SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

2013/01/29

Iblis Didupak


Subulul-Huda wa Arrasyaad’ adalah kitab yang memberitakan bermacam-macam persoalan. Dalam kitab yang nama lengkapnya (سبل الهدى والرشاد في سيرة خير العباد) tersebut, ditulis:
نقل السهيلي وأبو الربيع وغيرهما عن تفسير الحافظ بقي بن مخلد رحمه الله تعالى أن إبليس رنّ أربع رنّات: رنة حين لعن، ورنة حين أهبط، ورنة حين ولد النبي صلى الله عليه وسلم، ورنة حين أنزلت فاتحة الكتاب.
رنّ: صوت بحزن وكآبة.
وروى ابن أبي حاتم عن عكرمة رحمه الله تعالى قال: قال إبليس لما ولد رسول الله صلى الله عليه وسلم: لقد ولد الليلة ولد يفسد علينا أمرنا فقال له جنوده: لو ذهبت إليه فخبلته.
فلما دنا من رسول الله صلى الله عليه وسلم بعث الله جبريل فركضه برجله ركضة فوقع بعدن.


Artinya:
Assuhaili, Aburrabik, dan lainnya, memanqulkan dari tafsir Al-Chafidz Baqi bin Makhlad ‘semoga dia disayang oleh Allah’. “Sesungguhnya Iblis telah mengaduh empat kali:
4.     Ketika Al-Fatichah diturunkan.” [2]

Ranna (رنّ) adalah ‘menyatakan susah dan terjerumus’.
Ibnu Abi Chatim meriwayatkan dari Ikrimah ‘semoga Allah Taala menyayang dia’: “Ketika Rasulullah SAW dilahiran, Iblis berkata ‘di malam ini dilahirkan seorang bayi’, yang akan merusak perkara kita.”
Pasukan dia berkata, ”Hendaklah Tuan merusak dia!.”

Ketika Iblis telah mendekati Rasulallah SAW; Allah mengutus Jibril AS agar mendupak dia satu kali, dengan kakinya. Sontak dia terpental ke kota Adan.  


[1] Nomer satu hingga tiga, menunjukkan ‘betapa saat itu Iblis sangat sedih’.
[2] Nomer empat menunjukkan bahwa ‘Al-Fatichah bacaan luar biasa’. Bukhari meriwayatkan: صحيح البخاري (6 / 17):
4474 - حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ المُعَلَّى، قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فِي المَسْجِدِ، فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ أُجِبْهُ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي كُنْتُ أُصَلِّي، فَقَالَ: " أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ: {اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24] . ثُمَّ قَالَ لِي: «لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ السُّوَرِ فِي القُرْآنِ، قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ المَسْجِدِ» . ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ، قُلْتُ لَهُ: «أَلَمْ تَقُلْ لَأُعَلِّمَنَّكَ سُورَةً هِيَ أَعْظَمُ سُورَةٍ فِي القُرْآنِ» ، قَالَ: {الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ} [الفاتحة: 2] «هِيَ السَّبْعُ المَثَانِي، وَالقُرْآنُ العَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ».

Arti (selain isnad)nya:
Abi Said bin Al-Mualla berkata, “Saya pernah shalat di dalam Masjid. Tiba-tiba Rasulullah SAW memanggil saya; namun saya tidak menjawab padanya.
Nabi bersabda ‘bukankah Allah telah berfirman {اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الأنفال: 24]?’ Lalu bersabda padaku ‘niscaya sungguh saya akan mengajarkan lebih agungnya Surat di dalam Al-Qur’an’ padamu, sebelum kau keluar dari Masjid. Lalu beliau memegang tangan saya.”
Ketika beliau akan keluar; saya berkata padanya, “Bukankah baginda telah bersabda ‘niscaya sungguh saya akan mengajarkan lebih agungnya Surat di dalam Al-Qur’an’ padamu?.”
Nabi bersabda, “{الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ} [الفاتحة: 2], tujuh Ayat yang diulang-ulang, dan bacaan sangat agung, yang telah diberikan padaku.”   


Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

Bayi-Bayi Berbicara


Bayi-Bayi Berbicara


Al-Jalal Assayuthi (الجلال السيوطي) menguntai syair tentang, sebelas bayi yang ‘bisa berbicara’. Tulisan ini nukilan dari tafsir (روح المعاني), tulisan Al-Alusi (الألوسي), juz 6 halaman 411:
تَكَلَّمَ فِي الْمَهْدِ النَّبِيُّ مُحَمدٌ ... وَيَحْيَى وَعِيْسَى وَالْخَلِيْلُ وَمَرْيَمُ
وَمُبْرِيُّ جُرَيْجٍ ثُمَّ شاَهِدُ يُوْسُفَ ... وَطِفْلٌ لِذِي الْأُخْدُوْدِ يَرْوِيْهِ مُسْلِمُ
وَطِفْلٌ عَلَيْهِ مُرَّ بِالْأَمَةِ الَّتِيْ ... يُقاَلُ لَهاَ تَزْنِيْ وَلاَ تَتَكَلَّمُ
وَماَشِطَةُ فِيْ عَهْدِ فِرْعَوْنَ طِفْلُهاَ ... وَفِيْ زَمَنِ الْهاَدِي الْمُباَرَكِ يُخْتَمُ.

Artinya:
Bayi yang berbicara di buaian; Nabi MuhammadYahya
Pembebas Juraij dari tuduhan zina
Yang bersaksi untuk Yusufa
Diriwayatkan oleh Muslimu 
Yang bertemu amah tiduduh zina namun membisu
Masyithoh Fir’aun; yakni bayinya
Yang di zaman Al-Hadil-Mubarak SAW; akhir mereka.

Maksud Al-Jalal, bayi-bayi yang bisa berbicara:
1.       Nabi Muhammad SAW.
2.       Nabi Yahya AS.
3.       Nabi Isa AS.
5.       Maryam Ibu Isa AS.
6.       Bayi yang membebaskan Juraij dari tuduhan zina.
7.       Bayi yang menyampaikan persaksian untuk Nabi Yusuf AS.
8.       Bayi di dalam buaian ibunya yang akan diceburkan ke dalam Jurang api yang berkobar, pada zaman Raja Dzu Nuas. Diriwayatkan oleh Muslim.
9.       Bayi dalam ayunan ibunya yang bertemu wanita hamba-sahaya dituduh berzina, namun hanya diam. Hanya berdoa, “حَسْبِيَ اللَّهُ.”
10.   Masyithah di zaman Fir’aun; maksudnya bayinya.
11.   Bayi yang hidup di zaman Nabi Al-Hadi yang dibarakahi SAW ‘akhir mereka bersebelas’.

Masyithah artinya wanita yang bekerja sebagai ‘penyisir dan penata rambut’ keluarga raja. Dalam bahasa Indonesia disebut ‘dayang-dayang’. Masyithah pelayan putri Fir’aun. Ketika dia masuk Islam, putri Fir’aun melaporkan pada Fir’aun. 
Fir’aun perintah agar dia dimasukkan ke dalam bejana dari tembaga, berisi air dididihkan. Alat menyiksa orang-orang yang masuk Islam.

Ketika penyiksaan jatuh pada giliran anak Masyithah paling akhir, bayi tersebut masih menyusu. Bayi berbicara pada Masyithah yang akan segera dimasukkan ke dalam air mendidih, “Sabarlah! Bu! Kau menetapi kebenaran!.” [1]

Ponpes Mulya Abadi Mulungan


[1] Ibnu Abbas RA menjelaskan, “Sungguh ketika Rasulallah SAW diisrakkan, mencium aroma harum. Nabi bertanya ‘ya Jibril? Aroma apa ini?’. Jibril menjawab ‘Masyithah (dayang-dayang)nya putri Fir’aun’.” Suami Masyithah bernama Kharbil bin Nuhabil (خربيل بن نوحابيل).

2013/01/28

Kajian Firman Tuhan


Surat Al-Fath yang diturunkan pada bulan Dzul-Qa’dah tahun 6 Hijriah ini, luar biasa. Hingga nabi SAW bersabda, “Niscaya di malam ini telah diturunkan pada saya, ‘Surat yang lebih menyenangkan’ pada saya, daripada yang diterangi oleh matahari.”
Penulis hanya akan mengkajikan:
{لَقَدْ صَدَقَ اللَّهُ رَسُولَهُ الرُّؤْيَا بِالْحَقِّ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا} [الفتح: 27، 28].

