SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/08/05

KW 109: Perang Yarmuk (اليرموك)


 (Bagian ke-109 dari seri tulisan Khalid bin Walid)
Berkumpul di Alam Kubur

Mereka mengamati Abu Sufyan menjawab Khalid, “Jangan menyelisihi Sunnah Allah! Karena akan menjadi orang lalim. [1] Saya yakin keputusan ini kurang menguntungkan. Kalau tiap seorang dari kami ditugaskan memerangi 200 Orang, akan lebih ringan, daripada melawan 2.000 Pasukan. Selain itu Allah Maha penyayang pada Hamba-Nya. Apa bedanya dengan kau perintah seorang, agar melawan 60.000 Pasukan itu? Ada kah yang mau melaksanakan perintahmu yang berat ini? Kalau ada yang mau berarti bunuh diri; menganiaya dirinya sendiri.”   
Jawaban Khalid pada Abu Sufyan diperhatikan semua Pasukan Muslimiin: “Hai Aba Sufyan! Di zaman Jahiliyyah dulu kau sangat pemberani! Jangan setelah Islam justru menjadi penakut! Amatilah Jagoan-Jagoan Muslimiin dan para Pahlawan tauhid! Jika kau amati sepak terjang mereka! Kau akan sadar bahwa mereka menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah. Mereka siap memerangi musuh semata-mata karena Allah Ta’ala. Siapapun yang sadar Allah yang menanggung dirinya, pasti ditolong oleh Allah. Meskipun dia menyeberangi kobaran api yang mengerikan.”
Abu Sufyan mengalah, “Terserah kau, hai ayah Sulaiman. Saya hanya kasihan pada Pasukan Muslimiin. Kalau kau telah bertekat begitu silahkan saja. Tetapi hendaklah berjumlah 60 Pasukan! Jangan 30! Tiap seorang bertugas melawan 1.000 Pasukan berkuda Nashrani.”
Abu Ubaidah menengahi: “Usulan Abu Sufyan benar! Hai ayah Sulaiman.”
Khalid (Ayah Sulaiman) berkata, “Yang mulia! Tujuan saya sebagai siasat menakut-nakuti lawan. Jika mereka telah lari tunggang-langgang, oleh benturan Kekuatan Allah, Pasti mereka akan ditanya ‘siapa lawan kalian?’. Mereka akan menjawab ‘tigapuluh lelaki’. Teman-teman mereka pasti lalu takut, dan Raja Mahan panglima besar mereka akan sadar bahwa ‘Pasukan kita yang hanya sedikit ini, akan mampu melawan mereka yang jumlahnya melaut.”  
Abu Ubaidah membenarkan, “Kau benar. Tetapi 60 Pasukan akan lebih baik. Agar tolong menolong.”

Muslimiin sekitar 30.000 Orang mengerumuni Abu Ubaidah dan Khalid RA. Khalid mentaati perintah Abu Ubaidah dan berkata, “Pasukan yang akan saya tunjuk, yang benar-benar tabah dan semangat berjihad. Keputusan tuan dan kemauan saya, akan saya katakan pada mereka. Kalau memang mereka senang bertemu Allah dan berniat mencari pahala, pasti akan mengabulkan perintah. Tapi kalau mereka cinta kehidupan dunia dan takut mati, pasti takkan sanggup melaksanakan perintah ini.”

Khalid sendiri telah mempersiapkan diri untuk tewas. Demi meraih Cinta dan Keridoan Allah.  
Khalid memanggil 60 Pasukan berkuda dari para Sahabat Rasulillah SAW. Dia berteriak, “Mana Umar Attamimi! Syurachbil bin Chsanah (شُرَحْبِيل بْن حَسَنَةَ) penulis Wahyu Rasulillah SAW! Khalid bin Sa’ed! Yazid bin Abi Sufyan! Shafwan bin Umayah (صَفْوَانُ بْنُ أُمَيّةَ)! Sahl bin Amer! Dhirar bin Al-Azwar! Rafi bin Umairah Atthoi (رافع بن عميرة الطائي) ! Zaid Al-Khail! Chudzaifah bin Al-Yaman (حُذَيْفَةُ بْنُ الْيَمَانِ) ! Qais bin Sa’ed! Ka’eb bin Malik! Suwaid bin Amer! Ubadah bin Shamit (عُبَادَة بْن الصّامِتِ)! Jabir bin Abdillah! Abu Ayub! Abdur Rohman bin Abi Bakr Asshiddiq RA! Abdullah bin Amer bin Khatthab! Rafi bin Sahl (رافع بن سهل)! Yazid bin Amir! Ubaid bin Aus! Malik bin Nashr! Nashr bin Al-Charits! Abdullah bin Dlafar (عبد الله بن ظفر) ! Abu Lubabah! Auf bin Abis! Ubadah bin Abdillah! Rafi bin Ujrah (رافع بن عجرة)! Ubaid bin Abdillah! Muqib bin Qais (معقب بن قيس)! Hilal! Usaid Assaidi (أسيد الساعدي) ! Kilal bin Al-Charits (كلال بن الحرث) ! Chamzah bin Umar (حمزة بن عمر) ! Yazid bin Amir!.” [2]
   
