SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/09/11

KW 127: Perang Yarmuk (اليرموك)



 (Bagian ke-127 dari seri tulisan Khalid bin Walid)[1]
Bidadari membawa teko (abariq/أباريق)

Pasukan Muslimiin terperangah saat menyaksikan para Muslimaat mengamuk mati-matian dengan senjata atas musuh. Seorang Muslim berkata pada kawannya, “Kita lah yang lebih berkewajiban memerangi lawan.”
Khaulah bintil Azwar melawan lelaki yang menyerang seorang Muslim. Kepala Khaulah ditebas dengan pedang, namun hanya sanggulnya yang putus dan kepalanya tergores karena menghindar. Hingga darahnya bercucuran.
Khaulah sempoyongan dan rebah ke tanah; Afirah binti Affan menebaskan pedangnya pada lelaki yang melukai Khaulah, dan berteriak, “Demi Allah lelaki ini telah membuat marah Dhirar karena melukai saudara perempuannya.” Lelaki itu roboh dan tewas bersimbah darah.
Afirah membantali kepala Khaulah yang berdarah dengan pahanya, dan bertanya, “Bagaimana kau?.”
Khaulah menjawab, “In syaa Allah nggak apa-apa. Hanya karena lukanya berat, tolong panggilkan Dhirar.”
Afirah menjawab, “Saya tidak tahu orangnya di mana.”
Saat itu perang sedang berkobar-kobar menggila. Khaulah berdoa, “Ya Allah, jadikanlah saya sebagai pengganti saudara lelaki saya. Jangan Kau matikan dia agar Islam tidak kehilangan dia.” Lalu dia berusaha berdiri namun tidak mampu karena lukanya parah. Beberapa wanita menggendong dia menuju tempat yang aman.

Ketika malam tiba, Khaulah telah lincah lagi, bahkan bisa mengeluarkan minuman untuk sejumlah Muslimiin. Saudara laki-laki Khaulah bernama Dhirar memandangi kepalanya yang telah membaik dengan takjub. “Kepalamu terkena apa?,” tanya Dhirar.
Khaulah menjawab, “Dipedang oleh orang, tapi dia telah dibunuh oleh Afirah.”
Dhirar menghibur, “Saudariku, berbahagialah dengan surga. Lukamu telah kubalaskan berkali-kali. Banyak sekali musuh yang telah saya bunuh.”

Perang yang berkecamuk sejak pagi itu makin lama makin berat karena musuh melaut dan ganas sekali. Semua pasukan Muslimiin sibuk sekali melawan serangan lawan. Bahkan Abu Ubaidah dan para pimpinan lainnya sama sibuk berperang dengan garang hingga petang. Perang dihentikan setelah pasukan Romawi yang tewas berserakan berjumlah 40.000 lebih.
Karena pedang pasukan Romawi banyak yang kuat, 9 pedang Khalid patah ketika berbenturan keras sekali berkali-kali. Khalid memilih 100 lelaki pemberani dari Jaisuz-Zachf (pasukan pengobrak-abrik) untuk mendampingi menyerang.
Pasukan Romawi yang berada di bagian tengah berbusana jenis sutra Dibaj dan Charir, berkuda putih dan kelabu. Ditengah mereka ada Salib dari jauhari gemerlapan, yang dibawa lari cepat untuk menyerang, hingga pasukan Muslimiin mundur ke belakang.
Pasukan sayap kanan Romawi menyerang hingga pasukan sayap kiri Muslimiin juga mundur.
Pasukan sayap kiri Romawi menyerang hingga pasukan sayap kanan Muslimiin mundur terdesak. Para wanita Muslimaat menampar pipi dan berteriak, “Takutlah Allah!. Jangan mundur! Takutlah Tuhan kalian!.”
Yang menghibur sekaligus memberi semangat pasukan Muslimiin adalah Najmu bin Mufrich (نجم بن مفرح). Dia pandai menyusun kata-kata indah dan sangat pemberani. Di tengah peperangan itu dia melantunkan syair dengan nada tinggi:
Hai semuanya
Ini hari kemenangan yang tak ada bandingan setelahnya
Kalian telah makin mendekatinya
Surga takkan teraih kecuali dengan
Ketabahan dan perjuangan yang memberatkan
Demi Allah surga takkan diraih oleh orang yang benci perjuangan
Ada surga di atas beberapa langit
Yang tak mungkin dimiliki oleh yang berjuangnya pelit
Di atasnya surga-surga tempat para syuhada
Oleh itu buatlah ridha
Yang Maha Tahu barang ghoib dan shahada
Kini jihad telah berkobar
Kemunafikan akan segera bubar
Kita pengikut nabi akhir zaman
Jangan menjauhi pertolongan
Gembirakanlah ruh Al-Mushthafa
Dengan cara tabah di medan laga
Kokohkan tekat
Sucikanlah niat
Jangan lari ke belakang
Karena berakibat masuk neraka yang garang
Dan dimurkai yang Maha Menang
Demi yang telah menulis segala qadar
Dan membuat falak berputar
Segala sesuatu di SisiNya telah ditentukan
Para bidadari bermata indah telah besolek untuk menyambut kalian
Membawa teko dan gelas diisi air
Dari mata air
Yang serius mencari perumahan abadi
Takkan peduli pada yang terjadi
Serbulah mereka dengan sungguhan
Agar berhasil menggapai harapan
Tusuklah dada agar
Diganjar bidadari yang bergebyar
Tusukkanlah senjata
Sebagai syarat masuk surga
Berbusanalah kesabaran
Agar mendapat ganjaran
Beramallah untuk menggembirakan kaum iman
Jangan justru tersesat
Agar tak masuk Jahannam yang dahsyat
Bersama kaum kafir yang bejat
Selisihilah keyakina mereka, ikutilah orang-orang yang telah lewat
Dan dengarkanlah ayat yang hebat
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Ayo menyerbu jangan ragu
Berjihadlah agar beruntung seperti para mujahidiin
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Berkat syair Najmu, pasukan Muslimiin maju ke depan untuk menyerang dengan garang.


[1] Bulan Rajab tahun 15 Hijriyyah

0 komentar:

Posting Komentar