Doa Meluluhkan Hati Seseorang
Ya Allah sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sedangkan saya HambaMu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Kau. Ya Allah, tundukkanlah
Doa Agar di Beri kerjaan Bisnis
Ya Allah, Raja segala Kerajaan, Tuhan memberikan Kerajaan pada yang Tuhan kehendaki, melepas Kerajaan dari yang Tuhan kehendaki, menjayakan orang yang Tuhan kehendaki, dan merendahkan orang yang Tuhan kehendaki
Sapaan Nabi Membuat Khowat Sungkan
Rasulullah SAW keluar dari tenda dan bersabda pada saya ‘hai Ayah Abdillah, apa yang mendorong kau duduk bersama mereka ?’
Hibah Menurut Bukhori
Hibah Menurut Bukhari Ibrahim Annakhai tergolong Tabiin yang sangar alim. Beliau murid Ibrhaim Attaimi, murid Amer bin Maimun, murid Abu Abdillah Al-Jadali, murid Khuzaimah sahabat Nabi SAW.
Masuk Surga Paling Awal
Rasulullah SAW bersabda, “Jibril AS telah datang untuk memegang tanganku untuk menunjukkan saya Pintu Gerbang Surga, yang akan dimasuki oleh umatku.”
2011/10/27
Tolok Ukur Beruntung
2011/10/26
Al-Qur'an
KW 144: Dakwah ke Negri Aleppo (Chalab/حلب)
Mereka berdua menjelaskan semua yang ditanyakan hingga mengenai serangan atas kerajaan Aleppo (Chalab). Abdullah ditanya, “Ya Putra Qurth! Kenapa kaum Muslimiin tidak memasuki kerajaan bersama rakyat Chalab yang telah berdamai?.”
Jawaban Abdullah, “Ya kaum Arab, setelah Perang Yarmuk, pasukan yang paling pemberani adalah pasukan Chalab. Banyak kaum Arab yang gugur sebagai syuhada karena serangan mereka. Biasanya yang menjadi incaran mereka pasukan yang berada di pinggir di waktu sedang shalat. Setelah mereka membunuh dan merampok, lari menuju kerajaan yang dikelilingi benteng. Terkadang mereka menyerbu dan merampok atas Muslimiin ketika malam telah kelam,” disimak oleh rombongan Muslimiin yang mengerumuninya.
Seorang Kindah bernama Damis biasa dipanggil Abul-Haul (أبو الهول) termasuk yang menyimak kisah itu dengan serius. Damis berkulit hitam berperawakan tinggi itu sangat terkenal di negeri Kindah, Chadhramaut, Mahrah, dan Syachar (الشحر), karena keberaniannya.
Lelaki yang mengendarai kuda tinggi besar itu kakinya terjuntai kebawah. Dulu lelaki itu suka merampok musafir yang menyusuri jalan. Jika Damis lari dengan kuda, belum pernah terkejar. Musuh-musuhnya grogi berhadapan dengannya.
Mata Abdullah terbelalak karena menilai Damis meremehkan kekuatan Yuqana.
Abdullah bertanya, “Apa kau belum tahu bahwa pahlawan Muslimin yang gagah berani belum ada yang mampu melawan dia? Dia telah dikepung pasukan Muslimiin berbulan-bulan tetap belum bisa ditaklukkan?.”
Damis tersinggung dan marah karena merasa diremehkan. Dia berkata, “Demi Allah hai Abdullah, kalau kau bukan saudara Muslimiin, telah saya bunuh sebelum saya membunuh Yuqana. Jangan sekali-kali membandingkan diriku dengan lelaki siapapun. Kalau kau kurang percaya dengan ketangkasanku dalam berperang, tanyakan pada para tetangga saya yang berada di sini! Mereka semua kagum dengan kepiawaianku dalam berperang. Banyak pasukan yang telah saya obrak-abrik. Ketangkasan saya dalam berperang sempurna tanpa cacat sedikitpun, hingga banyak orang menggeleng-gelengkan kepala karena takjub. Karena segala Puji Milik Allah lah saya menjadi pahlawan berkuda yang tak pernah berlari dari perang.”
Abdullah menjawab, “Saya berharap Allah memberi kebaikan padanya, bermanfaat pada Muslimiin.”
Mereka mengibarkan panji, membaca takbir dan shalawat, lalu menemui Abu Ubaidah yang sedang mengepung istana.
Abu Ubaidah dan pasukanya menjawab takbir mereka, dengan membahana.
Yuqana yang ditunggu-tunggu tak pernah muncul di siang hari, dan pasukannya tak pernah lagi melancarkan serangan atas Muslimiin.
Mereka bertanya, “Apa gunanya ada kau yang hebat?.”
Damis menjawab, “Tenang, kita harus menyadari bahwa musuh berada di benteng yang kokoh dan tinggi sekali, dan kita ini sudah paling dekat dengan mereka.”
Mereka menyeru Damis, “Ya Abal-Haul, raja yang berada di dalam benteng ini mengintai kelengahan kita. Dan barisan kita paling pinggir yang akan menjadi korban serangan mereka.”
Yuqana dan pasukannya berlari dan dikejar oleh Damis dan kaum Kindah.
Abu Ubaidah berteriak, “Jangan dikejar karena gelap!.”
Beberapa orang menyeru Damis, “Hai Abal-Haul! Pimpinan melarang kau mengejar mereka! Kembalilah semoga Allah merahmati kau!.”
Malam itu Damis dan pasukan Kindah berbahagia karena mampu mengalahkan pasukan Yuqana.
Seusai shalat subuh kaum Muslimiin berangkat pada pos mereka masing-masing. Hanya beberapa tokoh yang masih duduk dan omong-omong di tempat.
Khalid berkata pada Abu Ubaidah, “Semalam Allah memberi anugerah pada kau dan Muslimiin. Pasukan Kindah telah berhasil mengalahkan pasukan Yuqana. Ternyata pasukan Yuqana ketakutan menghadapi serangan pasukan Kindah.”
Abu Ubaidah menjawab, “Kau benar Ayah Sulaiman, demi Allah kaum Kindah telah berjasa dalam peperangan ini. Saya mendengar mereka berkata ‘Damis telah berjasa. Abu-Haul serangannya dahsyat’.”
Seorang tokoh dari Kindah bernama Suraqah bin Mirdas bin Yakrib (سراقة بن مرداس بن يكرب) berdiri untuk berkata, “Yang mulia, panggilan Mirdas Abul-Haul. Dialah mantan hamba sahaya Tharif. Dia yang datang kemari kemarin, serangannya membuat para jagoan berlarian dan musuhnya sama tewas. Dialah orang yang tak takut dengan musuh berjumlah banyak.”
Abu Ubaidah bertanya pada Khalid, “Kau dengar Suraqah memuji hamba sahayanya bernama Damis?.”
Khalid menjawab, “Saya juga telah mendengar Numan bin Asyirah Al-Mahri (النعمان بن عشيرة المهري) mengenai keberaniannya. Numan berkata:
Damis mencari di mana mereka lari. Setelah tahu tempat persembunyian mereka, dia pulang untuk mengajak kaumnya memerangi mereka. Ternyata kaumnya tidak ada yang bisa mengabulkan ajakannya, karena sama repot.
Seorang lelaki terkejut dan bertanya pada Damis yang akan pergi jauh, “Mau kemana membawa bekal banyak?.”
Damis menjawab, “Hai kaumku, saya sendiri yang akan mencari keluarga Syaar (الشعر) (wilayah bagian Mahrah) untuk membalaskan keluarga kita yang dianiaya mereka.”
Beberapa orang tua berkata, “Kau ini luar biasa, jumlah lelaki yang akan kau lawan 70 orang. Kami belum pernah tahu ada seorang yang sanggup melawan 70 orang kecuali kau ini. Sebaiknya kau mengendarai kuda yang bagus. Kuda yang bagus hanya dimiliki oleh keluaga besar Chayas (حياس) yang kampungnya di wailayah Asfal (أسفل).”
Damis berkata, “Demi Allah, saya jago berkelahi, kalian percaya nggak? Saya yakin kalian akan tahu bahwa saya bukanlah murni penjahat karena semua tindakanku atas alasan yang kuat.”
Damis juga menengok kampungnya sambil mengambil pedang dan perisai. Dia pergi menyusuri jalan hingga sehari semalam, hingga sampai jurang.
Di malam yang hampir pagi itu, dia mendekamkan dan mengikat untanya di jurang. Lalu bersembunyi di antara dua batu besar, untuk mengamati kaum yang akan diserang. Malam berikutnya dia berpindah untuk mengamati lebih cermat, kaum yang akan diserang. Dia menaiki perbukitan, untuk mengamati kaum itu, menyalakan api unggun.
Bersambung.
2011/10/25
BB 2: Bedah Bukhari
Setelah Raja Konstantin memerangi kaum Yahudi di Anthakiyah, membakar ribuan umat Nasrani untuk dipaksa menyembah Salib, merubah kitab Taurat maupun Injil, maka kehidupan kaum Nashrani dan manusia umumnya berubah total, baik pemikiran maupun akhlaq mereka.
Begitu pula setelah Perang Salib dimenangkan oleh kaum Salibis. Kemenangan mereka makin gemilang setelah kaum Zionis bergabung membantu. Dalam kesempatan ini Syaitan menyesatkan insan dengan segala cara, yang dibisikkan pada kekasih-kekasihnya. Termasuk yang mencolok saat ini, banyak orang meramal atau berkhotbah tentang teori Terjadinya Alam Semesta, yang rujukanya dari bisikan Syaitan.
Pasti tidak bisa menjawab, karena beberapa alasan. Tetapi dengan mengatas namakan ilmu dan ilmiah, kini ada orang yang berani memperkirakan Terjadinya Alam Semesta.
Sebetulnya Allah telah menjelaskan mengenai Penciptaan Alam Semesta, dengan jelas sekali. Hanya semakin jelas, setelah Lautan Ilmu bernama Ibnu Abbas RA, membedah Al-Qur’an, di hadapan tokoh Khawarij yang bertanya tentang beberapa kemisykilan Ayat dalam Al-Qur’an: صحيح البخاري ـ م م - (ج 6 / ص 127)
Artinya:
Ponpes Mulya Abadi Mulungan