SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/11/23

Bedah Ayat 128 Annisa

 


{وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا} [النساء: 128

Artinya:

Memang di hari kiamat, lelaki beristri dua atau lebih, yang tidak adil, akan sengkleh satu lengannya. Tetapi bagi istri yang meridhoi atau memaafkan suaminya, akan lebih baik, berdasarkan: صحيح البخاري - (ج 16 / ص 218)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَإِنْ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا  قَالَتْ هِيَ الْمَرْأَةُ تَكُونُ عِنْدَ الرَّجُلِ لَا يَسْتَكْثِرُ مِنْهَا فَيُرِيدُ طَلَاقَهَا وَيَتَزَوَّجُ غَيْرَهَا تَقُولُ لَهُ أَمْسِكْنِي وَلَا تُطَلِّقْنِي ثُمَّ تَزَوَّجْ غَيْرِي فَأَنْتَ فِي حِلٍّ مِنْ النَّفَقَةِ عَلَيَّ وَالْقِسْمَةِ لِي فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَصَّالَحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ
Artinya:
Dari Aisyah RA, “Dan jika wanita mengkhawatirkan tekanan atau diacuhkan oleh suaminya (وَإِنْ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا). Dialah wanita yang tidak sering ditengok oleh lelaki yang di sisinya. Lelaki itu ingin mentalak dan menikahi lainnya.
Si istri berkata ‘tahanlah saya jangan kau talak! Lalu nikahilah wanita selain saya! Kau di dalam halal mengenai nafkah dan pembagian, untukku’.
Itulah yang dimaksud dalam Firman Allah Taala ‘maka tiada dosa atas mereka berdua untuk berdamai antar mereka berdua dengan benar-benar damai. Damai itu baik (فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يَصَّالَحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ)’.”[1]


0 komentar:

Posting Komentar