Apa kalian menyaksikan ketika kereta api
bertabrakan tahun 1987, di Bintaro? Banyak mayat hancur lebur menjadi darah mengerikan.
Pada zaman Nabi Hud AS kejadian lebih ngeri daripada itu, pernah terjadi. Saat itu kaum Nabi Hud yang disebut Ad atau Iram,
merupakan Kaum yang Sangat Makmur.
Menilik Firman Allah:
1. “Alladziina thaghau fil
bilaad (الَّذِينَ
طَغَوْا فِي الْبِلَادِ).”
2. Ucapan kaum Ad, “Man
asyaddu minnaa quwwah (مَنْ أَشَدُّ مِنَّا
قُوَّةً),”
yang diabadikan oleh Allah. Jelas sekali bahwa mereka kaum paling berkuasa dan
terkuat di bumi saat itu.
Kaum Musrik yang menentang Allah dan Rasul-Nya
itu, dibuat kelaparan, tidak diberi hujan dalam waktu lama. Raja mengutus sekelompok orang
di bawah pimpinan Qail (قَيل) agar berdoa di
Makkah. Para utusan singgah di
rumah Muawiyah bin Bakr. Selama sebulan mereka dijamu arak dan dihibur dengan
untaian syair, dilantunkan oleh dua biduanita. Sebulan setelahnya mereka berdoa, “Ya Allah, Kau tahu bahwa kami
datang bukan untuk memohon kesembuahan penyakit, atau pertolongan manaklukkan
lawan. Berilah hujan kami kaum Ad sebagaimana Kau dulu memberi hujan.”
Ada beberapa mendung di atas mereka; ada
seruan, “Pilihlah terserah!.”
Meskipun kaum Ad bersuka-ria, ketika melihat mendung
gelap gulita di atas mereka. Namun ternyata di balik mendung itu, angin besar yang mampu
mengangkat dan menghancurkan apa saja yang ada. Hujan dan angin mengamuk selama delapan
hari tujuh malam, hingga kota mereka
terkubur reruntuhan rumah-rumah.
Lukisan termirip mengenai keadaan mereka, Firman, “فَأَصْبَحُوا لَا يُرَى إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ كَذَلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ.” Artinya: Maka mereka pagi-pagian tidak
bisa dilihat, kecuali tempat-tempat
tinggal mereka. Seperti itu, Kami akan membalas kaum Berdosa. [الأحقاف/25
Kesimpulan:
1.
Segala sesuatu tunduk pada Kehendak Allah.
Atas Kehendak Allah, ketika mayat telah dikubur, akhirnya juga membusuk menjadi
belatung berjumlah banyak, hingga akhirnya hancur lebur menjadi tanah.
Kerangka makhluk yang membatu, bahkan intan yang sangat keras pun, akhirnya akan hancur menjadi tanah. Allah berfirman, “وَإِنَّا
لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا.” Artinya: Dan
sungguh yang di atas bumi niscaya akan Kami jadikan debu yang hancur. [الكهف/8.
2. Sehat wal afiat, damai,
aman, bisa menyentuh istri, bisa menyentuh suami, bisa menyentuh anak, bisa
berjalan, bisa bernafas, bisa bergerak, bisa melihat, adalah Anugerah yang takternilai harganya dari Allah yang Maha Murah. Tepat jika Allah berfirman, “Jika kalian
menghitung Nikmat Allah, takkan mampu mengitungnya.”
0 komentar:
Posting Komentar