SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2011/12/05

Bedah Al-Anfal


Anugrah maha besar diperoleh oleh Muslimiin setelah melawan kaum Quraisy, di Badar. Rampasan perang banyak sekali, membuat mereka tergiur untuk memiliki. Bahkan sebagian mereka telah berebut harta rampasan tersebut. Tiba-tiba Allah menurunkan Firman:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ [الأنفال/1-4]
Artinya:
Mereka bertanya padamu tentang beberapa rampasan perang itu. Katakan, “Beberapa rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (Mansukh Ayat 41 Surat Al-Anfal). Maka takutlah Allah! Dan berdamailah antar kalian! Taatlah Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman.” Sesungguhnya orang-orang Iman adalah, orang-orang yang ketika ‘Allah’ disebut, hati mereka takut, dan ketika Ayat-Ayat-Nya dibacakan, imannya bertambah, dan bertawakkal pada Tuhan mereka. Yaitu orang-orang yang menegakkan shalat dan menginfakkan sebagian rizqi yang telah Kami berikan pada mereka. Merekalah orang-orang iman yang benar. Mereka memiliki beberapa derajat, ampunan, dan rizqi yang mulia, di sisi Tuhan mereka.  
Hikmah yang terkandung di dalam Ayat-Ayat ini: 1). Sesama orang iman harus rukun. 2). Ketika orang-orang iman baru melihat rampasan perang dan belum memilikinya, dijelaskan bahwa tanda-tanda orang iman adalah menginfakkan sebagian rizqi yang dimiliki. 3). Meskipun rizqi sudah di depan mata, tetap harus bertawakkal. 4). Rizqi paling utama yang di sisi Tuhan.

Fulan berkata, “Berdasarkan beberapa Ayat di atas dan riwayat Al-Chakim di dalam Al-Mustadrak, mengalah ketika dianiaya demi kerukunan akan berpahala kota indah di surga,” : المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 20 / ص 130)
8869 - حدثنا أبو منصور محمد بن القاسم العتكي ، ثنا أبو عبد الله محمد بن أحمد بن أنس القرشي ، ثنا عبد الله بن بكر السهمي ، أنبأ عباد بن شيبة الحبطي ، عن سعيد بن أنس ، عن أنس بن مالك رضي الله عنه ، قال : بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم جالس إذ رأيناه ضحك حتى بدت ثناياه ، فقال له عمر : ما أضحكك يا رسول الله بأبي أنت وأمي ؟ قال : « رجلان من أمتي جثيا بين يدي رب العزة ، فقال أحدهما : يا رب خذ لي مظلمتي من أخي ، فقال الله تبارك وتعالى للطالب : فكيف تصنع بأخيك ولم يبق من حسناته شيء ؟ قال : يا رب فليحمل من أوزاري » قال : وفاضت عينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بالبكاء ، ثم قال : « إن ذاك اليوم عظيم يحتاج الناس أن يحمل عنهم من أوزارهم ، فقال الله تعالى للطالب : » ارفع بصرك فانظر في الجنان فرفع رأسه ، فقال : يا رب أرى مدائن من ذهب وقصورا من ذهب مكللة باللؤلؤ لأي نبي هذا أو لأي صديق هذا أو لأي شهيد هذا ؟ قال : هذا لمن أعطى الثمن ، قال : يا رب ومن يملك ذلك ؟ قال : أنت تملكه ، قال : بماذا ؟ قال : بعفوك عن أخيك ، قال : يا رب فإني قد عفوت عنه ، قال الله عز وجل : فخذ بيد أخيك فأدخله الجنة « فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم عند ذلك : » اتقوا الله وأصلحوا ذات بينكم فإن الله تعالى يصلح بين المسلمين « » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه «
Arti (selain isnad)nya:
Anas RA berkata, “Sutu hari Rasulullah SAW duduk. Tiba-tiba kami melihat beliau tersenyum hingga gigi depannya tampak. Menanggapi hal itu, Umar RA berkata ‘apa yang membuat baginda tertawa ya Rasulallah? Baginda dengan ayah dan ibu saya’.
Baginda bersabda ‘dua lelaki dari umatku bersimpuh di hadirat Tuhan kejayaan. Satunya berkata ‘ya Tuhan saya, balaskan untuk saya, teraniaya saya dari saudara saya ini’. 
Allah Tabaraka wa Taala berfirman pada penuntut peradilan ‘bagaimana mungkin kau tega menuntut pada saudaramu? Padahal kebaikan-kebaikan dia mutlak (habis) tak tersisa sedikitpun?’.
Dia berdoa ‘ya Tuhan, kalau begitu hendaklah dia menanggung sebagian dosa-dosa saya’.”
Anas RA berkata, “Dua mata Rasulullah SAW berlinang karena menangis. Lalu bersabda ‘sungguh demikian itu akan terjadi di hari yang sangat dahsyat. Manusia sangat membutuhkan sebagian dosa-dosa mereka dibawa (oleh orang yang lain), agar (ringan).” 
Pada penuntut, Allah berfirman, “Angkatlah pandanganmu! Untuk memandang surga-surga itu!.” 
Sontak ia menengadahkan kepalanya, lalu berdoa ‘ya Tuhan, saya melihat kota-kota dan gedung-gedung dari emas, dihias dengan mutiara. Milik nabi siapakah ini? Atau milik seorang shiddiq siapakah ini? Atau milik orang mati syahid siapakah ini?’.[1]
Allah berfirman ‘milik orang yang sanggup membeli sesuai harga’. 
Dia berdoa ‘ya Rabbi, lantas siapa yang mampu membelinya?’. 
Allah berfirman ‘kau mampu membelinya’. 
Dia berdoa ‘dengan apa?’. 
Allah menjawab ‘dengan cara mengampuni saudaramu’. 
Dia berdoa ‘ya Rabbi, saya telah mengampuni padanya’. 
Allah azza wajalla berfirman ‘peganglah tangan saudaramu lalu bawalah dia masuk ke surga!’.”
Lalu saat itu Rasulullah SAW bersabda, “Maka takutlah pada Allah dan Rasul! Dan damaikanlah hubungan antara kalian! Karena sungguh Allah Taala juga akan mendamaikan di antara Muslimiin (dengan cara seperti itu).”
Hadits ini shahih, namun Bukhari dan Muslim tidak memunculkannya.


[1] Shiddiq artinya orang yang sangat benar atau sangat jujur. Surga orang shiddiq di atas orang yang mati syahid.  



Mulungan Sleman Yogyakarta Indonesia Ponpes Kutubussittah Mulya Abadi

2 komentar: