SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2014/04/13

Siksa di Akhir Hidup



Dalam Al-Mihan dijelaskan, “Hajjaj berteriak ‘ya Aba Said! Kemarilah! Kenapa gara-gara Said, saya menjadi begini?’.
Hasan bertanya ‘ya Hajjaj, ada apa? Kalau tadinya kau membebaskan Said, niscaya Allah membebaskan kau dari derita ini. Bukankah kau telah saya larang menganiaya seorang Wali ِِAllah?’ 
Setelah mengamati derita yang melanda Hajjaj, Hasan meletakkan telapak tangan ke atas kepala, lalu berteriak sekeras-kerasnya. Dan menangisi dirinya.
Hajjaj bertanya ‘ya Aba Said, kau saya panggil, untuk saya mintai tolong. Namun kau justru menangisi dirimu?’.
Hasan berkata ‘ya Hajjaj, kau telah memetik buah dari ulahmu. Sedangkan saya belum tahu: buah dari perbuatanku akan disegerakan, atau akan diakhirkan?’.” [1]



[1] المحن (ص: 244)
فَصَاحَ الْحَجَّاجُ يَا أَبَا سَعِيدٍ أَدْرِكْنِي مَالِي ولسعيد فَقَالَ لَهُ الْحسن مَا لسَعِيد وَمَالك يَا حَجَّاجُ لَوْ تَرَكْتَ سَعِيدًا لَتَرَكَكَ اللَّهُ أَمَا نَهَيْتُكَ يَا حَجَّاجُ أَنْ لَا تَتَعَرَّضَ لأَحَدٍ مِنْ أَوْلِيَاءِ اللَّهِ فَلَمَّا نَظَرَ الْحَسَنُ إِلَى مَا نَزَلَ بِهِ مِنَ الْعَذَابِ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى أُمِّ رَأْسِهِ ثُمَّ صَاحَ بِأَعْلَى صَوْتِهِ ثُمَّ أَقْبَل يَبْكِي عَلَى نَفْسِهِ فَقَالَ لَهُ الْحَجَّاجُ يَا أَبَا سَعِيدٍ أَرْسَلْتُ إِلَيْكَ أَسْتَغِيثُ بِكَ وَأَنْتَ تَبْكِي عَلَى نَفْسِكَ فَقَالَ الْحَسَنُ أَمَّا أَنْتَ يَا حَجَّاجُ فَقَدْ عُجِّلَ لَكَ مَا صَنَعْتَ وَأَمَّا أَنَا فَلا أَدْرِي مَا يُصْنَعُ بِي فِي أَمْرِي أَيُؤَخِّرُنِي فِيمَنْ يُؤَخِّرُ ثُمَّ يُعَجِّلُ بِي



Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

0 komentar:

Posting Komentar