SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2016/11/23

PS 152: Pembebasan Syam







Dia menjawab, “Tenang!” Lalu menyuruh tujuh orang kuat agar beraksi. Dia duduk jongkok lalu perintah seorang agar duduk di atas pundaknya, untuk diangkat dan disuruh melemparkan tali berkait ke atas benteng. Yang lain diperintah agar melemparkan tali pengait ke atas benteng, mengikuti perbuatannya.

Delapan orang telah berhasil mengaitkan tali untuk memanjat benteng. Yang pertama kali sampai keatas, diperintah agar memastikan kaitan tali-tali kuat. Dalam waktu cepat mereka berhasil menaiki benteng
Damis melihat sejumlah penjaga tidur pulas, menyanding wadah arak. Mereka diangkat untuk dilemparkan ke luar benteng.
Di bawah benteng, mereka itu dibunuh lalu ditutup rapat, oleh pasukannya.
Dua penjaga tidur dalam keadaan mabuk didalam benteng, digorok lehernya lalu dilemparkan ke luar benteng, oleh Damis. Pasukan yang di bawah telah memanjat benteng.
Istana dijaga ketat oleh pasukan berjumlah banyak yang menikmati arak istimewa. Raja Yuqana berada di pertengahan mereka. Permadani yang diduduki oleh Yuqana berbahan sutra Dibaj dihias benang emas. Kalung yang dikenakan, bermata mutiara dan jauhari, gemerlapan menawan. Dalam pertemuan agung itu, aroma parfum Misik dan Bakhur semerbak mewangi. 

Pada pasukannya, Damis berkata, “Ternyata yang berjaga sangat banyak. Jalan satu-satunya saya harus bersiasat. Jika fajar telah menyingsing kita harus serempak menyerang dengan pedang, agar Allah menghinakan mereka melalui tangan kita. Kalau kita kesulitan mengalahkan mereka, dua orang yang saya perintah menghubungi yang  mulia Abu Ubaidah dan Khalid, in syaa Allah telah datang kemari membawa bala-bantuan.”
Mereka menjawab, “Kami harus taat perintahmu. Jalan satu-satunya agar kita selamat, justru berjihad dengan gigih.”
Dia perintah, “Kalian di sini! Saya akan melakukan sesuatu.”
Dengan gerak cepat, dia mendatangi pintu gerbang yang para penjaganya tidur lelap.
Sebelum membuka pintu gerbang, dia membunuh semua penjaga, lalu gerbang dibuka lebar. Gerbang satunya juga dibuka, setelah semua penjaganya dibunuh. 
Pada pasukannya, dia berkata, “Dua gerbang telah saya buka setelah semua, penjaganya saya bunuh. Tugas kita selanjutnya memerangi mereka yang masih hidup! Bersiaplah! In syaa Allah kita akan dibantu oleh pasukan yang sebentar lagi berdatangan.”
Dia perintah seorang agar menghubungi dan memohon Khalid, agar mendatangkan pasukannya yang terkenal ganas.
Yang diperintah agar menjaga pintu gerbang lima lelaki. Sisanya diajak memasuki istana Yuqana. 
Dia berteriak keras sekali, memanggil Yuqana.
Pasukan Yuqana berhamburan lari menuju pintu gerbang. Beberapa dari mereka berteriak, “Kurang ajar! Kita telah lengah!.”
Yuqana berteriak memanggil para pengawalnya.
Damis dan pasukannya memekikkan takbir, “Allahu akbar!”  serempak. 
Pasukan Yuqana bingung, mengira pasukan Muslimiin berjumlah banyak telah memasuki benteng. Peperangan berkecamuk dengan sengit. Yang paling menggila serangannya, Damis yang panggilannya Abul-Haul. Meskipun telah menyandang 73 luka, dia tetap mengamuk dengan pedangnya.
Pasukan Damis yang gugur empat orang: 
1.     Aus bin Amir. 
2.     Abu Chamid bin Suraqah. 
3.     Fari bin Musayyab. 
4.     Fazarah Al-Aufi. 
Selain mereka mengamuk hingga menewaskan banyak lawan.

Serangan 5.000 pasukan Yuqana makin menggila hingga pasukan Damis yang gugur bertambah: 
1.     Mulaib bin Miqdam veteran Perang Hudaibiyah dan Tabuk. 
2.     Murarah bin Rabiah. 
3.     Hilal bin Umayah saudara Kaeb sahabat nabi SAW yang absen dalam perang Tabuk, hingga Allah menurunkan Wahyu di dalam Al-Qur’an.

Pasukan Damis berjumlah 20 orang dilanda kesulitan maksimal, karena amukan 5.000 pasukan Yuqana menggila.



In syaa Allah bersambung

0 komentar:

Posting Komentar