SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2015/07/18

Iblis Membangkang

Iblis Membangkang




Dua Ayat ini yang in syaa Allah akan dirujuk untuk Cerita Islami:
{قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ} [البقرة: 33 - 35].
Artinya:
(Allah) berfirman, “Ya Adam! Ceritakan nama-nama itu semua, pada mereka!.” Ketika Adam telah menceritakan nama benda-benda pada mereka, (Allah) berfirman, “Bukankah Aku telah berfirman pada kalian ‘sungguh Aku tahu ghoib-ghoibnya beberapa langit dan bumi? Aku tahu yang kalian tampakkan dan yang kalian sembunyikan?’.”
(Ingatlah) ketika Kami berfirman pada para malaikat, “Sujudlah pada Adam!.” Sontak mereka bersujud, kecuali Iblis. Dia menolak dan takabur, dan telah tergolong kaum Kafir.
Kami berfirman, “Ya Adam! Tinggallah kau dan istrimu di surga! Dan makanlah dengan bebas darinya, di mana kalian menghendaki! Namun jangan mendekat pohon ini! Maka kalian tergolong kaum Aniaya!.”

Mengenai Cerita Islami di atas, Ibnu Katsir menjelaskan :
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, “Dulu Iblis, nama kakek keluarga besar malaikat yang disebut ‘Jin’. Mereka diciptakan dari api yang menyala. Iblis yang dulunya bernama Charits ini, berada di antara para malaikat. Dia tergolong penjaga surga.
Semua malaikat diciptakan dari nur, kecuali keluarga besar Iblis. Jin yang dijelaskan di dalam Al-Qur’an ‘diciptakan dari nyalaan api’ adalah lidah api yang jika menyala berada di ujung. Allah berfirman, “Dan manusia diciptakan dari tanah.”

Awal makhluq penghuni bumi, jin. Namun di bumi, mereka membuat kerusakan, dan menumpahkan darah. Sebagian mereka membunuh sebagian.
Allah mengutus agar Iblis memimpin pasukan malaikat. Merekalah kumpulan malaikat yang disebut ‘Jin’.

Iblis dan pasukannya membunuh, hingga menyingkirkan (jin penghuni bumi), ke sejumlah jasirah, lautan, dan puncak-puncak gunung.
Ketika telah berhasil melakukan demikian, Iblis lupa diri. Dia berkata, “Saya telah mampu melakukan yang tidak dilakukan oleh seorangpun.”

Ibnu Abbas RA berkata, “Allah melihat isi hati Iblis, namun tidak memberitahukan pada para malaikat yang berada di sisiNya.”
Pada para malaikat, Allah berfirman, “Sungguh Aku akan mencipta Khalifah di bumi.”
Para malaikat menjawab, “Apa Engkau akan mencipta di dalamnya, orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah? Seperti jin yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah? Padahal sungguh Engkau mengutus agar kami menyerang, karena mereka berbuat kerusakan dan menumpahkan darah?.”
Allah berfirman, “Sungguh Aku tahu yang tidak kalian ketahui.” Maksudnya ‘Sungguh Aku telah tahu isi hati Iblis, sombong dan terlalu bangga. Tapi tidak kalian ketahui’.

Ibnu Abbas berkata, “Lalu tanah untuk mencipta Adam diangkat. Allah mencipta Adam dari tanah lengket. Dalam bahasa Arab diistilahkan Allaziju Asshalbu (اللَّزِجُ الصَّلْبُ). Bahan dasarnya, tanah lumpur yang berbau tidak sedap.
Allah mencipta Adam dengan TanganNya. Dalam waktu empatpuluh hari, jasad Adam hanya tergolek. Iblis datang untuk memukul dengan kaki, hingga bersuara. Inilah yang dimaksud Firman {مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ} , seperti sesuatu yang lobang.”

Iblis masuk lewat mulut, dan keluar melalui duburnya. Lalu masuk melalui dubur, dan keluar melalui mulutnya. Pada yang tergolek itu, Iblis berkata, “Kamu bukan sesuatu yang hebat! Kalau diberi kekuasaan atas kau, saya akan merusak sungguh padamu! Kalau kau yang diberi kekuasaan atas saya, sungguh saya akan menentang!.”
                          
Ketika Allah meniupkan sebagain RuhNya, Ruh datang melalui kepala Adam. Semua yang dilewati oleh ruh; menjadi daging dan darah. Ketika tiupan ruh sampai pada pusarnya; Adam melihat jasadnya. Keelokan jasadnya membuat dia takjub. Dia bergerak untuk berdiri, namun tidak mampu. Itulah yang dimaksud oleh Allah Taala, “Sejak dulu manusia suka tergesa-gesa (وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا).” Maksudnya tidak tahan menghadapi kesenangan dan cobaan.

