SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2013/09/13

Hadits Munkar






Jumlah Hadits Munkar yang harus ditolak oleh umat Islam, banyak. Di antaranya yang diriwayatkan oleh Thabarani di dalam kitab Doanya: الدعاء للطبراني (ص: 260)

824 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَبَّاسِ الْمُؤَدِّبُ، ثنا عُبَيْدُ بْنُ إِسْحَاقَ الْعَطَّارُ، ثنا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: بَيْنَمَا عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَعْرِضُ النَّاسَ إِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مَعَهُ ابْنُهُ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: «مَا رَأَيْتُ غُرَابًا بِغُرَابٍ أَشْبَهَ بِهَذَا مِنْكَ» قَالَ: أَمَا وَاللَّهِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ مَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ إِلَّا مَيِّتَةً، فَاسْتَوَى لَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ: وَيْحَكَ حَدِّثْنِي قَالَ: " خَرَجْتُ فِي غَزَاةٍ وَأُمُّهُ حَامِلٌ بِهِ فَقَالَتْ: تَخْرُجُ وَتَدَعُنِي عَلَى هَذِهِ الْحَالَةِ حَامِلًا مُثْقِلًا، فَقُلْتُ: أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ مَا فِي بَطْنِكِ قَالَ: فَغِبْتُ ثُمَّ قَدِمْتُ فَإِذَا بَابِي مُغْلَقٌ، فَقُلْتُ: فُلَانَةُ، فَقَالُوا: مَاتَتْ فَذَهَبْتُ إِلَى قَبْرِهَا فَبَكَيْتُ عِنْدَهُ، فَلَمَّا كَانَ مِنَ اللَّيْلِ قَعَدْتُ مَعَ بَنِي عَمِّي أَتَحَدَّثُ، وَلَيْسَ يَسْتُرُنَا مِنَ الْبَقِيعِ شَيْءٌ، فَارْتَفَعَتْ لِي نَارٌ بَيْنَ الْقُبُورِ، فَقُلْتُ: لِبَنِي عَمِّي مَا هَذِهِ النَّارُ؟ فَتَفَرَّقُوا عَنِّي، فَأَتَيْتُ أَقْرَبَهُمْ مِنِّي، فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ: نَرَى عَلَى قَبْرِ فُلَانَةَ كُلَّ لَيْلَةٍ نَارًا، فَقُلْتُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، أَمَا وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَصَوَّامَةً قَوَّامَةً عَفِيفَةً مُسْلِمَةً، انْطَلِقْ بِنَا، فَأَخَذْتُ الْفَأْسَ فَإِذَا الْقَبْرُ مُنْفَرِجٌ، وَهِيَ جَالِسَةٌ، وَهَذَا يَدِبُّ حَوْلَهَا، وَنَادَى مُنَادٍ: أَلَا أَيُّهَا الْمُسْتَوْدِعُ رَبَّهُ وَدِيعَتَهُ خُذْ وَدِيعَتَكَ، أَمَا وَاللَّهِ لَوِ اسْتَوْدَعْتَ أُمَّهُ لَوَجَدْتَهَا، فَأَخَذْتُهُ وَعَادَ الْقَبْرُ كَمَا كَانَ فَهُوَ وَاللَّهِ هَذَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ".



Arti (selain isnad)nya:
Aslam berkata, “Suatu hari Umar berada di pertengahan manusia. Tiba-tiba beliau bertemu lelaki bersama putranya.
Umar berkata ‘saya belum pernah melihat burung gagak yang melebihi kemiripannya pada gagak lainnya daripada kau terhadap ini’.
Dia menjawab ‘ketahuilah ya Amiral Mukminiin! Dia tidak dilahirkan kecuali sesudah ibunya wafat’. Sontak Umar membenahi duduknya karena dia.
Umar bertanya ‘sayang! Ceritakan (kisahnya) pada saya!’.
Dia menjawab ‘saya telah keluar untuk berperang. Saat itu ibu dia masih mengandung dia’. Ibu dia berkata ‘kau akan meninggalkan saya dalam keadaan hamil berat ini?’.
Saya berkata ‘yang di dalam perutmu telah saya serahkan pada Allah’.
Saya pergi, lalu pulang; ternyata pintu (rumah) saya dikunci. Saya berkata ‘fulanah!’.
Mereka berkata ‘telah wafat!’.
Sontak saya datang ke kuburnya. Saya menangis di sisi kubur. Ketika malam (telah datang); saya duduk bersama ana-anak paman saya (dari jalur ayah). Saya sedang bercerita. Saat itu di (makam) Baqik, tidak ada tabir yang menutup kami. Tiba-tiba ada api yang menjulang di antara kubur.
Saya berkata pada anak-anak paman ‘apa ini?’.
Mereka berpencar mininggalkan saya. Saya datang pada yang lebih dekat, untuk bertanya. Dia menjawab ‘tiap malam kami melihat api di atas kubur fulanah!’.
Saya berkata ‘innaa lillaahi wainnaa ilaihi roojiuun! Demi Allah ketahuilah! Sungguh dia dulu, ahli berpuasa! Ahli shalat malam! Sangat menjaga kehormatan! Muslimah! Ayo kita pergi!’.
Saya membawa pacul; ternyata kuburnya telah terbongkar. Di dalamnya mayat istri saya duduk; anak saya ini merangkak di sisinya.
Ada penyeru berteriak ‘hai yang telah menyerahkan titipannya pada Tuhannya! Ambil titipanmu! Ingat demi Allah! Kalau kau dulu menitipkan ibu anak ini! Niscaya kau dapati dia (juga masih hidup)!’.
Saya segera mengambil anak saya. Kubur kembali lagi seperti semula. ‘Inilah kisahnya ya Amiral Mukminin!’.” [1]


[1] Hadits ini digolongkan Munkar berdasarkan: فهذه القصة مدارها على أبي عبد الرحمن عبيد بن إسحاق الضبي العطار ، وقد تلكم فيه المتقدمون والمتأخرون من أئمة الجرح بما يوجب رد روايته :
قال البخاري في " التاريخ الصغير " (2/ 334 ) : منكر الحديث.

Artinya:
Ini kisah sumbernya (dari) Abi Abdir Rohman Ubaid bin Ishaq Addhobbi Al-Atthor. Sungguh ulama zaman dulu dan zaman belakangan, khususnya para imam jarach (ahli mustholah), telah membicarakan mengenai "Wajib Menolak Riwayat" Beliau. Bukhari berkata di dalam Tarikh Shoghir (Juz 2 halaman 334), “Dia munkar Haditsnya.”
 

0 komentar:

Posting Komentar