Artinya:
Niscaya sungguh Allah telah membenarkan RasulNya; mimpi yang membawa kebenaran; Niscaya kalian akan memasuki Masjidil-Haram, in syaa Allah dalam keadaan aman; dalam keadaan menggundul kepala kalian, dan dalam keadaan memendekkan (rambut); kalian tidak takut. (Allah) telah tahu yang tidak kalian ketahui. Allah telah menentukan Kemenangan Sangat Dekat dari sebelum itu.
Dia yang telah mengutus UtusanNya dengan (membawa) Petunjuk dan Agama Benar, untuk menjayakannya mengalahkan agama semuanya. Dan cukuplah Allah sebagai Saksi.

Sastro bertanya, “Kenapa ‘bil-chaqqi (بِالْحَقِّ)’ diartikan ‘membawa kebenaran?’.”
Yu Sane dan Tengah menjawab, “Karena ‘ba’nya mushachibah. Mengenai itu, Azzamakhsyari menjelaskan di dalam kitabnya (الكشاف عن حقائق غوامض التنزيل) juz 4 halaman 345: ‘ملتبسا بالحق (Multabisan bil-chaqqi)’.”
Liti dan Joko Bodo mengartikan maksud tulisan Azzamakhsyari di atas, “Membawa kebenaran.”
Simbah dan Bento bertanya, “Kenapa ‘آمِنِينَ (aaminiina)’ diartikan ‘dalam keadaan aman?’.”
Juragan apelijo menjawab, “Karena ‘mansubun alal-chal’.”
Genduk dan Suhaili menjelaskan ‘istilah’ yang disampaikan oleh juragan apelijo, “Maksunya adanya dibaca ‘manshub (آمِنِينَ)’ karena menjelaskan keadaan saat itu, mereka dalam keadaan aman.”
Joko Bodo dan Kang Bento bertanya, “Kenapa Allah berfirman, “In syaa Allah? Padahal berita ini ramalan yang pasti akan segera terjadi?.”
Simbah dan Dila menjawab, “Sebagai pelajaran pada hamba ‘agar mengucapkan in syaa Allah’, pada yang akan terjadi.”
Beberapa orang bertanya, “Apakah kalimat ‘فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا ((Allah) telah tahu yang tidak kalian ketahui)’ sebagai pelajaran bahwa ‘Allah tahu semua yang mutlak tidak kita ketahui?’.”
Liti dan Simbah menjawab, “Betul! Karena ‘lam (لَمْ)’ di sini untuk menjelaskan ‘tidak’ yang mutlak.”
Beberapa orang bertanya, “Apa semua ‘lam (لَمْ)’ bisa diartikan ‘mutlak tidak?’.”
Nana menjawab, “Terkadang ‘lam (لَمْ)’ diartikan ‘belum’.”
Dzikri, Eno, dan Muha bertanya, “Alasan selain itu apa? Bahwa Firman ini ‘ramalan yang pasti akan segera terjadi?’.”
Para muballighot menjawab, “Kalimat Ayat selanjutnya ‘faja’ala min duuni dzaalika fatchan qariiban (فَجَعَلَ مِنْ دُونِ ذَلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا).”
Gondrong mengartikan, “Maka Dia (Allah) telah menentukan Kemenangan Sangat Dekat, dari sebelum itu.”
Sejumlah dosen bertanya, “Berbentuk apakah ramalan ‘Kemenangan Sangat Dekat, dari sebelum itu?’.”
Liti menjawab, “Perang Khaibar. Yaitu (nabi SAW) memerangi kaum Yahudi yang paling akhir. Bahkan semua kemenangan besar setelah itu, pintu gerbangnya terbuka pada waktu Surat ini diturunkan. Setelah itu, kaum Muslimiin mendapat untaian kemenangan sangat panjang, hingga Firman Allahلِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ’ yang artinya ‘untuk menjayakannya mengalahkan agama semuanya’ benar-benar terwujud.

Ponpes Mulya Abadi Mulungan