SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/12/06

Perang Salib


Perang terdahsyat sepanjang sejarah adalah Perang Badar, perang terindah sepanjang sejarah adalah Fatchu Makkah, perang terpanjang sepanjang jarah adalah Perang Salib. Perang Salib diawali oleh Kaum Perancis untuk merebut Baitul-Maqdis dan wilayah-wilayah  sekitarnya dari genggaman kaum Muslimiin.
Zaman dulu kerajaan Perancis dan Inggris di bawah kendali Raja Hiraqrla, oleh karena itu kerajaan tersebut mentaati Hiraqla mengirimkan pasukan berkuda ke Yarmuk untuk memerangi kaum Muslimiin di bawah kendai Abu Ubaidah RA yang didampingi oleh Khalid bin Al-Walid RA. Ketika umat Islam telah dimanjakan oleh Tuhan dengan kenikmatan duniawi yang melimpah, mereka justru tidak rukun bahkan meninggalkan kemurnian. Saat itulah meledaknya Perang Salib pertama kali. Yang menjadi sasaran gila-gilaan bukan hanya kaum Muslimiin tetapi kaum Yahudi juga menjadi sasaran utama mereka.
Sejak dulu hingga kapan pun dunia ini berubah mengikuti kehendak yang Maha Murah. Dulu semua umat manusia membenci kaum Yahudi. Hanya umat Islam yang bisa berbuat baik pada mereka dengan bukti nyata mereka diberi tempat layak di Baitul-Maqdis yang telah dimiliki kaum Muslimiin karena kota itu diserahkan oleh penguasanya pada Umar bin al-Khatthab RA.[1] Tetapi kaum jahat itu tidak bisa bersyukur, mereka justru merayu mentri luar negri Inggris agar sudi membuatkan cikal bakal kerajaan Yahudi atau Zionis. Rayuan mereka berhasil sesuai yang diramalkan atau dinubuwatkan oleh Muhammad SAW di dalam Al-Qur’an bahwa Yahudi dan Nashrani akan bersatu dalam meraih cita-cita atau kepentingan, maka muncullan Balfour Declaration.
Sejak itu Perang Salib berubah formasinya. Tadinya kaum Muslimiin hanya diserang kaum Salibis akhirnya juga diserang kaum Zionis yang bersembunyi dibalik ketek Inggris. Maka dipastikan Islam dan Muslimiin akan semakin suram atau makin bernasib lebih buruk lagi, jika tidak merujuk Firman Allah yang sarat ilmu dan Al-Hadits sebagai sarahnya.


[1] http://mulya-abadi.blogspot.com/2011/10/kw-137-dakwah-ke-baitul-maqdis.html

0 komentar:

Posting Komentar