SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

Doa Meluluhkan Hati Seseorang

Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah

Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis

Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki

Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan

Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’

Hibah Menurut Bukhori

Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.

Masuk Surga Paling Awal

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”

2017/05/09

لا تتنقب المحرمة




بَاب مَا يُنْهَى مِنْ الطِّيبِ لِلْمُحْرِمِ وَالْمُحْرِمَةِ وَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا لَا تَلْبَسْ الْمُحْرِمَةُ ثَوْبًا بِوَرْسٍ أَوْ زَعْفَرَانٍ


1741 حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَاذَا تَأْمُرُنَا أَنْ نَلْبَسَ مِنْ الثِّيَابِ فِي الْإِحْرَامِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَلْبَسُوا الْقَمِيصَ وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا الْبَرَانِسَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ أَحَدٌ لَيْسَتْ لَهُ نَعْلَانِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْ أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ وَلَا الْوَرْسُ وَلَا تَنْتَقِبْ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلَا تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ تَابَعَهُ مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عُقْبَةَ وَجُوَيْرِيَةُ وَابْنُ إِسْحَاقَ فِي النِّقَابِ وَالْقُفَّازَيْنِ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ وَلَا وَرْسٌ وَكَانَ يَقُولُ لَا تَتَنَقَّبْ الْمُحْرِمَةُ وَلَا تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ وَقَالَ مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ لَا تَتَنَقَّبْ الْمُحْرِمَةُ وَتَابَعَهُ لَيْثُ بْنُ أَبِي سُلَيْمٍ 


2017/05/04

Mulya Abadi


Mulya Abadi, Mulungan, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Suatu tempat idaman para pemuda pemudi seIndonesia, bahkan seantero jagad. Di tempat ini kita bisa memperoleh banyak bekal kehidupan mendatang, khususnya bagi para Pemuda Pemudi. Bukan cuma bekal akhirat, bahkan bermacam jenis bekal dunia pun bisa diperoleh di tempat Mulia ini. Sama dengan pondok pesantren lainnya. Kegiatan utama dan rutin di Ponpes Mulya Abadi, mengkaji Al-Qur'an dan Al-Hadits warisan para Pejuang agama kita. Namun di sisi lain, yang membuat para santriwan santriwati di pondok ini merasa betah dan nyaman, banyaknya kegiatan ekstrakulikuler yang menjadi pengisi waktu luang. Sehingga hari demi hari pun dilalui dengan tanpa terasa, layaknya rumah kedua bagi para santriwan santriwati yang datang dari setiap penjuru tanah air, bahkan mereka yang berasal dari saudara tetangga yang lebih memilih tempat Mulia ini, sebagai persinggahan untuk menambah bekal ilmu dunia maupun akhirat.
Seakan kesadaran terbuka bahwa di samping keindahan Yogyakarta dengan sejarah dan tempat-tempat wisatanya, ada lagi satu tempat Mulia yang menjadi destinasi idaman kaum remaja untuk menyempurnakan bekal hari esoknya, sebagai seorang pemimpin bagi dirinya, keluarga kecilnya, atau bahkan bangsa dan negaranya.

Satu pesan dari salah satu mereka "Jangan sampai ilmu dunia mencapai SARJANA, tapi ilmu agama cuma sampai TK. Mari men-SEDERAJATKAN keduanya tetap sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Di sini kami belajar, di sini kami memahami, dan di sini pun tempat mecoba mengekspresikan ilmu-ilmu kami @ppmabadi

2017/05/03

الجوهري

إسماعيل بن حمّاد الْجَوْهَري (توفي عام 393 هـ -1003م) هو عالم ولغوي، يكنى بأبي نصر، أصله من«فاراب»، أول من حاول الطيران ومات في سبيله.[2]
هو أبو نصر إسماعيل بن حماد الجوهري. أصله من فاراب، ودخل العراق صغيرا، وسافر إلى الحجاز فطاف البادية، وعاد إلى خراسان، ثم أقام في نيسابور. عندما دخل العراق قرأ العربية على أبي علي الفارسي، والسيرافي، ثم طاف بلاد ربيعة ومضر، فأخذ العربية مشافهة من العرب، قال عنه ياقوت:كان من أعاجيب الزمان، ذكاء وفطنة وعلما. وصنع جناحين من خشب وربطهما بحبل، وصعد سطح داره، ونادى في الناس: لقد صنعت ما لم أسبق إليه وسأطير الساعة، فازدحم أهل نيسابور ينظرون إليه، فتأبط الجناحين ونهض بهما، فخانه اختراعه، فسقط إلى الأرض قتيلا .