SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/11/17

KW 149: Dakwah ke Negri Aleppo (Chalab/حلب)



 (Bagian ke-149 dari seri tulisan Khalid bin Walid)

Damis bertanya, “Di antara kalian ada yang berani memanjat untuk memasuki benteng ini?.” 
Mereka menjawab, “Bagaimana mungkin kami memanjat benteng tidak melalui tangga?.” 
Damis menjawab, “Tenang!” Lalu menyuruh tujuh orang kuat agar beraksi. Dia duduk jongkok lalu perintah seorang agar duduk di atas pundaknya, untuk diangkat dan disuruh melemparkan tali berkait ke atas benteng. Yang lain diperintah agar melemparkan tali pengait ke atas benteng mengikuti caranya.

Delapan orang telah berhasil mengaitkan tali untuk memanjat benteng. Yang pertama kali sampai keatas, diperintah agar tali-tali dipastikan kuat kaitannya. Dalam waktu cepat mereka berhasil menaiki benteng

Damis melihat penjaganya tidur pulas menyanding wadah arak. Penjaga itu diangkat untuk dilemparkan keluar benteng.
Di bawah benteng, penjaga itu dibunuh lalu ditutup rapat oleh pasukan Damis.
Dua penjaga tidur dalam keadaan mabuk didalam benteng, digorok lehernya lalu dilemparkan keluar benteng oleh Damis.

Pasukan Damis yang di bawah telah memanjat benteng.
Pada mereka, Damis perintah, “Kalian di sini saja!” lalu mendekati istana Raja Yuqana di pertengahan rumah mewah didalam benteng.
Istana dijaga ketat oleh para pasukan raja berjumlah banyak, sambil menikmati arak istimewa. Raja Yuqana berada di pertengahan mereka. Permadani yang diduduki oleh Yuqana berbahan sutra Dibaj dihias benang emas. Kalung yang dikenakan, bermata mutiara dan jauhari gemerlapan menawan. Dalam pertemuan agung itu, aroma parfum jenis Misik dan Bakhur semerbak mewangi. 

Damis berbalik untuk berkata pada pasukannya, “Ternyata yang berjaga banyak sekali. Jalan satu-satunya saya harus bersiasat. Jika fajar telah menyingsing kita harus serempak menyerang mereka dengan pedang, agar Allah menghinakan mereka melalui tangan kita. Kalau kita kesulitan mengalahkan mereka, dua orang yang saya perintah menghubungi yang  mulia Abu Ubaidah dan Khalid, in syaa Allah telah datang kemari membawa bala-bantuan.” 
Mereka menjawab, “Kami harus taat perintahmu. Jalan satu-satunya agar kita selamat, justru berjihad dengan gigih.” 
Damis perintah, “Kalian di sini! Saya akan melakukan sesuatu.”
Dengan gerak cepat, Damis mendatangi pintu gerbang benteng yang para penjaganya sedang tidur lelap.
Sebelum membuka pintu gerbang, Damis membunuh semua penjaga, lalu gerbang dibuka lebar. Gerbang satunya juga dibuka setelah semua penjaganya dibunuh. 
Pada pasukannya, Damis berkata, “Dua gerbang telah saya buka setelah semua, penjaganya saya bunuh. Tugas kita selanjutnya memerangi mereka yang masih hidup! Bersiaplah! In syaa Allah kita akan dibantu oleh pasukan yang sebentar lagi berdatangan.” 

Damis perintah seorang agar menghubungi dan memohon Khalid, agar mendatangkan pasukannya yang terkenal ganas.
Yang diperintah oleh Damis agar menjaga pintu gerbang lima lelaki. Sisanya diajak memasuki istana Yuqana. 
Damis berteriak keras sekali memanggil Yuqana.
Pasukan Yuqana berhamburan lari menuju pintu gerbang. Beberapa dari mereka berteriak, “Kurang ajar! Kita telah lengah!.” 

Yuqana berteriak memanggil para pengawalnya.
Damis dan pasukannya memekikkan takbir, “Allahu akbar!” dengan serempak. 
Pasukan Yuqana bingung karena mengira pasukan Muslimiin berjumlah banyak telah memasuki benteng. Peperangan berkecamuk dengan sengit; yang paling menggila serangannya, Damis yang panggilannya Abul-Haul. Meskipun telah menyandang 73 luka, dia tetap mengamuk dengan pedangnya.
Pasukan Damis yang gugur empat orang: 
1.   Aus bin Amir. 
2.   Abu Chamid bin Suraqah. 
3.   Fari bin Musayyab. 
4.   Fazarah Al-Aufi. 
Selain mereka mengamuk hingga menewaskan banyak lawan.

Serangan 5.000 pasukan Yuqana makin menggila hingga pasukan Damis yang gugur bertambah: 
1.   Mulaib bin Miqdam veteran Perang Hudaibiyah dan Tabuk. 
2.   Murarah bin Rabiah. 
3.   Hilal bin Umayah saudara Kaeb sahabat nabi SAW yang absen dalam perang Tabuk, hingga Allah menurunkan wahyu tentang Kaeb di dalam Al-Qur’an.

Pasukan Damis berjumlah 20 orang dilanda kesulitan maksimal, karena amukan 5.000 pasukan Yuqana menggila.


0 komentar:

Posting Komentar