SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN MULYA ABADI, JL. MAGELANG KM 8.5 SLEMAN YOGYAKARTA, SEMOGA BLOG INI BISA MENJADI SILATURAHMI KITA UNTUK SALING BERBAGI

2016/11/25

PS 154: Pembebasan Syam







Yuqana menjawab, “Yang mulia, benteng tinggi negeri Izaz di sana, sangat kokoh, dijaga oleh pasukan berjumlah banyak. Bahan makan yang dipersiapkan sangat banyak. Rajanya anak paman saya bernama Daris bin Jufanasy, sangat pandai berperang. Jika kau menyerang negeri itu, mengabaikan negeri Anthaqiyah, Chalab (Aleppo), dan Qinasrin, itu akan baik.” 

Abu Ubaidah berkata, “Hai Hamba Allah, Allah telah membuat lidahmu berbicara benar. Mengenai siasat ini, bagaimana sebaiknya?.” 
Yuqana menjawab, “Saya minta kau menyerahkan 100 pasukan berkuda berbusana Romawi, pada saya. Mereka akan saya bawa ke sana. Perintahlah komandan yang membawahi 1.000 pasukan berkuda! Agar mengikuti saya dari jarak satu farsakh (فَرْسَخُ). [1] Pasukan saya nanti berpurak-purak kabur dari kejaran 1.000 pasukan berkuda itu. Jika telah sampai benteng Izaz, kami akan berteriak minta tolong. Kalau Raja Daris sahabat saya telah muncul, pasti akan segera turun untuk menjumpai kami. Saat itulah saya akan berkata bahwa saya masuk Islam hanya bohong, lalu lari untuk minta bantuan. Ini sebagai siasat biar kami diajak masuk ke dalam bentengnya. Pasukan berkuda berjumlah 1.000 itu nanti, hendaklah berada di pedesaan dekat benteng itu. Kami akan mempersiapkan serbuan atas mereka di dalam, pada pertengahan malam. Saya minta 1.000 pasukan berkuda itu datang untuk membantu kami pada waktu fajar menyingsing.” 

Abu Ubaidah mendengarkan penuturan Yuqana dengan berbahagia. Lalu mengajak Khalid dan Muadz, bermusyawarah menentukan siasat. 
Mereka berdua menjawab, “Ya Kepercayaan Umat, ini siasat yang jitu, jika dia tidak berkhianat dan murtad.” 
Abu Ubaidah membaca Firman, “Inna Rabbaka labilmirshaad.” (Sungguh Tuhanmu (Muhammad) niscaya di tempat pengawasan). [2] 
Yuqana berkata, “Demi Allah, saya telah memasuki agama kalian dan meninggalkan agama yang menyembah Patung dan Salib. Yang bersarang di dalam hati saya : 
1.     Cinta Rohman dan Muhammad tuan besar keluarga besar Adnan. 
2.     Inging berjihad memperjuangkan agama paling utama. Kepada Allah, saya menyerahkan yang saya katakan, agar dijadikan kenyataan. Demi Kebenaran Allah Tuhan yang Esa, dan Muhammad SAW sebagai Hamba dan Rasul-Nya, yang telah saya lihat di dalam mimpi dengan jelas sekali. Jika kalian menyangka saya akan berkhianat, silahkan ucapan saya kalian abaikan.” 
Abu Ubaidah berkata, “Ya Hamba Allah, jika kau berniat baik untuk kaum Muslimiin dan tidak berkhianat, Allah akan menolong kau dalam segala usahamu. Ikutilah kebenaran! Kau akan selamat. Agama kami dibangun atas dasar kebenaran. Ikutilah jalan saudaramu yang sama iman! Ketahuilah bahwa orang iman yang jujur, sangat kuat. Jangan susah karena terenggutnya kerajaan dan kekuasaanmu! Karena semua itu fana (tidak kekal). Sedangkan surga yang kau cari, baik baka (kekal). Berbahagialah, karena kau telah lepas dari syirik! Dunia penjara orang iman ; surga orang kafir. Orang iman yakin bahwa kubur akan ditempati sewaktu-waktu. Tempat duduk orang iman adalah 'ketika sendirian', berbisik-bisik pada Tuhan. Semua yang ada adalah ibarat yang harus diperhatikan. Bahan pembicaraan orang iman, Al-Qur’an. Tempat berteduh orang iman, Tuhannya. Kebiasaan orang iman, berdzikir. Zuhud adalah sahabat karib orang iman. Susah hal yang biasa. Perwira, busananya. Lapar lauk-pauknya. Hikmah (kebenaran) ucapannya. Tanah adalah tempat tidurnya. Taqwa adalah bekal hidupnya. Diam adalah kesukaannya. Sabar adalah tongkatnya. Bertawakkal adalah senjata pamungkasnya. Akal penunjuk jalan hidupnya. Ibadah pekerjaannya. Surga perumahan idamannya. Ketahuilah ya Yuqana, bahwa Al-Masih AS dulu pernah bersabda:
‘Saya heran pada orang yang melupakan waktu  malam, padahal ingatan dia masih waras. Dunia dicari dengan gigih oleh mereka, yang dikejar oleh kematian. Banyak orang membangun rumah mewah, padahal mereka akan dikubur’.
Nabi kami SAW juga bersabda ‘barang siapa melakukan empat, maka mendapatkan empat’, ini dijelaskan di dalam Kitab Allah:
1.     Barang siapa menyebut Nama Allah, Allah menyebut dia. Allah berfirman Fadzkuruunii adzkurkum, maka sebutlah Aku! Aku akan menyebut kalian. [3]
2.     Barang siapa berdoa, Allah mengabulkan. Allah berfirman Ud’uunii astajib lakum, berdoalah padaKu! Aku akan mengabukan pada kalian. [4]
3.     Barang siapa bersyukur, diberi tambahan. Allah berfirman La’in syakartum la aziidannakum, niscaya jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambahi sungguh, pada kalian. [5]
4.     Barang siapa istighfar maka diampuni. Allah berfirman Istaghfiruu Rabbakum innaHuu kaana Ghaffaara, ‘istighfarlah pada Tuhan kalian! Sungguh Dia sejak dulu Maha mengampuni’.” [6]




In syaa Allah bersambung



[1]  Dalam kamus dijelaskan: القاموس المحيط - (ج 1 / ص 251)
فَرْسَخُ الطَّريق: ثلاثةُ أميالٍ هاشِمِيَّة، أو اثنا عشَرَ ألف ذِرَاعٍ، أو عَشَرَةُ آلافٍ. Artinya: Merujuk keluarga besar Hasyim, Farsakh jarak tempuh ialah, tiga mil, atau 12.000, atau 10.000 lengan.

[2]  إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ [الفجر/14].
[3] فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ [البقرة/152].
[4] ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ  [غافر/60].
[5]  لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ  [إبراهيم/7].
[6] اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا  [نوح/10].

0 komentar:

Posting Komentar