SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/04/22

KW 19: Keberanian Berkobar


(Bagian ke-19 dari seri tulisan Khalid bin Walid)

Walau kaum Muslimiin telah meraih kemenangan yang sangat besar, tetapi hati mereka tetap juga berdebar-debar karena sadar bahwa tak lama lagi akan berhadapan pasukan Wardan yang sangat banyak sekali. Tapi bagi mereka mati karena menegakkan Agama Allah adalah kemuliaan yang berbuah surga. Mereka menyadari bahwa mati syahid adalah justru mati yang paling enak. Walau secara lahiriyah sangat mengerikan, namun sebetulnya rasanya justru hanya seperti dicubit. Justru orang yang mati biasa itulah yang sangat sakit. Lebih sakit dari pada jika seluruh kulitnya dikelupas. Al-Qur’an melukiskan bahwa hidup berbahagia adalah hidupnya orang mati syahid di dalam surga. Allah berfirman:
“Justru mereka itu hidup diberi fasilitas. Mereka berbahagia karena pemberian Tuhan mereka berbentuk Kefadholan-Nya. Bahkan mereka mengirim berita pada orang-orang di belakang mereka yang belum menyusul mereka bahwa: tak ada lagi kekhawatiran menimpa mereka, dan mereka takkan susah."[1]

Khalid dan Muslimiin lainnya telah berserah pada Allah sepenuhnya, dengan harapan Allah memberi pertolongan lagi yang besar sekali. Mereka bergerak dengan penuh semangat.
Al-Waqidi menulis dalam kitabnya yang masyhur berjudul Futuchus Syam[2] yang artinya:
Dari Sinan bin Amir Al-Yarbu’i:[3]
Saya pernah mendengar Chabib bin Mush’ab (حبيب بن مصعب) berkata, “Ketika pasukan Petrus telah berhasil melarikan wanita-wanita Arab yang di dalamnya ada saudara perempuan Dhirar, lalu membawa mereka turun ke sungai. Petrus berkata ‘saya akan di sini terus hingga tahu pasti nasib saudara laiki-lakiku (maksudnya Paulus)’. Beberapa orang mengecek keadaan para wanita tawanan itu. Dari mereka tak ada satupun yang menarik bagi Petrus kecuali Khaulah bintu Al-Azwar (خولة بنت الأزور) saudara perempuan Dhirar. Petrus berkata ‘yang ini hanya untukku. Tak boleh seorangpun mengambil perempuan ini!’. Semua pasukan menjawab ‘memang dia khusus untukmu’. Akhirnya semua berebut pada selain Khaulah dan berkata ‘yang ini untukku’. Harta hasil perampokan juga dibagi. Mereka tinggal di sarang itu sambil sekali waktu beberapa orang diutus agar mengecek keadaan Paulus dan pasukannya.
Ada beberapa wanita teman sependeritaan Khaulah yang ditawan yang berasal dari Himyar dan Tubak. Merekalah kaum bangsawan keturunan Amaliqoh dan Tababi’ah (Tubak) yang terlatih naik kuda. Walau usia mereka tergolong telah tua namun masih memiliki kekuatan dan keberanian.
Khaulah berkata, “Hai putri-putri Himyar penerus kaum Tubak! Masyak kalian sudi akan ditiduri kaum Romawi?. Itu berarti anak kalian nantinya menjadi budak kaum Musyrikiin. Kemanakah keberanian bangsa kalian yang selama ini menjadi sejarah yang diperbincangkan orang-orang. Hai orang-orang Arab dan siapa saja yang menjadi tawanan seperti diriku, kalau kalian tidak memiliki keberanian berarti bukan lagi sebagai golonganku. Saya berpandangan lebih baik mati terbunuh dari pada ditawan yang akhirnya ditiduri dan beranak yang berarti terkena musibah beruntun, dari pada menjadi pelayan anjing-anjing Romawi.”

Teman-teman tawanan Khaulah mendengarkan dan membenarkan ucapan Khaulah binti Al-Azwar. Keberanian mereka menyala dan berkobar-kobar.   

[1] بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
[2] فتوح الشام
[3] Teks aslinya: عن سنان بن عامر اليربوعي قال سمعت حبيب بن مصعب يقول: لما اقتطعوا من ذكرنا من نساء العرب سار بهم بطرس أخو بولص إلى أن نزل بهم إلى النهر الذي ذكرناه ثم قال بطرس أنا لا أبرح من ههنا حتى انظر ما يكون من أمر أخي ثم إنه عرض عليه النساء المأسورات فلم يعجبه منهن إلا خولة بنت الأزور أخت ضرار قال بطرس هذه لي وأنا لها لا يعارضني فيها أحد فقال له أصحابه: هي لك وانت لها قال: وكل من سبق إلى واحدة يقول: هي لي حتى قسموا الغنيمة على ذلك ووقفوا ينتظرون ما يكون من أمر بولص وأصحابه وكان في النساء عجائز من حمير وتبع من نسل العمالقة والتبابعة وكن قد اعتدن ركوب الخيل فقالت لهن خولة بنت الأزور: يا بنات حمير بقية تبع أترضين بأنفسكن علوج الروم ويكون أولادكن عبيدا لاهل الشرك فأين شجاعتكن وبراعتكن التي نتحدث بها عنكن فيأحياء العرب ومحاضر الحضر ولا أراكن إلا بمعزل عن ذلك وإني أرى القتل عليكن أهون من هذه المصائب وما نزل بكم من خدمة الروم الكلاب

0 komentar:

Posting Komentar