Al-Waqidi sejarawan Islam, berkata:
“Sebetulnya semua nama 60 orang, disebut oleh Khalid, untuk melawan Jabalah dan Pasukannya. Tetapi daftar di atas saya potong. Saya sengaja mendahulukan nama-nama Kaum Anshar, karena memang saat itu Khalid menganggap mereka unggul. Keributan menyeruak keras dari beberapa Orang; ‘sungguh hari ini Khaid mengajukan Kaum Anshar dan mengakhirkan Kaum Muhajiriin, dari Keluaga besar Mughirah. Mungkin untuk menguji kesabaran, atau agar mereka tewas di medan tempur. Dan menyayang keluarga Mughirah!?’.”

Kaum Anshar terkejut oleh Khalid yang datang dengan kudanya, untuk membelah celah-celah mereka. Khalid berteriak, “Hai Anak-Cucu Amir! Demi Allah, adanya saya memilih dan perintah pada kalian, karena saya benar-benar cinta kalian. Bangga berjuang bersama kalian dan bersama keimanan kalian. Karena kalian jelas berhati bersih!.”
Sejumlah Kaum Anshar menjawab Khalid, “Kau telah benar hai Ayah Sulaiman” Lalu sama menyalami.  
Di hari yang sangat menegangkan itu, Pasukan berkuda berjumlah 60 Orang yang dipanggil oleh Khalid, telah berkumpul. Tiap seorang diperintah menghabisi satu Jaisy (جَيْشٌ) yang terdiri 1.000 Pasukan berkuda. Di antara mereka, banyak yang menitikkan air-mata, ketika berdoa semoga Allah menolong mereka.
Khalid berkata pada mereka, “Hai Penolong-Penolong Allah! Bagaimana tanggapan kalian mengenai rencana saya bersama kalian memerangi mereka yang akan menyerang kita ini?! Jika kalian tabah! Allah akan membantu kalian dengan PertolonganNya! Karena ketabahan kalian! Dan kalian akan membuat mereka porak-poranda! Ketahuilah bahwa Pasukan kalian akan menaklukkan mereka! Jika kalian telah membuat mereka morat-marit; sisa-sisa mereka akan kabur ketakutan! Hingga akhirnya pasukan lainnya juga akan kabur!.”  
Dengan penuh semangat, sejumlah Orang berkata, “Ya ayah Sulaiman! Perintahlah kami! Terserah kau! Demi Allah, kami akan memerangi musuh-musuh kami, seperti Kaum Penolong Agama Allah, berperang! Kami akan berserah pada Allah dan Kekuatan-Nya. Kami ingin mencari akhirat!.”
Banyak pipi yang basah oleh air-mata, ketika mereka berdoa dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah.
Khalid dan Abu Ubaidah mengucapkan, “Jazaakumulloohu khoiro,” artinya: semoga Allah membalas baik pada kalian. 

Perintah Khalid meledak, “Bersiaplah! Semoga Allah menyayang kalian! Siapkanlah senjata dan perbekalan! Peperangan akan dilakukan dengan jarak pendek, dengan pedang! Karena tombak atau panah sering meleset. Yang akan beraksi adalah pedang dan perisai. Pilihlah kuda kalian yang larinya cepat! Tapi jangan pinjaman dari kawannya. Kita sepakat, akan berperang mati-matian untuk berkumpul di alam kubur!.” [3]




[1] Sunnah Allah sama dengan Sunnatullah: kejadian alami yang sebetulnya karena Kehendak Allah.
[2] Kaum yang di waktu Perang Uhud bersabar, yang ketika itu Allah menyatakan ‘maka jika ada seratus orang sabar dari kalian, akan mengalahkan duaratus’ juga dipanggil. {فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ} [الأنفال: 66]. Baca: Fa in yakun minkum miatun shaabiratun yaghlibuu miatain.
[3] Bagi yang memiliki kitab Futuchus-Syam silahkan disimak. Futuchus-Syam yang di Maktabatus-Syamilah di: فتوح الشام - (1 / 161).

0 komentar:

Posting Komentar