Pagar-pagar pengaman, tenda-tenda, sutra-sutra, perkakas berharga mahal, emas, intan, berlian, diambil oleh kaum Arab, untuk dikumpulkan.
Pasukan Romawi Timur yang
ditawan berjumlah 30.000 orang. Sebuah sumber menjelaskan, “Yang
tewas berjumlah 70.000 orang. Pasukan Nashrani Arab kabur menuju Qaisariyah (قيسارية), berlindung pada Raja Qusthanthin bin Hiraqla (قسطنطين
بن هرقل). Kecuali yang tertangkap.”
Ketika peperangan telah selesai, jarahan dan tawanan perang berjumlah banyak,
dikumpulkan di hadapan Abu
Ubaidah yang terperangah dan
matanya melebar. Beliau RA menunduk,
untuk bersujud dan bersyukur pada Allah.
Yuqana
muncul. Filanthanus dan orang-orangnya juga berdatangan, untuk mengucapkan
salam.
Dengan wajah cerah Filanthanus dan orang-orangnya menyaksikan para sahabat senior Rasulillah SAW berkata, “Kami pernah mendengar nabi kami SAW bersabda ‘ketika tokoh kaum datang pada kalian, maka muliakan!’.”
Filanthanus
dan orang-orangnya merasa terharu, ketika dihormat dengan tulus. Dia bersumpah,
“Demi Allah mereka
ini kaum yang pernah dijelaskan oleh Isa AS.”
Semua
kerabat Filanthanus menyatakan Islam. Dan bergabung berjihad, hingga
negeri-negeri selain Anthakiyah direbut.
Filanthanus pergi haji ke Makkah, dan ziarah ke Kubur Rasulillah SAW. Dan mengucapkan salam pada Umar RA, yang bergegas bersama kaum, menyambut kedatangan dia, di kota Madinah.
Dia
bermukim di Baitul-Maqdis hingga ajal menjemput.
Karena
pengaruh sopan-santun Abu Ubaidah dan pasukannya, Raja Filanthanus, kerabatnya, Raja Yuqana dan kerabatnya;
maka penduduk Anthakiyah masuk Islam. Wilayah itu dan lainnya, menjadi wilayah
Islam. Bagi orang yang benci Islam pasti mencemooh, “Islam berkembang dengan
pedang.”
Padahal
ucapan yang seperti benar itu, 'sebetulnya bermuatan politik' merendahkan dan menyudutkan Islam. Kalau dijawab, “Dulu Nashrani
juga bekembang karena pedang” in syaa Allah mereka terkejut.
Sejak naik ke langit, agama Isabin Maryam AS dirintangi secara besar-besaran oleh penguasa Romawi dan Yahudi. Bahkan sekitar 83 tahun setelah Isa bin Maryam AS naik ke langit, ada tokoh Yahudi bernama Paulus (Syaul) yang memerangi dengan sadis pada pengikut Isa AS. Agama Islam yang dibawa oleh Isa AS mulai berjaya setelah Raja Qusthanthin dan ibu surinya masuk Islam.
Qusthanthin menggerakkan pasukannya untuk menyerbu penduduk Baitil-Maqdis dengan sadis. Peperangan dilancarkan terus-menerus hingga dia merebut wilayah yang sangat luas.
Menurut
sahabat nabi SAW bernama Abu Said Al-Khudri RA:
“Sejak
Adam AS hingga Firaun dan pasukannya tenggelam di laut, batas
abad-abad kuno yang dalam Al-Qur’an diisilahkan ‘Qurunul uulaa’.
Di masa ‘qurunul uulaa’, Allah menyiksa manusia yang tidak mau mengesakan Dia, langsung dari langit. Setelah itu hingga kiamat nanti adalah, ‘lembaran qurunul ukhra’ yang artinya abad-abad akhir. Mulai saat itu, jika Allah menyiksa kaum yang tidak mau mengesakan Dia, menggunakan tangan para HambaNya.”
Pada dasarnya ajaran Islam adalah sopan dan lembut lagi ilmiyah. Dua Ayat dari Surat Hud ini bukti nyata dari uraian barusan:
أَمْ
يَقُولُونَ افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ
وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ فَإِنْ
لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ [هود/13، 14].
Artinya:
Apakah
mereka berkata, “Dia mengarang (Al-Qur'an).”
Katakan, “Datangkan 10 Surat (Karya Tulis) semisal itu, yang dikarang! Dan ajaklah siapa saja yang kalian mampu! Jika kalian telah benar!
Katakan, “Datangkan 10 Surat (Karya Tulis) semisal itu, yang dikarang! Dan ajaklah siapa saja yang kalian mampu! Jika kalian telah benar!
Namun
jika mereka mutlak tidak mampu mengabulkan pada kalian, maka ketahuilah
bahwa:
1. Sesungguhnya Dia diturunkan dengan memuat Ilmu
Allah.
2. Mutlak tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Dia (Allah).
3. Bukankah kalian mau masuk Islam?.”
Hal dalam
kata ‘fahal’ (فَهَلْ) di atas diartikan, “Bukankah?” karena pertanyaan dengan
untaian kalimat itu, harus
dijawab ‘iya’.
Tegasanya
bahwa kaum yang tidak mau beragama Islam menurut 2 Ayat itu adalah keliru, karena di dalam 2 Ayat itu, Allah
telah menunjukkan Cara Paling Dahsyat, dalam waktu abadi, bahwa Al-Qur’an
benar-benar dari Allah, yang memuat Ilmu
Allah, yang mampu
membuktikan bahwa Tuhan yang pantas disembah hanya Allah.
Lam (لَمْ) di atas diartikan mutlak tidak (mampu
mengabulkan pada kalian). Maksudnya pembuktian terdahsyat sepanjang sejarah
kehidupan manusia ini 'bersifat abadi'.
Maksud
penulis bahwa, sudah terlalu banyak dan fariatif, Dakwah yang disampaikan oleh Allah melalui RasulNya dengan kelembutan, kesopanan, dan ilmiyah. Tetapi karena
kaum Kafir justru makin memusuhi
kebenaran, karena mentaati Syaitan,
maka Allah
menurunkan Perintah yang
sama dengan yang diperintahkan atas semua Nabi,
sejak Musa hingga Isa AS. Subhanalloh.
In syaa Allah bersambung
0 komentar:
Posting Komentar