Ketika peniupan ruh telah sempurna pada seluruh jasadnya, Adam bersin. Lalu berkata, “Al-Hamdu lillahi Rabbil-aalamiin.” Karena Ilham Allah.
Allah menjawab, “Semoga Allah menyayang kau ya Adam!.”
Allah perintah “Bersujudlah pada Adam!” pada para malaikat yang bersama Iblis secara khusus. Bukan malaikat yang berada di beberapa langit. 
Mereka semuanya bersujud pada Adam, kecuali Iblis. Dia menentang dan sombong. Karena ‘kesombongan dan rasa bangga’ telah bersarang di dalam hatinya.

Iblis berkata, “Saya tak mau sujud padanya. Saya lebih baik daripada dia. Umur saya lebih tua, kekuatan saya lebih sempurna. Kau mencipta saya dari api. Dia Kau cipta dari tanah.” Maksud Iblis ‘api lebih kuat daripada tanah’.

Ketika Iblis menentang perintah bersujud, Allah meng-ablas-kan Iblis. Maksudnya membuat dia putus asa dari segala kebaikan. Dan menjadikan dia sebagai syaitan yang dirajam, karena kemaksiatan.

Allah mengajarkan segala nama pada Adam. Nama-nama yang diajarkan, yang sekarang diketahui oleh manusia: Manusia, binatang, bumi, tanah datar, laut, gunung, kuda, dan makhluq lainnya.

Nama benda-benda itu ditunjukkan pada para malaikat yang bersama Iblis, yang diciptakan dari api menyala. Allah berfirman, “Ceritakan nama benda-benda ini padaKu! Jika kalian benar-benar tahu ‘kenapa Aku menciptakan Khalifah untuk bumi?’.”
Ketika telah tahu bahwa Allah tahu barang ghaib, selain Allah tak mungkin mengetahui barang goib; para malaikat bertasbih, “SubhanaK (سُبْحَانَكَ)” Untuk mengagungkan Allah Penguasa Tunggal ilmu ghoib. “Kami bertobat padaMu. Kami tak memiliki ilmu kecuali yang telah Kau ajarkan pada kami.”
Maksudnya ‘tentang barang ghoib’ kami tidak tahu sama-sekali. Yang kami ketahui hanya yang telah Kau ajarkan pada kami, Adam juga hanya menguasai ilmu yang dia terima’.

Allah berfirman, “Ya Adam! Beri tahu mereka nama benda-benda itu!.”
Ketika Adam telah memberitahukan, Allah berfirman pada malaikat secara khusus, “Bukankah telah Aku firmankan pada kalian ‘Aku tahu ghoibnya beberapa langit dan bumi? Selain Aku, tidak ada yang tahu barang ghoib? Aku tahu yang kalian tampakkan, dan yang kalian sembunyikan?’.”

Cerita Islami yang ini, ghorib (sangat aneh). Di dalamnya terdapat beberapa hal yang perlu dikaji secara cermat. Pembahasannya terlalu panjang, tafsir masyhur ini diisnadkan pada Ibnu Abbas RA. [1]

Semoga Cerita Islami berikutnya dipastikan “Bermanfaat” oleh Allah. Allaahumma aamiiiin.




Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيب، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بشْر بْنُ عُمارة، عَنْ أَبِي رَوْقٍ، عَنِ الضَّحَّاكِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كَانَ إِبْلِيسُ مِنْ حَيّ مِنْ أَحْيَاءِ الْمَلَائِكَةِ يُقَالُ لَهُمُ: الجِنّ، خُلِقُوا مِنْ نَارِ السَّمُومِ، مِنْ بَيْنِ الْمَلَائِكَةِ، وَكَانَ اسْمُهُ الْحَارِثُ، وَكَانَ خَازِنًا مِنْ خُزَّانِ الْجَنَّةِ، قَالَ: وَخُلِقَتِ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ مِنْ نُورٍ غَيْرَ هَذَا الْحَيِّ، قَالَ: وَخُلِقَتِ الْجِنُّ الَّذِينَ ذُكِرُوا فِي الْقُرْآنِ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ، [وَهُوَ لِسَانُ النَّارِ الَّذِي يَكُونُ فِي طَرَفِهَا إِذَا لُهِّبَتْ قَالَ: وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ طِينٍ] . فَأَوَّلُ مَنْ سَكَنَ الْأَرْضَ الْجِنُّ فَأَفْسَدُوا فِيهَا وَسَفَكُوا الدِّمَاءَ، وَقَتَلَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا. قَالَ: فَبَعَثَ اللَّهُ إِلَيْهِمْ إِبْلِيسَ فِي جُنْدٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ -وَهُمْ هَذَا الْحَيُّ الَّذِي يُقَالُ لَهُمُ: الْجِنُّ -فَقَتَلَهُمْ إِبْلِيسُ وَمَنْ مَعَهُ، حَتَّى أَلْحَقَهُمْ بِجَزَائِرِ الْبُحُورِ وَأَطْرَافِ الْجِبَالِ، فَلَمَّا فَعَلَ إِبْلِيسُ ذَلِكَ اغتَرّ فِي نَفْسِهِ، فَقَالَ: قَدْ صَنَعْتُ شَيْئًا لَمْ يَصْنَعْهُ أَحَدٌ. قَالَ: فَاطَّلَعَ اللَّهُ عَلَى ذَلِكَ مِنْ قَلْبِهِ، وَلَمْ يُطْلِعْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ كَانُوا مَعَهُ، فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى لِلْمَلَائِكَةِ الَّذِينَ مَعَهُ: {إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً} فَقَالَتِ الْمَلَائِكَةُ مُجِيبِينَ لَهُ: {أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ} كَمَا أَفْسَدَتِ الْجِنُّ وَسَفَكَتِ الدِّمَاءَ، وَإِنَّمَا بَعَثْتَنَا عَلَيْهِمْ لِذَلِكَ؟ فَقَالَ: {إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ} يَقُولُ: إِنِّي قَدِ اطَّلَعْتُ مِنْ قَلْبِ إِبْلِيسَ عَلَى مَا لَمْ تَطَّلِعُوا عَلَيْهِ مِنْ كِبْرِهِ وَاغْتِرَارِهِ، قَالَ: ثُمَّ أَمَرَ بِتُرْبَةِ آدَمَ فَرُفِعَتْ، فَخَلَقَ اللَّهُ آدَمَ مِنْ طِينٍ لَازِبٍ -وَاللَّازِبُ: اللَّزِجُ الصَّلْبُ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ مُنْتِنٍ، وَإِنَّمَا كَانَ حَمَأ مَسْنُونًا بَعْدَ التُّرَابِ. فَخَلَقَ مِنْهُ آدَمَ بِيَدِهِ، قَالَ: فَمَكَثَ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً جَسَدًا مُلْقًى. فَكَانَ إِبْلِيسُ يَأْتِيهِ فَيَضْرِبُهُ بِرِجْلِهِ، فَيُصَلْصِلُ، أَيْ فَيُصَوِّتُ. قَالَ: فَهُوَ قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى: {مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ} يقول: كالشيء المنفرج الذي ليس [الرحمن: بمُصْمَت. قَالَ: ثُمَّ يَدْخُلُ فِي فِيهِ وَيَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهِ، وَيَدْخُلُ مِنْ دُبُرِهِ، وَيَخْرُجُ مِنْ فِيهِ. ثُمَّ يَقُولُ: لَسْتَ شَيْئًا -لِلصَّلْصَلَةِ-وَلِشَيْءٍ مَا خُلِقْتَ، وَلَئِنْ سُلِّطْتُ عَلَيْكَ لَأُهْلِكَنَّكَ، وَلَئِنْ سُلِّطْتُ عَلَيَّ لأعْصيَنَّك. قَالَ: فَلَمَّا نَفَخَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ، أَتَتِ النَّفْخَةُ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ، فَجَعْلَ لَا يَجْرِي شَيْءٌ مِنْهَا فِي جَسَدِهِ إِلَّا صَارَ لَحْمًا وَدَمًا، فَلَمَّا انْتَهَتِ النَّفْخَةُ إِلَى سُرَّته نَظَرَ إِلَى جَسَدِهِ فَأَعْجَبَهُ مَا رَأَى مِنْ جَسَدِهِ، فَذَهَبَ لِيَنْهَضَ فَلَمْ يَقْدِرْ، فَهُوَ قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى: {وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا} قَالَ: ضَجِرٌ لَا صَبْرَ لَهُ عَلَى سَرَّاءَ وَلَا ضَرَّاءَ. قَالَ: فَلَمَّا تَمَّتِ النَّفْخَةُ فِي جَسَدِهِ عَطَسَ، فَقَالَ: "الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ" بِإِلْهَامِ اللَّهِ. فَقَالَ [اللَّهُ] لَهُ: "يَرْحَمُكَ اللَّهُ يَا آدَمَ ". قَالَ ثُمَّ قَالَ [اللَّهُ] تَعَالَى لِلْمَلَائِكَةِ الَّذِينَ كَانُوا مَعَ إِبْلِيسَ خَاصَّةً دُونَ الْمَلَائِكَةِ الَّذِينَ فِي السَّمَاوَاتِ: اسْجُدُوا لِآدَمَ. فَسَجَدُوا كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ، لِمَا كَانَ حَدَّثَ نَفْسَهُ مِنَ الْكِبْرِ وَالِاغْتِرَارِ. فَقَالَ: لَا أَسْجُدُ لَهُ، وَأَنَا خَيْرٌ مِنْهُ وَأَكْبَرُ سِنًّا وَأَقْوَى خَلْقًا، خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ. يَقُولُ: إِنَّ النَّارَ أَقْوَى مِنَ الطِّينِ. قَالَ: فَلَمَّا أَبَى إِبْلِيسُ أَنْ يَسْجُدَ أَبْلَسَهُ اللَّهُ، أَيْ: آيَسَهُ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، وَجَعَلَهُ شَيْطَانًا رَجِيمًا عُقُوبة لِمَعْصِيَتِهِ، ثُمَّ عَلَّم آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا، وَهِيَ هَذِهِ الْأَسْمَاءُ الَّتِي يَتَعَارَفُ بِهَا النَّاسُ: إِنْسَانٌ وَدَابَّةٌ وَأَرْضٌ وَسَهْلٌ وَبَحْرٌ وَجَبَلٌ وَحِمَارٌ، وَأَشْبَاهُ ذَلِكَ مِنَ الْأُمَمِ وَغَيْرِهَا. ثُمَّ عَرَضَ هَذِهِ الْأَسْمَاءَ عَلَى أُولَئِكَ الْمَلَائِكَةِ، يَعْنِي: الْمَلَائِكَةَ الَّذِينَ كَانُوا مَعَ إِبْلِيسَ، الَّذِينَ خُلِقُوا مِنْ نَارِ السَّمُومِ، وَقَالَ لَهُمْ: {أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلاءِ} يَقُولُ: أَخْبِرُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ {إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ} إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ لِمَ أَجْعَلُ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً. قَالَ: فَلَمَّا عَلِمَتِ الْمَلَائِكَةُ مَوْجِدَةَ اللَّهِ عَلَيْهِمْ فِيمَا تَكَلَّمُوا بِهِ مِنْ عِلْمِ الْغَيْبِ، الَّذِي لَا يَعْلَمُهُ غَيْرُهُ، الَّذِي لَيْسَ لَهُمْ بِهِ عِلْمٌ قَالُوا: سُبْحَانَكَ، تَنْزِيهًا لِلَّهِ مِنْ أَنْ يَكُونَ أَحَدٌ يَعْلَمُ الْغَيْبَ غَيْرَهُ، وَتُبْنَا إِلَيْكَ {لَا عِلْمَ لَنَا إِلا مَا عَلَّمْتَنَا} تَبَرِّيًا مِنْهُمْ مِنْ عِلْمِ الْغَيْبِ، إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا كَمَا عَلَّمْتَ آدَمَ، فَقَالَ: {يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ} يَقُولُ: أَخْبِرْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ {فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ} [يَقُولُ: أَخْبَرَهُمْ] {بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ} أَيُّهَا الْمَلَائِكَةُ خَاصَّةً {إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ} وَلَا يَعْلَمُ غَيْرِي {وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ} يَقُولُ: مَا تُظْهِرُونَ {وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ} يَقُولُ: أَعْلَمُ السِّرَّ كَمَا أَعْلَمُ الْعَلَانِيَةَ، يَعْنِي: مَا كَتَمَ إِبْلِيسُ فِي نَفْسِهِ مِنَ الْكِبْرِ وَالِاغْتِرَارِ . هَذَا سِيَاقٌ غَرِيبٌ، وَفِيهِ أَشْيَاءُ فِيهَا نَظَرٌ، يَطُولُ مُنَاقَشَتُهَا، وَهَذَا الْإِسْنَادُ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يُرْوَى بِهِ تَفْسِيرٌ مَشْهُورٌ.

0 komentar:

Posting Komentar