Wafat lalu Hilang
Ada dua sahabat nabi SAW yang jasadnya hilang ketika wafat. Yang satu bernama Mukhassyin bin Chumair (مُخَشّن
بن حُمّير), yang lebih
hebat bernama Ukasyah bin Michsan RA. Mereka berdua wafat di dalam Perang
Yamamah pada tahun 12 Hijriah pada masa pemerintahan Abu Bakr RA. Jasad
Mukhassyin hilang karena pernah berdoa agar jika wafat, Allah menghilangkan
jasadnya.[1]
Ukasyah sahabat nabi SAW yang di hari kiamat nanti
akan melewati Shirathal-Mustaqim
pertama kali bersama rombongan berjumlah 70.000 orang. Dia termasuk Muslimiin
yang berperang dengan gigih di dalam Perang Badar. Dia terkejut karena
pedangnya patah. Lalu menghadap nabi SAW untuk menerima kayu dan diperintah, “Berperanglah dengan ini!.”
Sontak kayu pemberian nabi SAW menjadi pedang panjang putih bermata tajam. Hingga perang selesai pedang itu masih dibawa,
bahkan hingga tahun 12 Hijriah pedang itu dibawa di dalam Perang Ar-Riddah
yang di sana dia gugur, karena serangan Thalchah dan Tsabit. Di dalam
perang itulah dia gugur dan jasadnya hilang.
Pedangnya yang mashur bernama ‘Aun’diwaris oleh ahli warisnya.
Ponpes Mulya Abadi Mulungan
[1] Yang menjelaskan jasad Mukhassyin hilang ketika wafat ‘Ibnu Katsir’: تفسير ابن كثير - (ج 4 / ص 172)
فقال
مُخَشّن بن حُمّير: يا رسول الله، قعد بي اسمي واسم أبي. فكان الذي عفى عنه في هذه
الآية مُخَشّن بن حُمّير، فتسمى عبد الرحمن، وسأل الله أن يقتل شهيدا لا يعلم
بمكانه، فقتل يوم اليمامة، فلم يوجد له أثر).
0 komentar:
Posting Komentar