak dan tubuh mereka lunglai, karena yakin ‘pasti akan segera tewas’.
Pasukan musyrik telah mengepung rapat sekali, pada Abdullah dan kawan-kawannya. Dan serangan mereka justru makin ganas.

Ada suara keras mengejutkan, “Hai ahli Al-Qur’an! Pertolongan dari Rohman telah datang!.”
Ada orang menakutkan, datang cepat sekali, dengan kuda. Tangannya bersinar bagaikan bulan, mulutnya meneriakkan, “Berbahagialah hai ahli Al-Qur’an! Kalain mendapat pertolongan! Sayalah Khalid!.”
Abdullah dan kawan-kawannya meledakkan tahlil dan takbir keras sekali, karena bahagia. Ribuan pasukan Romawi terkejut. Khalid dan pasukan berkudanya melancarkan serangan menggila bertubi-tubi. Pasukan Romawi berguguran banyak sekali. Yang masih hidup lari terbirit-birit ke segala arah. Yang merasa kuat dan pemberani yang masih bertahan melawan.
Khalid telah berdekatan dengan Abdullah yang berlumuran darah karena luka parah.  






Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi Mulungan Sleman Jogjakarta Indonesia



[1] Chusam adalah ‘pedang pilihan’ sangat tajam.
[2] فتوح الشام (1/ 95)
فنظر خالد نحو الدير فشاهد الراية الإسلامية وهي بن عبد الله بن جعفر وما من المسلمين إلا من اصيب بجرح وقد ايسو من الحياة الفانية وطعموا في الحياة السرمدية والروم تناوشهم بالحرب وتكثر الطعن الضرب وعبد الله بن جعفر يقول لأصحابه: دونكم والمشركين واصبروا لقتال المارقين واعلموا إنه قد تجلى عليكم ارحم الراحمين ثم قرأ الاية قوله تعالى: {كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ} [البقرة: 249] فلما نظر خالد رضي الله عنه إلى صبرهم وتجلدهم على القتال اعدائهم لم يطق الصبر دون أن حمل عليهم وهز رايته وقال لأصحابه: دونكم القوم القباح فأرووا من دمائهم السلاح وابشروا بالنجاح يا أهل حي على الفلاح.

0 komentar:

Posting Komentar